Saat ini perkembangan kesadaran orang berasuransi di-Indonesia sudah jauh lebih baik dibanding 10 thn lalu.
Pertanyaannya bagaimana memastikan apakah kebutuhan asuransi kita untuk tujuan keamanan finansial bagi keluarga sudah terpenuhi?. Cara mudah untuk menjawab hal diatas adalah dengan mengembalikan tujuan utama orang membeli asuransi. Mengambil akar kata "life-insurance", maka orang salah dalam menterjemahkan secara bebas sebagai asuransi jiwa.......... Yang sebenarnya life-insurance jauh lebih bermakna dari sekedar asuransi jiwa yakni lebih berarti sebagai asuransi kehidupan. Kehidupan yang dimaksud adalah biaya dapur per bulan yang harus dikeluarkan oleh satu keluarga, terlepas ada atau tidaknya orang tua sebagai penghasil income. Biaya dapur inilah yang akan memaknai kehidupan keluarga kita tercinta. Tentunya setiap keluarga mempunyai kebutuhan berbeda-beda, cara gampang menentukan besarnya nilai asuransi sebuah ke- luarga adalah dengan menentukan biaya hidup perbulan dan dikalikan dengan 100, contoh jika biaya hidup perbulan adalah Rp 10 jt, maka nilai asuransi yang memadai adalah 100 X Rp 10 jt alias Rp 1.000.000.000. Dengan memiliki pertanggungan senilai Rp 1.000.000.000 maka jika terjadi resiko meninggal yang mengakibatkan hilangnya income maka bisa dipastikan keluarga tetap akan mendapat aliran dana abadi Rp 10.000.000 / bln. Dana abadi sebesar Rp 10 jt / bln tersebut didapatkan dengan mendepositokan Rp 1 M, asumsikan jika bunga deposito 1% / bln maka dari bunga deposito tersebut keluarga akan mendapat Rp 10 jt / bln selamanya........ Ilustrasi diatas tersebut adalah mengambarkan pentingnya asuransi untuk menjawab kebutuhan keamanan finansial keluarga kita. Bagaimana dengan pertanggungan pada polis anda??? Mudah-mudahan sudah melebihi 100 kali dari biaya hidup bulanan. Kenyataan yang ada memang jarang orang mempunyai pertanggungan yang sesuai dibutuhkan. Semoga bermanfaat Salam Proteksi F.Rasdi LUTCF