dari detik.com

Bayi di Bawah 1 Tahun Jangan Diberi Madu

*Vera Farah Bararah* - detikHealth


*(Foto: yourparentinfo)*
*Jakarta,* Madu adalah salah satu pemanis alami yang banyak disukai orang.
Tapi para orangtua sebaiknya tidak memberikan madu pada bayi di bawah usia 1
tahun, karena berisiko terkena botulisme pada bayi.

Botulisme adalah salah satu jenis keracunan makanan yang dapat menyebabkan
kematian.

Madu memang memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan tubuh seseorang,
seperti untuk penambah stamina atau dipercaya memiliki sifat antimikroba.

Namun hal ini sepertinya tidak akan berlaku pada bayi yang belum genap
berusia 1 tahun. Karena kemungkinan bukan manfaat tersebut yang didapatkan
tapi bisa mengakibatkan botulisme pada bayi.

Seperti dikutip dari *Pediatrics.about.com*, Selasa (25/5/2010) bahwa bayi
berusia di bawah 12 bulan memiliki risiko terkena botulisme jika mengonsumsi
madu, sehingga sebaiknya dihindari.

Hal ini disebabkan spora dari bakteri Clostridium botulinum ini dapat
ditemukan dalam madu alami, ketika madu tersebut masuk ke dalam tubuh dan
dicerna oleh bayi maka spora dari bakteri ini akan melepaskan toksin yang
dapat menyebabkan botulisme (keracunan).

Badan standar makanan (Food Standards Agency) Amerika Serikat
merekomendasaikan sebaiknya memberikan madu setelah bayi berusia di atas 1
tahun, karena pada usia tersebut sistem pencernaannya sudah cukup matang
untuk tidak membiarkan bakteri tersebut tumbuh di dalam tubuh.

Sedangkan saat usianya masih di bawah 1 tahun sistem pencernaannya belum
matang sehingga rentan terhadap keracunan botulisme dari makanan.

Spora botulinum secara luas ditemukan pada beberapa pemanis lain seperti
sirup mapel dan sirup jagung, namun memang lebih cenderung berada di dalam
madu.

Karenanya orangtua harus memastikan setiap kandungan yang terdapat di dalam
makanan olahan untuk bayinya, terutama yang belum di pasteurisasi (diolah
dengan cara pemanasan).

Botulisme pada bayi bisa mematikan jika tidak terdeteksi sejak dini, hal ini
karena sifat menyebar yang dimiliki oleh toksin tersebut.

Orangtua sebaiknya mengenali tanda-tanda dari botulisme pada bayi, yaitu:


   1. Biasanya diawali dengan sembelit atau susah buang air besar.
   2. Mengalami kelemahan otot akibat adanya kerusakan sistem saraf.
   3. Bayi akan menangis dan lama kelamaan akan menjadi lebih lemah.
   4. Bayi akan mengalami kesulitan makan dan menelan.
   5. Kelemahan yang dialami bayi akan membuatnya menjadi lesu.


Bayi memiliki risiko lebih besar pada enam bulan pertama kehidupannya,
karena itu orangtua harus mencatat setiap kesehatan dan perubahan yang
terjadi pada bayinya.

Orangtua sebaiknya menjaga kebersihan dan mengelola makanan yang akan
dikonsumsi oleh bayi dengan teliti, serta dianjurkan untuk lebih menahan
diri saat memberikan makanan pada bayinya terutama makanan yang terlalu
manis.



(*ver/ir*)

dari mayoclinic
How can I protect my baby from infant botulism? Answer from Jay L. Hoecker,
M.D.

To prevent infant botulism — a rare but serious form of food poisoning —
don't give honey or corn syrup (dark or light) to a baby. Both foods are
potential sources of Clostridium botulinum (C. botulinum) spores. Bacteria
from the spores can grow and multiply in a baby's intestines, making a toxin
that can cause infant botulism. The concern is only for children younger
than age 1.

dari http://www.totalkesehatananda.com/botulism4.html
Mencegah Botulism
Karena madu dapat mengandung spoira-spora dari Clostridium botulinum dan ini
telah menjadi sumber dari infeksi untuk bayi-bayi, anak-anak kurang dari 12
bulan harus tidak diberi makan madu. Madu adalah relatif aman untuk
orang-orang yang berumur 1 tahun atau lebih tua.

dari http://www.healthychildren.org

Prevention

The American Academy of Pediatrics (AAP) recommends that you do not give
honey to a baby younger than 12 months. (Honey is safe for children 1 year
and older.)

Kirim email ke