Dear Pak Nur,

Di usia 3 tahun sampai 5 tahun ada juga yang sampai 7 tahun, itu memang
masanya anak melawan. Kita sebut masa negativistic, they did exactly apa
yang kita larang, atau anytime we said NO.

Masa ini mereka sedang bereksplorasi, kata TIDAK itu seperti pemicu buat
anak untuk justru melakukan hal yang tidak kita inginkan. Karena mereka
ingin tahu... apa sih hasilnya kalau aku lakukan ini... Hal ini wajar
dan sebaiknya sebagai orang tua kita mengarahkan anak dengan cara salah
satunya selalu berkata positif kepada anak. Misal: Ketimbang bilang
"Adek jangan naik tangga yah"... lebih baik kita bilang "Adek kita main
di bawah yuk"... Sebisa mungkin hindari kata-kata TIDAK BOLEH, JANGAN,
dll yang negative sifatnya.

Tentu saja, Pak Nur harus ekstra sabar dan bijaksana menghadapi ini,
karena usia ini termasuk usia yang 'genting' lho untuk pertumbuhan
psikologis anak diusia selanjutnya... Sebisa mungkin kita ajak anak
untuk berkomunikasi, berikan pengertian... rangsang anak untuk berpikir
dan libatkan dia dalam menjawab masalah yang simple saja karena pola
pikir mereka juga masih simple.. tetapi jangan meremehkan anak.
Misalnya: "Adek tau kan kenapa harus main dibawah?" Adek tau kan kalau
adek jatuh rasanya bagaimana?
Karena ini juga masanya anak untuk mulai menunjukkan eksistensi/
keberadaan dirinya secara sederhana. Semakin kita tidak bijaksana dengan
sering melarang, tidak memberikan "kebebasan" untuk beksplorasi, tidak
memberikan penjelasan, akan cenderung menghasilkan anak yang tidak
percaya pada diri sendiri, kurang kreatif, suka menentang, kurang
demokratis.

Sorry jadi kepanjangan...

Arie



-----Original Message-----
From: Luluk Lely S. I. Dh. [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 25, 2004 9:29 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] anak suka melawan

Pak Nur Yusuf,

Saya boleh comment ya. Anak saya, Alyssa, memang belum seusia anak
bapak.
Tapi saya punya banyak keponakan yg seusia anak bapak.

Memang pada usia 3-7 th sifat melawan/membangkang relatif wajar pada
usia
ini. Anak belajar menampakkan eksistensi dirinya. Hanya ada beberapa
anak
yg kesulitan dalam mengontrol sifat melawannya.

Menurut saya, kunci untuk menghadapi anak dg sifat spt ini adalah
komunikasi. Kita harus memposisikan diri sebagai teman yg baik untuk
anak.
Disamping itu coba diperhatikan lagi deh pak, apakah selama ini ada
faktor
lingkungan yg dapat menyebabkan anak suka melawan. Misalkan, mungkin
tanpa
disadari ada "contoh" dari orang sekitarnya. Anak itu kan ibarat tanah
liat ya pak. Yang membentuk dirinya adalah orangtua & lingkungannya. Dan
anak itu adalah a human being, yg dia juga punya perasaan & eksistensi
diri seberapapun kecil umurnya.  Terkadang sbg orangtua, kita sering
lupa
&  menganggap bahwa anak kita belum mengerti apa2, anak harus menurut
apapun yg dikatakan orangtua entah itu sesuai dg keinginan si anak atau
tidak, dsb.

Coba diajak komunikasi pak. Juga jadikan kita, orangtua, sebagai contoh
/
panutan yg baik bagi anak. Semoga membantu. Maaf jika tidak berkenan.

Mamanya Alyssa
-------------------------------------------------------------



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke