Gantiin Om NC dulu

http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail&id=7759

Kamis, 23 Nov 2006,
Pipa Gas Meledak, Lima Tewas
TERBENAM LUMPUR: Petugas gabungan TNI dan Tim SAR dibantu warga berusaha
menarik jasad almarhum Serda Hafis yang meninggal akibat ledakan pipa gas
tadi malam.


SIDOARJO - Pipa gas milik Pertamina yang berada di bawah luberan lumpur PT
Lapindo Brantas di Porong, Sidoarjo, meledak pukul 20.05 tadi malam. Kobaran
api yang sangat besar menyala di titik ledakan dekat Km 38 jalan tol
Porong-Gempol. Ledakan itu disusul jebolnya sejumlah titik tanggul penahan
lumpur.

Akibat ledakan dan lumpur panas itu, empat orang tewas dan belasan luka
bakar cukup parah. Selain itu, nasib beberapa orang belum diketahui. Warga
di beberapa desa sekitar luberan panik dan banyak yang berhamburan ke luar
rumah. Jalan tol Porong-Gempol langsung ditutup total dan beberapa kendaraan
terjebak di Jalan Raya Porong.

Korban tewas adalah Danramil Balungbendo Kapten Affandi; Kapten Indra Pudji
dan Serda Hafid, anggota Yon Zipur; dan Tri Iswandi, pegawai jasa marga.
Mereka sehari-hari bertugas di lokasi semburan lumpur Lapindo. Yang nasibnya
belum diketahui dan sedang dicari adalah Bripka Slamet, Bripda Fani (anggota
PJR Tol), Kopka Rofiq (anggota Koramil Tanggulangin), Jhon Daktar (anggota
Tim Nasional), Stevanus Prasetyo (Jasa Marga), Kapten Hendro, dan Serka
Bagus.

Menurut penuturan sejumlah saksi mata, api yang timbul akibat ledakan itu
membubung tinggi sampai sinarnya dapat terlihat di kawasan Driyorejo,
Gresik, dan sebagian kawasan Lamongan.

Gianto, warga Perumtas K-14 No 20A, kepada wartawan mengaku kaget saat
tiba-tiba langit menyala sangat terang. Dari rumahnya yang terletak kurang
lebih 500 meter dari relief well 2 milik Pertamina, dia mengaku tak
mendengar suara ledakan. Hanya api yang membubung tinggi yang terlihat. ..

Besarnya ledakan itu juga dilihat sejumlah penduduk dari jarak cukup jauh.
Cokro yang tinggal di Bangil, misalnya, mengaku melihat langit memerah
seperti ada ledakan bom.

Di lokasi lain, seperti Driyorejo, Gresik, juga terlihat horizon memerah,
padahal jarak Porong dan Driyorejo berkilo-kilometer jauhnya. Bahkan, di
Surabaya pun langit terlihat memerah.

Kapolda Jatim Irjen Pol Herman Sumawiredja mengatakan, proses evakuasi sulit
dilakukan secara intensif. Mungkin baru dilanjutkan hari ini. "Kondisi di
lokasi gelap gulita. Pencarian korban tidak akan efektif," ujarnya.

Sampai sekitar pukul 23.30 tadi malam, penyebab ledakan masih diselidiki.
Tapi, Kapolda mengatakan, mungkin ledakan itu disebabkan gas yang keluar
dari patahan pipa yang melintang di depan lokasi eks sumur BJP 1.

"Kami belum tahu persis apa yang menyebabkan pipa gas itu patah.
Satu-satunya kemungkinan yang cukup logis, pipa itu patah akibat tekanan
sangat tinggi," tuturnya.

Pipa gas itu, lanjut Herman, ditanam di kedalaman 12 meter dari permukaan
tanah dan membentang mulai Pulau Kangean sampai Gresik. Pipa itu berfungsi
menyalurkan pasokan gas untuk 25 pabrik di Gresik. Sejauh ini kawasan di
sekitar sumur BJP 1 masih dinyatakan bahaya.

Sementara itu, menurut Juru Bicara Tim Nasional Rudy Novrianto, ledakan di
Km 38 itu diperkirakan akibat pipa gas patah. Patahan logam itu mungkin
menimbulkan percikan api dan menyulut gas bertekanan tinggi yang mengalir di
dalamnya, sehingga terjadilah ledakan dahsyat.

Peristiwa itu, lanjut Rudy, tak bisa dipisahkan dari kejadian pagi kemarin.
Dia mengatakan, sebelum muncul ledakan besar, terjadi sliding atau longsor
di tanggul sekitar km 38. Masih belum diketahui apakah pipa gas yang patah
itu milik Pertamina atau bukan.

Menanggapi ledakan pipa di lokasi lumpur Lapindo, Aburizal Bakrie meminta
semua pihak tetap tenang. Ical mengatakan, dirinya yakin Timnas Lumpur
Lapindo akan langsung melakukan penanganan dan mendeteksi penyebab ledakan.

"Ini semua kita anggap musibah. Semua datang dari Tuhan. Biarlah tim yang
ada melakukan penanganan dengan baik. Kita harus tetap tenang. Jangan panic.
Kita semua berdo'a agar musibah ini bisa diatasi dengan baik," tambah Ical.

Ical mengakui, semua kerugian yang ditimbulkan akibat musibah akan tetap
dihitung dan diakumulasi oleh Lapindo. "Saya kira Lapindo tetap akan
bertanggungjawab. Karenanya, biarlah tim bekerja terus, jangan diganggu
dengan komentar-komentar yang malah menyulitkan timnas Lumpur Lapindo
bekerja," tukasnya.

Selain mengancam pasokan gas untuk 25 pabrik di Gresik, insiden ledakan pipa
gas Pertamina di Km 38 ruas tol Porong-Gempol, juga mengancam pasokan gas
untuk tiga industri besar.

Kepala Area Transmisi Gas Pertamina Wilayah Jatim, Sutadi, mengatakan, tiga
industri besar yang terancam pasokan gasnya itu adalah: PLN Distribusi Jawa
Bali, Petrokimia Gresik, dan Perusahaan gas Nasional (PGN).

PLN distribusi Jawa Bali, kata Sutadi, terancam kehilangan pasokan gas
sebesar 13 juta kaki kubik per hari. Sedangkan, Petrokimia Gresik terancam
kekurangan pasokan gas sebesar 50 juta kaki kubik per hari, dan PGN sebesar
70 juta kaki kubik per hari.

Dia belum bisa memperkirakan kapan pasokan tersebut bisa pulih lagi. Namun
menurutnya hampir mustahil jaringan transmisi pipa gas di wilayah itu
dipakai kembali. "Mau tidak mau harus direlokasi dan untuk itu butuh waktu
cukup lama," tandasnya. (sat/noe/roz/dyn)

Salam,
A y u


--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke