Jumat, 15/08/2008 16:35 WIB
 Salah Obat, Janin Napsiya Tewas
 Nala Edwin - detikNews
prs-zyrex012008
Jakarta - Gara-gara salah diberi obat, janin yang dikandung Siti Napsiya
(27) tewas. Dokter memberikan obat penggugur kandungan kepada Napsiya yang
seharusnya diberikan untuk pasien lain.
"Bayi saya meninggal karena dokter salah memberikan obat," kata Napsiya
seusai membuat laporan di Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta,
Kamis (15/8/2008).
Napsiya menceritakan kejadian naas itu berawal saat usia kandungannya
berusia 30 minggu, 24 Juli 2008. Saat itu ia merasa sesak di bagian dada.
"Saya diantar adik ke RS untuk diperiksa," katanya.
Sesampainya di sebuah rumah sakit di Jalan Jeruk Raya, Jagakarsa, Napsiya
diperiksa oleh bidan L, bidan I dan bidan D.
"Kemudian saya dirawat inap di RS itu," katanya.
Kemudian bidan D mengantar Napsiya ke ruang rawat inap dan memberikan obat
warna merah kecil, obat ini diberikan atas suruhan bidan I dan dr A. "Saya
meminum obat itu keesokan harinya," katanya.
"Setelah meminum obat, bidan D meminta saya untuk tenang karena siangnya
saya hendak dikuret. Saya kaget kok dikuret padahal kondisi janin saya
sehat-sehat saja," katanya.
Beberapa hari kemudian perut Napsiya mengeras dan sakit, badan gemetar,
nafas sesak dan kaki saya lemas dan kaku. Kemudian dirinya ditangani oleh
beberapa dokter dan bidan.
"Kondisi janin saya memburuk dan akhirnya dirujuk ke RSCM ," katanya.
Kemudian pada 27 Juli 2008 Napsiya melahirkan di RSCM dan janinnya tak bisa
diselamatkan.
"Waktu saya diberi obat CYTOTEX yang ternyata obat maag yang biasa digunakan
untuk mengkuret kandungan," katanya.
Dalam laporannya Napsiya melaporkan bidan D, bidan I dan dr A.

-- 
Aldo Desatura (R) & (c)

========
" Lebih mudah memaafkan orang yang salah daripada yang benar .... "

Reply via email to