sedikit sharing aja...
Saya setuju dengan pertanyaan˛ dari Mbak Ade karena sepertinya dari imel
pertama memang kurang jelas mengenai beberapa fakta yang penting untuk
diklarifikasi ulang...kalo memang semuanya lebih clear pastinya akan lebih
mudah juga dalam memproses kasus ini...
Saya sendiri pernah menjadi pasien RS Bunda (selama hamil dan melahirkan)
dan alhamdulillah merasa cukup puas dengan pelayanan di sana...untuk masalah
Medical Record, setau saya RS Bunda tetap mempunyai record pasien di bagian
Rekam Medis mereka...saya sendiri pernah berurusan dengan bagian ini
beberapa saat setelah melahirkan karena ada data˛ yang saya butuhkan untuk
keperluan asuransi dan mereka (bagian rekam medis) saat itu sangat
membantu...tp mungkin rekam medis ini khusus untuk yang pernah rawat inap di
sana (saya belom cek pastinya sih), karena kalo untuk rawat jalan biasanya
mereka akan kasi buku catatan warna merah yang memang isinya segala catatan
yang terjadi dengan pasien itu (termasuk jadwal imunisasi, catatan pemberian
makan bayi, data awal ketika lahir, dll)..setau saya maksudnya adalah supaya
lebih fleksibel bagi pasien yang ingin pindah˛ dokter atau rs lain...jadi
semua keterangan ttg si anak dapat dengan mudah dibaca di buku itu oleh
dokter lain...anak saya juga sampe saat ini tetep pake buku itu walopun
kontrolnya sudah bukan ke Bunda lagi (soalnya pindah rumah)...dan biasanya
dsa-nya juga selalu kasi catatan cukup lengkap dan cukup mudah buat saya
untuk mengecek jadwal imunisasi berikutnya (beserta tglnya)...
sedikit saran saja : mungkin akan lebih efektif juga kalo Bp. Abidin
Riyadi&kel menuliskan masalah ini ke surat pembaca di surat kabar ibukota
(mis Kompas) karena biasanya complain˛ yang berkaitan dengan fasilitas
publik (supermarket, rumahsakit, dll) di surat kabar akan cepat sekali
mendapat tanggapan, dan untuk masyarakat seperti saya juga akan bisa
memantau apakah kasus ini akhirnya sudah diselesaikan dengan baik/tidak.
Informasi ini tentu penting buat semua untuk menentukan apakah pada akhirnya
RS Bunda masih layak diberi kepercayaan atau tidak. 

mohon maaf kalo kepanjangan dan tidak banyak membantu
semoga si kecil Rifqy tetap sehat selalu

bundanya Azka

-----Original Message-----
From: Ade Novita [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 19 September 2003 19:30
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] FW: [+] Bayi Overdosis Vaksin BCG di R.S.
Bunda Jakarta (Mohon Informasi Orang Tua Lain Yang Mengalami Kasus Yang
Sama di R.S. Bunda Jakarta)


kalau boleh memberikan pendapat

berdasar cerita;
hepatitis b 1 24 april 2003
hepatitis b 2 dijadwalkan akhir mei 2003

bcg 17 mei 2003

mengutip
"Karena kesibukan keluarga, saya baru kembali ke R.S. Bunda untuk melakukan
vaksinasi Hepatitis B pada 7 Juni 2003.  Sungguh kami sangat terkejut,
ketika vaksinasi telah diberikan, ternyata bayi kami kembali diberi suntikan
Vaksin BCG, bukan vaksin Hepatitis B kedua seperti jadwal seharusnya yang
telah ditulis di lembar Program Imunisasi - dan suntikan BCG kedua ini
dilakukan oleh dokter yang sama dengan yang memberikan suntikan BCG
pertama."



yang perlu diingat dan dicatat,

1. apakah orangtua sudah sejak pertama kali masuk keruangan dokter tersebut
mengatakan hari ini akan melakukan imunisasi hepatitis kedua sesuai jadwal
pada buku namun telat krn baru bisa hari ini tgl 7 juni 2003

2. apakah dokter menanyakan perihal maksud kedatangan orangtua dan bayi
selaku pasien?

3. apakah dokter kembali memeriksa dan mengkonfirmasi imunisasi apa aja yang
sudah didapat

4. apakah orangtua kembali menegaskan atau menanyakan bahwa hari ini akan
dilakukan imunisasi hepatitis b

5. darimana orangtua tau bahwa imunisasi yang diberikan bukan hepatitis b
tapi bcg kembali

6. apakah pada 17 mei 2003 dipastikan bahwa yang diberikan adalah imunisasi
bcg bukan hepatitis b 2?

7. berdasar apakah kepastian bcg diberikan pada 17 mei 

dan barangkali adalagi pertanyaan pertanyaan untuk membuktikan malpraktek
oleh dsa dan RS



FYI, hepatitis b biasanya dijadwalkan dengan selang waktu 1 bulan dengan
maksimal 2 bulan

bcg ada yang diberikan saat bayi berusia 1 bulan ada juga 2 bulan. diberikan
hanya sekali dan tidak ada ulangan. bahkan yang gagalpun dalam artian tidak
menimbulkan bekas tidak perlu diulang.



mengutip

"Kami juga baru menyadari bahwa ternyata R.S. Bunda Jakarta tidak memiliki
Medical Record pasien yang disimpan oleh pihak rumah sakit, sehingga mungkin
saja kejadian ini bisa terjadi akibatkan hal tersebut.:



1. berdasar apa bisa dikatakan tidak memiliki medical record? 



mengutip

"Dengan berbagai cara, kami telah meminta RS bunda sebagai Institusi yang
bertanggung jawab, agar membuat surat jaminan pertanggung jawaban atas semua
resiko dan dampak samping yang mungkin muncul akibat  kelalaian over dosis
vaksinasi BCG tersebut. Tapi sayang sudah 2,5 bulan sejak kami mengajukan
complain pertama (28 Juni 2003) hingga saat ini kasus overdosis BCG yang
menimpa bayi kami ini masih belum selesai dan kami akan terus mengajukan
tuntutan kepada pihak institusi rumah sakit.  Dalam proses tuntutan ini kami
turut dibantu oleh Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia
(YPKKI)."



coba research kembali bahwa kelebihan pemberian dosis vaksin memang
memberikan dampak negatif terutama bagi kesehatan bayi baik langsung maupun
tidak langsung



email saya ini untuk mengumpulkan bukti bukti agar pembuktian bahwa pasien
dalam posisi yang dirugikan oleh tindakan malpraktek dokter dan rumah sakit.
dan dapat dibuktikan serta diproses secara hukum yang seadil adilnya.



mohon maaf tidak dapat membantu dalam memberi info ada tindakan malpraktek
yg sama karena saya sama sendiri bukan pasien rs bunda maupun dsa
bersangkutan dan juga tidak mempunyai kenalan yang menjadi pasien disana.



semoga kebenaran yang berbicara ya bu



salam,



bunda reva



----- Original Message ----- 

  From: Elida Basaria 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, September 19, 2003 7:00 PM
  Subject: [balita-anda] FW: [+] Bayi Overdosis Vaksin BCG di R.S. Bunda
Jakarta (Mohon Informasi Orang Tua Lain Yang Mengalami Kasus Yang Sama di
R.S. Bunda Jakarta)


  Need Help....

  Rgs & Tks,
  Elida, mamanya Arya & Nike
  -----Original Message-----
  From: Abidin Riyadi Abie 
  Sent: Friday, September 19, 2003 5:05 PM
  Subject: [+] Bayi Overdosis Vaksin BCG di R.S. Bunda Jakarta (Mohon
Informasi Orang Tua Lain Yang Mengalami Kasus Yang Sama di R.S. Bunda
Jakarta)


  Bayi Overdosis Vaksin BCG di R.S. Bunda Jakarta 

  (Mohon Informasi Orang Tua Lain Yang Mengalami Kasus Yang Sama di R.S.
Bunda Jakarta)

   

   Bapak - Ibu, 

   

  Tentu bapak dan ibu setuju dengan kami, bahwa kita semua sebagai orangtua,
selalu mengharap yang terbaik dengan anak kita.  Dengan dasar pemikiran itu,
kami merasa bahwa apa yang kami alami Di RS Bunda Jakarta rasanya sangat
penting untuk kami sharing, sehingga kejadian serupa tidak terjadi pada
bayi-bayi lainnya. Juga harapan kami, bapak dan ibu dapat meberikan
informasi yang saat ini sangat kami butuhkan.

   

  Sebagai orang tua yang sangat peduli dengan tumbuh kembang anak, kami
tentu saja memilih Rumah Sakit yang kami harapkan dapat meberikan pelayan
yang terbaik, sejak saat anak kami lahir hingga berkelanjutan tumbuh dan
berkembang menjadi seorang anak yang sehat dan kuat, lahir dan bathin.  

   

  Sehingga tanpa ragu kami memilih R.S. Bunda Jakarta sebagai tempat
melahirkan bayi kami pada pada tanggal 7 April 2003.  Dan dengan kepercayaan
yang sangat besar, kami percayakan juga penanganan imunisasi bayi kami
kepada RS Bunda. 

   

  Maka  pada tanggal 17 Mei 2003 kami datang ke R.S. Bunda untuk menjalani
vaksinasi BCG (sesuai dengan jadwal yang telah diberikan sebelumnya dalam
Buku Catatan Pemeriksaan dan Pengobatan Poliklinik R.S. Bunda - lembar
Program Imunisasi) dan pada saat itu ditangani oleh Dr. Yuli Yafri Razak
Sp.A. Suntikan vaksinansi BCG tanggal 17 Mei 2003 tersebut dicatat oleh
dokter pada lembar Program Imunisasi. Pada saat itu kami diminta datang
kembali pada akhir Mei 2003 untuk melakukan vaksinasi Hepatitis B yang kedua
(setelah suntikan Hepatitis B pertama dilakukan pada tanggal 24 April 2003
di rumah sakit dan dokter yang sama). 

   

  Karena kesibukan keluarga, saya baru kembali ke R.S. Bunda untuk melakukan
vaksinasi Hepatitis B pada 7 Juni 2003.  Sungguh kami sangat terkejut,
ketika vaksinasi telah diberikan, ternyata bayi kami kembali diberi suntikan
Vaksin BCG, bukan vaksin Hepatitis B kedua seperti jadwal seharusnya yang
telah ditulis di lembar Program Imunisasi - dan suntikan BCG kedua ini
dilakukan oleh dokter yang sama dengan yang memberikan suntikan BCG pertama.

   

  Kami sungguh tidak mengerti dan sangat menyesalkan , bagaimana kecerobohan
yang sangat fatal tersebut bisa terjadi. Bagaimana bisa dokter yang
berpraktek di RS yang punya nama besar, tidak melakukan pemeriksaan pada
lembar Program Imunisasi di Buku Catatan Pemeriksaan dan Pengobatan
Poliklinik R.S. Bunda, sebelum melakukan tindakan medis. Kami juga baru
menyadari bahwa ternyata R.S. Bunda Jakarta tidak memiliki Medical Record
pasien yang disimpan oleh pihak rumah sakit, sehingga mungkin saja kejadian
ini bisa terjadi akibatkan hal tersebut.

   

  Kami sebagai orang awam-pun pasti mengerti, bahwa seharusnya RS Bunda
punya Standar Proses Operasional, yang mengharuskan dokter dan/atau perawat
yang mendampingi melakukan pengecekan di Buku Pasien - Lembar Imunisasi, dan
membandingkannya dengan Medical Record yang dimiliki (jika ada) sebelum
melakukan tindakan medis. Kenapa RS Bunda tidak punya Standar Operasional
seperti itu ? 

   

  Bapak dan ibu, yang sangat peduli akan tumbuh kembangnya anak, tentu
sangat mengerti, betapa cemasnya kami, karena seperti halnya bapak dan ibu,
kamipun tahu obat saja yang diberikan pada dosis berlebih bisa mempunyai
efek samping yang belum tentu diketahui sekarang. Apalagi vaksin. dosis yang
berlebih tentu sangat tidak dianjurkan. 

   

  Dengan berbagai cara, kami telah meminta RS bunda sebagai Institusi yang
bertanggung jawab, agar membuat surat jaminan pertanggung jawaban atas semua
resiko dan dampak samping yang mungkin muncul akibat  kelalaian over dosis
vaksinasi BCG tersebut. Tapi sayang sudah 2,5 bulan sejak kami mengajukan
complain pertama (28 Juni 2003) hingga saat ini kasus overdosis BCG yang
menimpa bayi kami ini masih belum selesai dan kami akan terus mengajukan
tuntutan kepada pihak institusi rumah sakit.  Dalam proses tuntutan ini kami
turut dibantu oleh Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia
(YPKKI). 

   

  Selain kasus kami tersebut berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari
salah seorang perawat R.S. Bunda Jakarta dan Dr. Budiman Sp.A (dokter anak
di R.S. MMC Jakarta tempat saya mendapatkan second opinion), kasus
penyuntikan dua kali (overdosis) BCG juga pernah terjadi di R.S. Bunda
Jakarta beberapa waktu sebelumnya. 

  Karena saya merasa perlu untuk mengetahui nama dan alamat orang tua bayi
yang mengalami kasus yang sama dengan bayi saya tersebut, saya mencoba
mendapatkan informasi tersebut ke pihak RS Bunda Jakarta. Tapi mengingat
pihak R.S. Bunda tidak bersedia memberikan nama dan alamat orang tua bayi
tersebut dengan alasan kerahasiaan pasien, saya memohon kepada bapak/ ibu
yang kebetulan mengenal orang tua yang mempunyai bayi yang memiliki nasib
yang sama dengan bayi kami untuk memberikan nama, alamat & no telp keluarga
tersebut kepada kami.

   

  Mohon juga e-mail ini bisa disebarkan kepada teman, kenalan, kerabat dan
mailing list-mailing list yang relevan, karena penting sekali bagi kami
sekeluarga untuk mendapatkan nama orang tua bayi yang senasib dengan kami
tersebut, untuk saling berdiskusi dan bertukar informasi atas dampak yang
mungkin/telah timbul akibat kasus overdosis BCG di R.S. Bunda Jakarta ini.
Selain itu kami juga mengingatkan kepada Bapak - Ibu semua untuk lebih
berhati-hati dalam hal melakukan vaksinasi thp. bayi bapak/ibu, karena ini
menyangkut kesehatan dan masa depan anak kita. Pastikan betul pihak penyedia
jasa kesehatan tidak melakukan kesalahan seperti yang dialami oleh bayi
kami. 

   

  Terimakasih untuk bantuan yang diberikan.

   

  Orang Tua Bayi (Rifqy Faviansyah Abie),

   

  Yadid Abidin Riyadi Abie ([EMAIL PROTECTED])

  Endah Januati ([EMAIL PROTECTED])

   



----------------------------------------------------------------------------
--


  ---------------------------------------------------------------------
  >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
  >> Info balita, http://www.balita-anda.com
  >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke