Dear Netter, Ikutan nanya juga dong.. Saya juga lagi hamil 10 minggu. Pernah keguguran awal tahun 2003. Terakhir periksa ACA (+/_ 2 minggu yl) hasilnya lebih tinggi lagi : IgG = 17,... dan IgM = 31,.... Waktu saya bawa hasil lab-nya ke Dr. Djumhana, beliau cuma nyuruh saya lanjutin saja minum TICLID-nya dengan dosis yang sama dengan sebelumnya. Saya sempat tanya, apa nggak perlu ditambah dosisnya atau ganti obatnya mengingat ACA saya yang cukup tinggi. Dia bilang belum perlu. Aduh saya jadi bingung nih, yang ACA-nya lebih rendah dari saya dan usia kehamilannya lebih muda saja sudah disuruh suntik, kok saya tidak ya (bukannya berharap supaya disuntik lho!) Menurut mom's and dad's gimana nih, apa saya perlu cari second opinion?? Please, kasih masukan dong...
regards Ridha Daniel Danyanto <[EMAIL PROTECTED]> 10/27/03 02:31 PM Please respond to balita-anda To: "'[EMAIL PROTECTED]'" <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject: [balita-anda] Sharing pengalaman hamil dengan ACA Salam, Pada usia kehamilan 3 minggu istri saya sempat mengalami perdarahan, setelah istirahat total selama 2 minggu hasil USG baik. Saat ini usia kehamilan 5 minggu dengan tingkat ACA IgG:12.5 GPL, IgM:26.1 MPL. Oleh Prof. Karmel dianjurkan untuk dilakukan suntik tiap hari. Hal ini cukup membuat saya stress karena saya paling anti sama jarum suntik, sekarang saya harus menyuntik istri tiap hari!. Saat ini saya butuh cerita/pengalaman rekan2 yang pernah mengalami hal ini sebagai masukan dan sekaligus juga agar dapat menguatkan hati saya dan istri. Sebagai catatan, ini adalah kehamilan yang keempat. Yang pertama berjalan lancar, sekarang anak kami Michelle sudah berumur 4 tahun. Yang kedua dan ketiga terjadi tahun lalu, gugur dalam usia kehamilan 10-11 minggu. Belakangan baru ketahuan bahwa istri saya mengidap ACA. Saat ini kami berkonsultasi dengan dr. Endy Moegni dan Prof. Karmel. Terima kasih sebelumnya.