Mailing List Daarul Fikri Edisi : 040 / Th. I -- Kamis, 5 DzulHijjah 1423H / 06-Feb-2003 Kolom : Keluarga Sakinah Judul : Positive Parenting 2 Sumber : M. Fauzil Adhim Positive Parenting 2 Masih dari Papalia & Olds. Penulis buku Human Development ini menjelaskan, anak-anak usia 3 sampai 5 tahun yang memiliki kedekatan hubungan dengan orangtuanya terbukti lebih besar rasa ingin tahunya, lebih kompeten, dan dapat bergaul bersama teman sebaya dengan lebih baik serta mampu mengembangkan persahabatan yang lebih erat dibanding anak-anak yang kurang memiliki kemesraan dengan orangtuanya. Anak-anak yang hubungannya dengan orangtua sangat baik juga cenderung mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Mereka lebih independen dan lebih jarang menggantungkan pada pertolongan guru untuk melakukan berbagai hal tatkala di TK. Lalu apa yang terjadi jika anak tidak memiliki attachment yang baik? Ada beberapa akibat yang sangat mungkin terjadi. Anak-anak yang dibesarkan dengan kedekatan hubungan yang kacau, cenderung suka bermusuhan dengan anak-anak lain ketika ia berusia lima tahun, demikian Repacholi dkk (1993) menuturkan sebagaimana dikutip oleh Papalia & Olds. Secara ringkas, didapati bahwa anak-anak yang memiliki problem attachment (kedekatan dengan orangtua) cenderung memiliki problem-problem lain. Salah satu problem yang sering muncul pada anak yang kurang memiliki kedekatan dengan orangtua adalah kecenderungan anak untuk menghindar dari teman-teman sebaya atau orang-orang dewasa. Ia lebih suka menyendiri dan sulit diajak berkomunikasi oleh guru (adakah Anda menjumpai anak yang demikian?). Anak-anak yang tidak memiliki kedekatan hubungan (lack of attachment) dengan orangtua atau orang dewasa lainnya, cenderung memiliki problem-problem psikis. Ada tiga problem yang biasa muncul. Pertama, anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan attachmentnya lebih mudah mengalami gangguan neurosis. Kedua, ketiadaan attachment menjadikan anak tidak mampu berprestasi sesuai dengan kemampuannya (under-achievement). Akibatnya, sekalipun anak memiliki IQ sangat tinggi, ia sulit mencapai prestasi akademik yang bagus. Ini pada gilirannya dapat menyebabkan anak tidak memiliki sense of competence yang bagus. Sehingga sekalipun anak memiliki banyak sekali kelebihan, ia merasa minder, tidak berharga atau sekurang-kurangnya tidak yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan-kemampuan yang sesungguhnya telah ada pada dirinya. Karena tidak memiliki sense of competence yang bagus, ia kurang dapat mengembangkan diri dan tidak berani memunculkan gagasan-gagasan cemerlang, meskipun semua keahlian yang dibutuhkan telah ada padanya. Jika anak tidak memiliki sense of competence, maka apa gunanya Anda menggembleng kemampuan otaknya? Apa gunanya les-les yang Anda berikan? Apa gunanya sekolah menyelenggarakan program-program khusus untuk meningkatkan kemampuan siswanya jika mereka sendiri tidak merasa yakin dengan dirinya? Sungguh, menyemai kebahagiaan, perasaan positif dan tujuan hidup yang bermakna jauh lebih berguna dari semua upaya-upaya peningkatan kecerdasan. Ketika anak berada pada situasi emosi positif, maka kapasitas intelektualnya akan berkembang dengan lebih baik, sehingga insya-Allah ia akan lebih cerdas. Selain itu, rangsangan emosi positif juga akan menjadikan anak lebih mudah diajak melakukan hal-hal positif. Ketiga, anak-anak yang dibesarkan tanpa adanya attachment yang bagus dengan orangtua maupun orang dewasa lain yang dekat dengan kehidupannya, cenderung mengalami hambatan-hambatan emosi dalam mengembangkan dirinya maupun dalam menjalin hubungan sosial. Ia hidup tanpa perasaan yang nyaman dan mantap. Kecuali jika ia menemukan nilai-nilai yang menggetarkan dirinya (enlightenment), terutama ketika ia menginjak usia-usia kritis, baik pada masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja maupun dari remaja ke masa dewasa awal. Jika pemenuhan kebutuhan attachment dan penumbuhan emosi positif memang jauh lebih penting daripada segala bentuk peningkatan kecerdasan, maka apakah yang ingin Anda lakukan sekarang terhadap anak-anak Anda? Ketika Anda menginginkan anak-anak Anda sangat gandrung membaca, maka apakah yang Anda persiapkan? Apakah Anda berencana untuk meluangkan waktu menemani dia membaca sambil berguling-guling di lantai? Ataukah Anda akan belikan dia banyak buku, lalu Anda akan mengetes kemapuannya manakala dia telah membaca buku-buku tersebut. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang perlu diajukan, disamping banyak juga contoh-contoh cemerlang yang dapat kita tengok dari Nabi kita dalam mendidik anak dengan emosi positif. Tetapi, maafkanlah, perbincangan dalam masalah ini kita sudahi dulu. Insya-Allah kita akan memperbincangkan lewat tulisan dengan lebih mendalam di lain kesempatan. Sekarang, marilah kita kembali pada pembicaraan kita tentang pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah Steven W. Vanoy. Kedua, anak-anak yang bahagia dan cemerlang sulit lahir dalam keluarga yang kering komunikasinya, betapa pun mereka berlimpah dengan kesuksesan karier dan kekayaan. Kebahagiaan keluarga merupakan pra-syarat awal untuk melahirkan anak-anak yang bahagia dan mantap jiwanya. Sementara, kecenderungan semenjak awal untuk melahirkan anak-anak yang baik memberi pengaruh besar terhadap kehangatan perkawinan. Pernikahan yang kokoh seringkali ditandai oleh adanya orientasi untuk melahirkan anak-anak yang baik dan bermakna. Orientasi pra-nikah untuk kelak memiliki anak yang memberi arti pada kehidupan, menjadikan mereka lebih besar toleransinya terhadap kekecewaan dalam perkawinan dan lebih besar penerimaannya terhadap hal-hal positif dari pasangannya –sekalipun kecil—sehingga perkawinannya terasa lebih membahagiakan. Anda merasa bahagia dengan pasangan Anda. Padahal orang lain melihat betapa banyak kekurangan yang ada pada pasangan Anda. Dan kenyataan sesungguhnya memang demikian. Hanya saja, Anda lebih peka terhadap hal-hal positif yang ada pada dirinya daripada kekurangan-kekurangan yang ada, sekalipun banyak. Wallahu A'lam bishawab. ***************************************************************** Saudaraku, setiap Muslim punya kewajiban untuk menyampaikan ajaran Islam. Kesempatan kita untuk berdakwah saat ini adalah : Anda sampaikan artikel ini kepada Saudara kita yang belum mengetahuinya. -------------------------------------------------------------------------- Milis ini bersifat searah (moderated) untuk bergabung dengan milis kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] untuk sumbang saran,artikel,konsultasi dll : [EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------------------------------------- Pengelompokan artikel mailing list daarul-fikri Group : Senin - Kajian Islam Selasa - Kisah, Figur & Tokoh Islam Rabu - Keluarga Sakinah Kamis - Renungan & Hikmah Jum'at - Dunia Islam dan IPTEK *****************************************************************