lagi2 terjadi, mestinya yg punya RS itu kalo anggarannya pas2an atau nggak
bisa pake cara subsidi silang mending nggak usah bikin RS aja lah ya,
daripada dianggap nggak manusiawi, RS kan mestinya mengutamakan pelayanan
masyarakat apalagi untuk kondisi pasien gawat kayak begitu, paling nggak
ditolong dulu sampe lewat masa kritisnya, baru disuruh pindah lagi kalo
memang pasien nggak kuat bayar biaya rawatnya.

yg nggak ngerti manajemen perumahsakitan di Indonesia

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, July 21, 2004 12:36 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Siska Tewas Setelah Ditolak RS Ananda



Fyi, 

Sefty, 



>> Siska Tewas Setelah Ditolak RS Ananda
>> Jum'at, 16 Juli 2004 | 18:20 WIB
>> 
>> TEMPO Interaktif, Jakarta:Rumah Sakit Rumah Sakit (RS) Ananda, di
>> Jalan Raya Sultan Agung Km28, Medan Satria dituding menjadi penyebab
>> kematian Siska Yulia, 5 tahun, warga Jalan Kali Mutu Komplek Setia
>> Bina Sarana (SBS) Rt 03/11 Blok B 11, No. 8, Harapan Jaya, Kota
>> Bekasi. Sebab, RS itu menolak merawat korban yang belum memiliki
>> uang kontan Rp 1 juta untuk biaya perawatan.
>> 
>> Peristiwa yang penolakan pengobatan RS Ananda kepada anak dari
>> pasangan suami istri Daswin, 30 tahun, dan Siti Maemunah, 26 tahun
>> itu terjadi pada Jumat (16/7) dini hari.
>> 
>> Menurut cerita Daswin, saat masuk ke RS, kondisi tubuh korban dalam
>> keadaan panas tinggi. Pihak RS juga belum sempat melakukan diagnosa
>> sehingga gejala yang dialami korban belum diketahui.
>> 
>> Oleh pihak RS Ananda, sebelum mendapatkan pengobatan, Daswin harus
>> membayar biaya pengobatan yang dipatok Rp 1 juta saat itu juga.
>> Namun, karena tidak memiliki uang sebesar itu, Darwin meminta
>> kelonggaran waktu pembayaran.
>> "Saya mau cari pinjaman dulu karena saat itu, belum punya uang,"
>> kata Daswin.
>> 
>> Namun, pihak rumah sakit tetap tidak mau kompromi sebab harga memang
>> sudah dipatok dan dibebankan ke pasien.
>> 
>> Daswin yang berkerja sebagai kuli bangunan itu mengisahkan, sebelum
>> anaknya tewas, semenjak Senin (12/7) anaknya mengalami panas tinggi.
>> Selain itu, di
>> sekujur tubuhnya muncul bintik-bintik kemerahan.
>> 
>> Saat itu, dia mengira anak semata wayangnya hanya menderita campak
>> saja sehingga dibiarkan dengan
>> harapan akan sembuh dengan sendirinya.
>> 
>> Sampai pada Kamis (15/7), demam tinggi pada tubuh Yulia ternyata
>> tidak kunjung menurun. Bahkan, suhu badannya bertambah naik. Setelah
>> itu, Daswin memutuskan untuk membawa Yulia ke klinik Mandala.
>> Setelah diobati, kondisi Siska bukannya membaik, malah demamnya
>> makin tinggi. Oleh dokter yang merawat, Daswin diminta menghubugi
>> rumah sakit lain.
>> 
>> Akhirnya, Yulia dibawa ke RS Ananda. Sampai di RS sekitar pukul
>> 19.00 WIB yang langsung dibawa ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dan
>> perawat juga langsung memasukan selang infus ke tangan Siska. Oleh
>> pihak RS Daswin harus
>> terlebih dulu membayar uang RP 1 Juta supaya anaknya mendapatkan
>> pengobatan segera.
>> 
>> "Saya ke bagian administrasi untuk pendaftaran, saya pilih yang
>> ongkosnya satu juta. Kebetulan, saya tidak bawa uang sebanyak itu.
>> Dan saya minta ditangguhkan pembayarannya," kata dia. Namun pihak
>> rumah sakit menolak.
>> 
>> Menurut Daswin, karena tidak bisa membayar saat itu juga, dan tidak
>> ada kelonggaran dari rumah sakit itu, perawat kembali melepaskan
>> selang infus dari tangan Yulia yang tengah menggigil di UGD. Pasien
>> itu pun digotong
>> keluar lagi. Pihak RS menyarankan untuk dirawat saja ke RSUD Bekasi
>> yang biayanya murah.
>> 
>> "Anak ini kalau memang harus dirawat, ya memang harus segera
>> dirawat, karena di sini mahal, ya harus cepat dibawa ke RSUD, di
>> sini kita tidak bisa terima," cerita Daswin, menirukan ucapan salah
>> satu staf RS Ananda. Saat itu juga Daswin langsung membawa ke RSUD
>> dengan perasaan sedih karena ditolak.
>> 
>> Yulia akhirnya dibawa ke RSUD Bekasi, di Jalan Pramuka, Kota Bekasi.
>> Sampai di RSUD sekitar sekitar pukul 21.00 WIB. Di sana dia sempat
>> sempat mendapat perawatan. Tapi nyawanya tidak tertolong, dan
>> meninggal di RSUD pada Jumat dini hari.
>> 
>> Ketika peristiwa itu dikonfirmasika ke Wakil Kepala Humas RS Ananda,
>> Dessy membantah pihaknya menolak pasien. Buktinya, kata dia,
>> pertolongan yang dilakukan pihak RS Ananda sudah dilakukan. "Upaya
>> kami sudah cukup manusiawi. Buktinya, kami sudah sempat pasang infus
>> untuk
>> pertolongan darurat," ungkapnya.
>> 
>> Mengenai biaya yang diberikan ke korban, Dessi mengatakan bahwa RS
>> Ananda telah memiliki harga pengobatan. Pihaknya tidak kompromi
>> karena biaya memang sudah dipatok. "Biaya pendaftaran itu memang
>> dibebankan kepada pasien, kalau tidak membayarnya, biaya untuk infus
>> itu dari mana," kata dia. (Siswanto)
>> 
>> Sumber : Tempo News Room
>> 
>> 
>> 

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke