Cerita ini walaupun karangan tapi bagus banget buat renungan kita semua..... Saya juga coba membayangkan tapi mungkin dari sisi yanglain.... Bagaimana sih perasaan teroris itu (katanya ini bom bunuh diri pake mobil) ketika dia mulai memencet detonatornya...apa yang dia pikirkan, apa yang dia rasakan...pfuh... dia kan sudah tau tubuhnya bakal tercabik-cabik, nyawanya melayang..duuuuh kok ada sih orang yang mau begitu walaupun untuk alasan ideology atau keyakinan....???
Regards Afi -----Original Message----- From: Mulyadi Sartita [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 10 September 2004 10:36 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Tubuh saya hancur.... 9 - 9 - 2004 Tubuh saya hancur.... Pagi ini, seperti biasanya, saya berangkat kerja pagi-pagi sekali. Kondisi jalan yang tidak menentu, kadang macet kadang sedikit lancar. Kami tinggal dipinggiran kota Jakarta, sehingga menuntut kami untuk berangkat lebih awal agar tidak terlambat sampai di kantor. Sebelum berangkat seperti biasanya kami menggendong anak keduaku yg baru berumur 3 tahun, sedangkan anak pertamaku yg berumur 7 tahun sedang mandi untuk berangkat sekolah. Istriku yg sebagai ibu rumah tangga sedang mempersiapkan sarapan untuk saya. Saya pamit kepada isti dan kedua anakku. "Bu' saya berangkat yah..doa'in supaya saya dapat rejeki yang halal. Mungkin pagi ini saya akan ke BTN kuningan untuk bayar tunggakan cicilan rumah kita". "ya, hati2 dijalan Pak, Jangan sampe hilang uang segitu-gitunya" itu pesan istri saya dan terus terngiang-ngiang selama perjalanan saya menuju kantor, agar saya hati2. Jam 7 pagi aktifitas kerja di kantorku yang berada di lantai 5 belumlah begitu ramai, saya membersihkan meja dan menyiapkan teh manis untuk seluruh staff dikantor kami. Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 9 lewat, seluruh karyawan sudah mulai sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Saya ijin kepada staff personalia, untuk izin sebentar ke kantor cabang BTN kuningan. Baru saja saya akan keluar, saya berpapasan dengan boss yang baru datang. Kemudian saya berbalik ke dapur untuk menyiapkan kopi hitam dan teh cina khusus untuk boss saya. Setelah selesai saya disuruh boss mem-photo copy sebundel dokumen yang akan dibawa meeting pagi ini. Selesai sudah tugas dadakan ini, saya lihat jam menunjukan pukul sepuluh seperapat. Saya keluar melalui receiptionis dan sambil bilang kepada dia untuk ke sebrang sebentar atau barangkali dia mau nitip sesuatu. Biasanya kalo saya kesebrang ada staff yang sering titip gorengan atau apalah untuk sekedar sarapan, tapi kali ini ngga ada yang nitip. Saya menaiki anak tangga menuju kesebrang, sambil berjalan diatas jembatan penyebrangan, pandangan saya menuju ke depan kedutaan Aaustralia, disana banyak polisi yang sedang ngobrol-ngobrol seperti biasanya. Ada juga beberapa antrian orang didepan kedutaan itu. Sementara beberapa kendaraan sedang melewati jalur lambat dan ada yang masuk ke jalur cepat. Banyak juga orang yang sedang menunggu bis di bawah tangga jembatan. Baru saja saya menapaki kaki di trotoar jalan, sisi kedutaan, tiba-tiba tubuh saya melayang terbang berbarengan dengan suara dentuman keras. Saya melihat tubuh tersayat dan darah berceceran di jalanan. Mobil2 hancur berantakan. Kaca-kaca gedung pecah. Secepat kilat saya pulang kerumah, saya menyaksikan istri dan anak keduakua sedang bermain diteras. Saya bilang ke mereka, "saya sudah pulang Bu' ". Tapi istri dan anak saya tidak memberi respon, hanya tersentak sedikit ketika gelas susu anak saya tersenggol dan tumpah. Mereka tidak melihat saya. Oh Tuhan...saya hanya arwah yang terlepas dari jasad tubuhku yang hancur. Oh tuhan...bagaiman nasib istri dan kedua anakku, bagaimana cicilan rumah, bagaimana mereka bayar listrik dan bayaran sekolah anak kami, bagaimana mereka bisa membeli makan. Oh Tuhan.....hidupkan saya kembali.....bagaimana nasib mereka nanti...... hidupkan saya Tuhaaaannn... ( ini hanya cerita karangan, saya mencoba meresapi mereka, betapa pedihnya mereka. Mungkin cerita ini tidak seberapa dibanding kepedihan sebenarnya yang mereka hadapi. Islam, Kristen, dan Yahudi adalah jalan mereka untuk mencapai ketaqwaan. Hubungan kita dengan yang di Atas, sama dengan hubungan kita dengan sesama. JANGANLAH SALING MENYAKITI DAN JANGAN SALING MENGHIANATI). Salam Damai Mul --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]