SUSU SEGAR DAN SUSU CAIR, APA BEDANYA? 

http://www.tabloid- nakita.com/ Khasanah/ khasanah06305- 07.htm
Susu cair lebih awet kalau disimpan dalam kemasan yang baik.

Saat ini di pasaran telah beredar beragam susu cair. Ada yang memberi label 
susu segar, susu pasteurisasi, susu sterilisasi atau susu UHT ( Ultra High 
Temperature ). Tahukah Anda, semua jenis susu tersebut memiliki kandungan gizi 
yang sama karena telah diformulasikan sama dengan susu segar. Namun dibanding 
susu segar, aneka susu yang telah mengalami proses pengolahan tadi memiliki 
kelebihan, yakni waktu simpan yang lebih lama.

Utami Sri Rahayu. Foto: Iman/nakita 

Narasumber: Dr. Ir. Nuri Andarwulan dari Departemen Teknologi Pangan dan Gizi, 
Institut Pertanian Bogor



SUSU SEGAR 

* Susu segar adalah susu dari sapi, kerbau, kuda, kambing atau domba yang sehat 
dan tidak tercampur kolostrum. 

* Syarat susu segar yang baik: mengandung tidak kurang dari 3,25 persen lemak 
susu dan 8,25 persen padatan bukan lemak. 

* Tidak mengandung tambahan air, bahan tambahan pangan dan antibiotik, serta 
belum mengalami perubahan warna, bau dan kekentalan. 

* Memiliki citarasa paling baik dibanding susu cair yang telah diproses karena 
kandungan asam lemak susu (asam butirat) masih bagus. 

* Demi menjaga keamanan pangan, susu segar yang akan diminum langsung sebaiknya 
diproses terlebih dulu. Caranya, dengan memanaskannya hingga mencapai suhu 
70ú80 derajat Celcius selama 5-10 menit. Jadi, jangan sampai mendidih agar 
emulsi susu tidak pecah. 

* Susu segar yang telah diproses harus segera diminum dan habis saat itu juga. 
Bila disimpan dalam suhu ruang dikhawatirkan mikroba-mikroba yang ada di udara 
bebas akan merusak susu tersebut. Masa simpan dalam suhu ruang tak lebih dari 2 
jam. 

* Bila disimpan dalam lemari pendingin, kemungkinan mampu bertahan selama 12 
jam. Namun usahakan menggunakan wadah yang telah disterilisasi (dapat 
menggunakan gelas atau botol gelas yang telah direbus). 

* Mikroba yang berada di udara akan mencemari susu segar yang telah diperah. 
Ini karena kondisi suhu udara dan tingkat kelembapan di Indonesia tinggi 
(rata-rata 28° - 30° C).


SUSU UHT (Ultra High Temperature) 

* Susu segar atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang disterilkan pada 
suhu tidak kurang dari 135° C selama 2 detik dan segera dikemas dalam kemasan 
steril. 

* Pemanasan dengan suhu mencapai 135° C sudah mampu membunuh bakteri yang ada. 

* Citarasa susunya sudah tidak terlalu bagus karena telah melalui proses 
pemanasan dengan suhu tinggi. 

* Kelebihan proses ini tidak menghilangkan kandungan nutrisi mikro, seperti 
vitamin dan mineral.

* Kandungan gizinya telah diformulasikan menyerupai susu segar dan susu formula 
bubuk. Kandungannya tidak kurang dari 3,25 persen lemak susu dan 8,25 persen 
padatan bukan lemak. 

* Dapat disimpan dalam suhu ruangan. 

* Waktu penyimpanan mencapai 6 bulan sampai dengan setahun untuk kemasan yang 
belum dibuka.


SUSU STERILISASI 

Beberapa produsen susu mengeluarkan produk susu "penambah energi". Kandungan 
kalori, protein, dan mineralnya memang lebih tinggi dibandingkan susu formula 
lainnya. Alhasil, energi yang masuk ke tubuh anak pun diyakini secara otomatis 
lebih tinggi. Selain itu, susu jenis ini memang lebih mudah diserap oleh 
pencernaan karena komposisi lemaknya berbentuk MCT ( Medium Chain Triglycerides 
). Bahkan, susunan asam amino yang terkadung di dalamnya pun tergolong lengkap 
untuk melakukan sintesa protein. 

Biasanya, susu ini dikategorikan sebagai menu tambahan atau pelengkap. Namun 
mengingat kandungan zat gizinya memang terbilang komplet, susu penambah energi 
ini boleh dikatakan sebagai pengganti makanan. Meski demikian bukan berarti 
anak hanya mengonsumsi susu ini dan tak perlu lagi menyantap makanan yang lain. 

Susu penambah energi sebaiknya diberikan pada anak yang nafsu makannya 
tergolong buruk atau rendah. Namun sekali lagi, alangkah baiknya jika orang tua 
lebih dulu berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi anak untuk mencari 
tahu apa penyebab buruknya nafsu makan si kecil. Apakah karena gangguan medis 
atau ada faktor psikologis, semisal bosan dengan menu makanan yang itu-itu saja 
maupun suasana makan yang tidak menyenangkan.


SUSU PASTEURISASI 

Susu pasteurisasi adalah susu segar yang dipanaskan dengan metode high 
temperature short time atau dengan metode holding dan segera dikemas dalam 
kemasan steril . Selain susu segar, proses pengawetan dengan cara pasteurisasi 
diterapkan pula pada susu rekonstitusi dan susu rekombinasi. Susu rekonstitusi 
adalah susu cair yang disiapkan dengan penambahan air pada bubuk susu berlemak 
( full cream), atau bubuk susu skim, atau bubuk susu rendah lemak. Sedangkan 
susu rekombinasi adalah susu cair yang dihasilkan dari campuran komponen susu 
(susu skim, krim) dan air. 

* Suhu saat dilakukan pemanasan mencapai 65° C sampai 80° C agar dapat 
mematikan bakteri penyebab penyakit. 

* Kandungan gizi susu pasteurisasi telah diformulasikan sama dengan susu segar 
dan susu formula bubuk. Kandungan lemak susunya tidak kurang dari 3,25 persen 
dan 8,25 persen padatan bukan lemak. 

* Citarasa susunya masih baik karena tidak melalui proses pemanasan yang 
tinggi. 

* Masa simpannya antara 5-7 hari pada suhu 4° C atau dalam lemari pendingin.


SUSU KENTAL MANIS 

* Produk susu kental manis diperoleh dengan cara menghilangkan sebagian air 
melalui proses evaporasi (penguapan) sehingga diperoleh kepekatan tertentu.

* Kandungan gizinya berbeda dari susu segar. Bahkan kandungan vitaminnya lebih 
rendah bila dibandingkan dengan susu segar. Susu jenis ini memang tidak 
ditujukan untuk pemenuhan pola 4 sehat 5 sempurna. Lebih banyak digunakan 
sebagai campuran bahan masakan.

* Kandungan gula dan lemaknya sangat tinggi, sehingga tidak cocok diberikan 
kepada bayi.

* Produk ini dapat digolongkan sebagai produk dengan masa kedaluwarsa panjang 
karena tingginya kandungan gula yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba. 
Kemasan yang belum dibuka mampu bertahan sampai 2 tahun. Sedangkan kemasan yang 
sudah dibuka hanya mampu bertahan kurang lebih 2 bulan, itu pun bila disimpan 
dalam lemari pendingin. 


TIP-TIP PRAKTIS MEMILIH SUSU CAIR 

M emilih produk susu cair tidaklah sulit. Yang penting periksa dengan teliti 
sebelum membeli. Berikut panduannya: 

* Pilih produk dengan kemasan sempurna (tidak cacat, tidak penyok, dan 
sebagainya). 

* Baca tanggal kedaluwarsa yang terdapat dalam kemasan. 

* Bila kemasan sudah tampak menggembung, pertanda sudah tercemar oleh mikroba. 

* Walaupun kemasan produk terlihat sempurna (tidak cacat), cobalah keluarkan 
sebagian. Cicipi apakah terasa asam. Bila asam pertanda sudah ada bakteri di 
dalamnya. Ini bisa terjadi karena kebocoran kemasan yang sangat kecil 
sekalipun. Selanjutnya, bakteri penghasil asam itu akan membuat cairan susu 
menggumpal. 





Regards,
Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com
       
---------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Kirim email ke