Semarang, 16 September 2004 15:06 Wakil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah dr Budihardja, MPH DTM mengatakan, makanan jajanan yang dijual di sekolah diduga banyak yang menggunakan zat pewarna tekstil.
"Jika ada makanan yang warnanya mencolok, jelas makanan jajanan itu menggunakan zat pewarna yang biasa digunakan untuk tekstil," katanya di Semarang, Kamis. Ia mengatakan, makanan jajanan sekolah yang menggunakan zat pewarna tekstil tersebut jika dikonsumsi dapat menimbulkan penyakit seperti kanker, bahkan bisa merenggut jiwa. Dia mengakui sulit mengawasi para penjual makanan jajanan sekolah yang kebanyakan dilakukan secara kecil-kecilan yang bertaburan di kampung-kampung. Para penjual makanan jajanan sekolah itu tak tahu risiko kesehatan yang bakal ditimbulkan dengan mengonsumsi makanan yang menggunakan zat pewarna tekstil, katanya. "Mereka semata-mata berorientasi keuntungan dengan memberi produksi makanannya dengan zat pewarna tekstil agar kelihatan mencolok, sehingga dapat menarik minat pembeli," katanya. Oleh karena itu, ia mengimbau para penjual makanan jajanan sekolah jangan menggunakan zat pewarna tekstil agar tidak membayakan kesehatan konsumen. "Kita memang menghadapi kendala jika ingin mengubah perilaku penjulan makanan jajanan sekolah yang menggunakan zat pewarna tekstil. Kita bisanya hanya mengimbau belaka," katanya. Ia menyarankan para penjual makanan jajanan sekolah untuk menggunakan zat pewarna natural yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, karena tidak membayakan kesehatan dan jiwa konsumen. Biasanya, kata dia, makanan jajanan yang menggunakan zat pewarna natural itu warnanya tidak mencolok, bukan seperti makanan jajanan yang menggunakan pewarna tekstil. "Kita minta orang tua memberitahu anak-anaknya agar jangan sembarangan membeli makanan jajanan sekolah demi kesehatan anak-anak mereka," katanya. [Tma, Ant] --------------------------------- Do you Yahoo!? vote.yahoo.com - Register online to vote today!