mbak, mo nyambung dikit..hati2 dgistilah flek paru yaaaaa..
udah sering dibahasnih n uah sering juga ada di koran2or majalah2 klo flek paru 
 istilah yg rancu bgt.. yg ada TBC or gak...



tentang flek paru. berikut jawaban dari dr. wati

TENTANG FLEK PARU ( JAWABAN Dr. PURNAMAWATI di _milis sehat_ )


Pertama, saya untuk kesekian kalinya menyatakan, diagnosis FLEK - sangat
rancu;
suatu eufimisme (coba lihat arsip terdahulu dan lihat web IDAI, ada tulisan
Dr
Darmawan perihal flek

FOR ALL PARENTS: kalau anak didiagnosis flek - tolong dikejar dokternya,
maksudnya apa? TBC atau bukan

Kalau TBC, diagnosisnya harus nberdasarkan beberapa pemeriksaan misalnya BB
turun terus - anak sering sumeng, ada benjolan kelenjar getah bening,
Mantouxnya
positif, Lab darah ada peningkatan LED (meski bukan monopoli TBC), foto
ronsen
ada kelenjar getah bening yang membesar *BUKAN ADA FLEK ATAU KALAU ADA
KLAUSUL
BRONKITIS, ITU JUGA BUKAN TBC. Atau ada pleural reaction atau ada cairan di
paru. Dahak juga harus diperiksa meski pada anak umumnya negatif.

KESIMPULAN: menegakkan diagnosis TBC tidak mudah
Kedua, bila benar TBC pengobatannya harus benar: Rif, PZA, INH selama 2
bulan
dilanjutkan 4 - 6 bulan Rif dan INH

Kalau anak benar TB tapi pengobatan seperti anakmu Riana, bahaya, karena
kuman
TBnya gak mati
Tapi intinya, apa benar anakmu TB

Obat TB keras untuk hati tetapi kalau anak TB ya harus diberikan, sebaliknya
kalau anak gak TB???
Bah pemberian Rif selama 1 bulan apa maksudnya??????
Lain kali be critical y aa

Sebenarnya kalau Alwi melihat postingan terdahulu, saya selalu bilang flek

itu kan dari bahasa belanda artinya bercak atau noda

nah di indonesia nih menurut ahli paru anak, kita sering euphimisme, banyak

sekali mempergunakan istilah flek, oleh karena itu, saya selalu minta SP

kalau anaknya dinyatakan flek untuk "nyecer" DSAnya - tanyakan maksudnya

apa, TBC? atau bukan TBC? kalau TBC, bagaimana t est Mantouxnya? Kalau TBC,

pengobatannya bukan 6 bulan.

nah Alwi juga bisa browse di web IDAI disitu Dr Darmawan menulis tentang

flek agar bisa dibaca untuk meluruskan kelirumologi ini.

Pak, obat TBC itu keras lho, tetapi ya harus kalau anak kita memang TBC tapi

kalau bukan? wahhh banyak kerugiannya

Sumber: website IDAI ( HYPERLINK "http://www.dokteranak.or.id";
http://www.dokteranak.or.id)

“Flek Paru” Istilah yang Rancu – Informasi Singkat Tentang Tuberkulosis
(TB) Anak

Banyak sekali anak-anak yang divonis sebagai “flek paru’ dan harus
menjalani “hukuman” minum obat jangka lama, paling tidak hingga 6
bulan. Jika ditanyakan kepada orangtuanya apa yang dimaksud flek paru?
Biasanya orang tua pasien tidak tahu, Bila ditanya lebih lanjut apakah
anaknya mendapat obat yang membuat air seninya berwarna merah ? Jika
jawabnya "Ya"
kemungkinan besar yang dimaksudkan sebagal “flek paru” adalah
Tuberkulosis/TBC paru atau saat ini disebut TB saja.

Mengapa dokter tidak menyatakan sebagai TB? Sebagian kalangan di
masyarakat beranggapan bahwa TB bukan penyakit yang “bergengsi”, Beda
misalnya dengan penyakit jantung yang dianggap lebih “terhormat”.
Sebagian pasien tidak berkenan jika dinyatakan Sakit TB. Khawatir
pasien tidak dapat menerima, dokter berusaha menyamarkan penyakitnya
dengan istilah flek paru. Saat ini umumnya pasien sudah berpikiran
terbuka dan dapat menerima jika dinyatakan Sakit TB. Sebaiknya dokter
berterus terang menyatakan Sakit TB tanpa menyamarkan dengan
Istilah flek paru yang justru tidak mendidik pasien.

Mengapa disamarkan dengan istilah “flek paru” ? Flek berasal dan bahasa
Belanda yang artinya ?noda?. Awalnya dari foto Rontgen paru pasien TB,
yang dapat memberikan gambaran bercak-bercak putih seperti noda pada
paru sehingga disebut “flek”, Istilah flek paru tidak
pernah diajarkan di fakultas kedokteran manapun, dan juga tidak pernah
disebut dalam artikel kedokteran manapun, Istilah ini rancu dan
kesannya kurang menghargai kecerdasan pasien Sama halnya dengan istilah
“panas dalam” yang laris manis digunakan dalam iklan minuman penyegar.
Keduanya sama sekali tidak mempunyai rujukan di dunia medis.

Apakah semua gambaran "flek" pada paru berarti TB ? Tidak !!! Semua
penyakit di paru (dan itu banyak sekali jenisnya) dapat memberi
gambaran “flek’ yang tidak dapat dibedakan dengan TB. Bahkan orang
sehatpun pada Rontgen parunya akan ada gambaran bercak-bercak putih
yang istilah medisnya infiltrat. Sebagai contoh Mike Tyson jika
dironsen juga ada “flek”nya, tapi dia sama sekali tidak Sakit TB. Jadi
tidak bisa mendiagnosis Sakit TB hanya dari Rontgen saja !

Gambaran Rontgen seperti apa yang menunjukkan adanya TB paru? TB paru
dapat memberikan gambaran infiltrat yang lebih khusus pada foto
Rontgen, istilahnya gambaran yang sugestif TB. Misalnya gambaran miller
(bercak kecil putih merata di seluruh paru), atau gambaran atelektasis
(gambaran putih padat akibat pengerutan sebagian paru), dll. Sekalipun
gambarannya sugestif TB, foto Rontgen saja tidak bisa dijadikan dasar
tunggal diagnosis TB, tetap harus disertai gejala dan tanda sakit TB,
dan pemeriksaan penunjang lain.

Jadi diperlukan pemeriksaan lain, apakah itu ?
Ya, pertama-tama jika seorang anak dicurigai Sakit TB harus dibuktikan
dulu adanya Infeksi TB (adanya kuman TB dalam tubuh seseorang). Caranya
dengan uji tuberkulin atau yang lazim dikenal sebagai Mantoux test.
Jika hasilnya negatif berarti tidak ada infeksi, dan bila infeksinya
saja tidak ada bagaimana mungkin bisa sakit TB.

Jika hasil uji Mantoux positif apakah berarti sakit TB ?
Belum tentu. Hasil uji Mantoux positif hanya menunjukkan adanya Infeksi
TB, bukan menandakan pasiennya Sakit TB. Jadi harus dibedakan antara
Infeksi TB dengan Sakit TB. Orang dewasa di Indonesia umumnya sudah
terinfeksi TB tanpa sakit TB, sehingga jika dilakukan uji Mantoux pada
orang dewasa di Indonesia maka umumnya akan positif.

Ada yang mengatakan uji Mantoux bisa negatif padahal ada Sakit TB, apa
benar?
Benar. Uji Mantoux dapat memberikan hasil negatif palsu yang disebut
anergi. Anergi dapat dijumpai pada keadaan tertentu misalnya gizi
buruk, Sakit TB yang berat, tifus yang berat, campak, cacar air,
menggunakan obat steroid jangka lama, dan berbagai keadaan lain yang
menyebabkan penekanan system imun (kekebalan) tubuh, Jika tidak ada
salah satu keadaan tersebut sangat kecil kemungkinannya terjadi anergi.

Bagaimana dengan pemeriksaan darah?
Biasanya pemeriksaan darah yang dimaksudkan untuk TB adalah LED (laju
endap darah) dan hitung jenis limfosit, Kedua pemeriksaan ini nilai
diagnostiknya untuk TB rendah, jauh lebih rendah dibanding foto
Rontgen, sehingga hanya digunakan sebagai data tambahan.

Adakah pemeriksaan darah lain untuk TB?
Ada, yaitu pemeriksaan PCR dan serologis, seperti PAP TB, Mycodot, ICT
dll. Namun semua pemeriksaan itu tidak lebih unggul daripada uji
Mantoux, Semua pemeriksaan itu jika positif juga hanya menunjukkan
adanya Infeksi TB, tidak bisa untuk menentukan ada tidaknya Sakit TB.

Lalu apa bedanya Sakit TB dengan Infeksi TB?
Jika orang (dewasa atau anak) mengalami Sakit TB akan menunjukkan
gejala dan tanda Sakit TB. Sedangkan jika hanya terinfeksi TB tanpa
sakit TB tidak akan ada gejala dan tanda sakit TB.

Apa gejala dan sakit TB pada anak?
Gejala dan tanda Sakit TB pada anak sangat luas variasinya, mulal dari
yang sangat ringan sampai sangat berat. Gejala dan tanda yang mengawali
kecurigaan Sakit TB pada anak di antaranya adalah MMBB (Masalah Makan
dan Berat Badan), demam lama atau berulang, gampang / sering tertular
sakit batuk pilek, adanya benjolan yang banyak di leher, diare yang
sulit sembuh dll. TB juga dapat menyerang berbagai organ di seluruh
tubuh sehingga bias timbul gejala pincang jika mengenai sendi panggul
atau lutut, benjolan banyak di leher, bisa juga terjadi kejang jika
mengenai susunan saraf pusat / otak.

Apakah batuk lama atau berulang juga merupakan gejala Sakit TB?
Batuk lama atau berulang merupakan salah satu gejala utama Sakit TB
pada orang dewasa. Pada anak batuk lama / berulang dapat merupakan
gejala Sakit TB, tapi bukan gejala utama. Pada anak ada penyakit lain
yang gejala utamanya batuk lama / berulang yaitu asma. Banyak kasus
asma pada anak yang keliru divonis TB. Asma dengan TB merupakan dua
penyakit yang sama sekali berbeda namun sering dikelirukan.

Apakah jika ada tersebut berarti sakit TB?
Belum tentu. Berbagai gejala tadi bukan ?monopoli? Sakit TB, tapi dapat
juga disebabkan oleh berbagai penyakit lain. Itulah sebabnya uji
Mantoux sangat penting untuk menentukan dulu apakah ada Infeksi TB atau
tidak, Jika tidak ada Infeksi TB, berarti berbagai gejala tadi
disebabkan oleh penyakit lain.

Sebenarnya apa penyebab TB, apakah penyakit keturunan atau penyakit
menular?
TB bukan penyakit keturunan, tapi penyakit menular. TB menupakan salah
satu bentuk penyakit infeksi. Penyakit infeksi adalah penyakit yang
disebabkan masuk dan berkembangbiaknya kuman dalam tubuh seseorang.
Kuman adalah makhluk hidup yang sangat kecil sekali (mikro onganisme =
mikroba = jasad renik) yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Ada
jutaan jenis kuman salah satu di antaranya adalah kuman TB.

Bagaimana cara penularannya?
Ada beberapa cara penularan, tapi yang paling sering adalah melalui
saluran respiratonik (pernapasan). Pasien TB dewasa dengan TB paru,
jika batuk, bersin, menyanyi, atau bicara akan menghembuskan ribuan
kuman TB ke udara di sekitarnya. Bila kuman ini terhirup oleh orang
lain, maka orang tersebut dapat terinfeksi.

Apakah jika kita berhubungan dengan pasien TB paru dewasa, pasti akan
tertular?
Belum pasti tertular. Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya
infeksi TB. Faktor sumber penularan, lingkungan, dan faktor daya tahan
tubuh. Tingkat eratnya hubungan (kontak) juga sangat berperan. Makin
erat kontak (dose contact) dan makin lama, makin besar risiko tertular.

Apakah anak yang sakit TB menular dan perlu dipisahkan dari orang lain?
Tidak! Yang menular adalah pasien TB paru dewasa, pasien TB paru anak
tidak menular sehingga tidak perlu dipisahkan apalagi dikucilkan. Yang
perlu diingat, jika seorang anak terinfeksi TB, berarti ada orang
dewasa sebagai sumber penularannya yang perlu dicari dan kemudian
diobati agar tidak menulari orang lain lagi.

Btw, krn untuk memvonis gejala TBc tu banyak tes yg perlu dijalani... lhonyaaa






evi nurhayati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: mbak, ikut share ya....
   
  anakku rahmah (14 bulan) beratnya juga cuma 8,5 kg. trus sama DSA disarankan 
ke lab ambil darah dan rontgen. Hasilnya kalo darah ga ada masalah tetapi 
ternyata ada flek di paru-paru sedikit.(biasanya anak sering keringatan dan 
makan aga susah). Jadi sekarang sama dokter dikasih obat puyer warnanya merah, 
harusnya pengobatannya 6 bulan. Tetapi khusus anakku dicoba sebulan aja, karena 
tanda2 spt keringatan dan aga susah makan tidak terjadi pada anakku.
   
  Oh ya mbak biasanya DSA suka nyaranin tes lab kaq kalo pengen tau lebih 
detail dgn perkembangan si anak.
   
  sekian dulu sharenya,maaf kalo kurang membantu....
   
  salam
  evi
  
Lif Rahayu 
 wrote:
  Mbak Nit Nit,

Kalau gak alergi koq dikasih obat alergi ya. Bingung juga, lebih baik gak
usah dikasih. ANak saya alergi seafood, juga dikasih obat alergi, selama
diobservasi, dampak alerginya gak parah, ya gak kami berikan. Seafoodnya
saja yang rada dikurangi, hiks, tapi Nayma sukaaa banget ama seafood.
Berharap dengan makin besar si anak, alerginya berkurang.

Kalau BB gak naik2, orangtuanya dulu gimana? test yang pertama biasanya test
urin untuk tahu apakah ada silen ISK (infeksi saluran kemih).

Noh, jeng Intan tuh yang ahli ISK. jeng [EMAIL PROTECTED]

Gitu aja dulu ya,

mama Nayma


On 2/18/08, nit nit wrote:
>
> Dear Parents,
>
> Please advisenya donk, anak saya co (16 mos) udah jalan dan aktif tapi
> berat badannya saat ini nggak lebih dari 9 Kg. Hari Sabtu kemarin jadwalnya
> imunisasi. Trus sama DSA nya di kasih obat racik yang isinya:
> 1. Enzyplex = hasil brows bwat gangguan pencernaan yang termanifestasi
> (ditandai) oleh kembung & rasa tidak enak pada perut.
> 2.Heptasan =
> Rinitis vasomotor, gatal-gatal, biduran/kaligata karena dingin,
> dermatografisme.
> 3. Sirplus = ga nemu bwat apaan.
>
> Yang jadi pertanyaan , kok pake heptasan yah padahal do'i nggak ada alergi
> apa2 ? baiknya gimana yah di kasih jangan ? udah gitu dikasihnya banyak lagi
> ampe 30 bungkus.
> Catatan: BB nggak naik signifikan semenjak usianya menginjak 10 mos saat
> mulai tetah jalan, stuck diangka 9.
>
> Terimakasih
>
>
>
>
>
> ____________________________________________________________________________________
> Be a better friend, newshound, and
> know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
> http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
>


 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


Regards,
Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com
       
---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Kirim email ke