Mba Dwie... kenapa yach koq emailnya selalu terkirim sampai 2 x... Mamanya Aby
----------------------------------------------------------------- ATTENTION: The information in this electronic mail message is private and confidential, and only intended for the addressee. Should you receive this message by mistake, you are hereby notified that any disclosure, reproduction, distribution or use of this message is strictly prohibited. Please inform the sender by reply transmission and delete the message without copying or opening it. Messages and attachments are scanned for all viruses known. If this message contains password-protected attachments, the files have NOT been scanned for viruses by the ING mail domain. Always scan attachments before opening them. ----------------------------------------------------------------- > -----Original Message----- > From: DWIE [SMTP:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, July 23, 2003 3:05 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: [balita-anda] mtk & bahasa > > Artikel bagus nich buat orangtua yang sayang sama anaknya ............ > > > Regards, > > Aldi's mother > > > Mengajarkan Matematika pada Anak Balita dengan Dot Cards (Metode Glenn > Doman) > > > Bahan yang digunakan : > > Pertama, > Seratus potong kertas manila putih berukuran > 28 x 28 cm, masing-masing pada salah satu mukanya > ada DOTS atau bola merah dengan garis tengah 2 cm. > Bola-bola ini berjumlah dari SATU hingga SERATUS pada > kartu terakhir. Dibalik kartu terdapat angka yang > menyatakan jumlah bola yang ada. > > Dots/bola digambarkan secara acak di atas kertas tsb. > > Kedua, > Seratus potong kartu yang lebih ringan 14 x 14 cm > bertuliskan sebuah angka merah setinggi 12,5 cm mulai > dari angka 1 hingga 100 pada kartu terakhir. > > Warna merah dipakai karena memang menarik bagi seorang anak. > > Cara mengajarkan : > > Ambillah kartu yang ada SATU bola merahnya saja, > Sekarang angkatlah kartu tersebut di luar jangkauan tangannya > dan katakan kepadanya, "INI SATU". > (Jangan sampai si anak melihat benda-benda lain. ) > > Tunjukkan kepadanya sesingkat mungkin. Dua atau tiga detik. > Kemudian letakkan kartu tersebut terbalik di pangkuan kita. > Pada mulanya anda akan merasa janggal. Namun demikian, > semakin kita mahir menggunakan kartu-kartu itu, semakin > cepat anak kita dapat memahaminya. > > Perlu diingat bahwa angka hanyalah simbol yang mewakili nilai > dari bilangan. > > Sekarang angkatlah kartu kedua, dan katakan, "INI DUA". > Lakukan seterusnya hingga kartu berjumlah SEPULUH BOLA. > Seluruh proses ini kurang lebih memakan waktu kurang dari satu > menit. > > Lakukanlah setiap hari. Dalam waktu lima hari ia telah mengetahui > fakta-fakta nyata dari angka satu sampai sepuluh, > tetapi jangan meyuruhnya untuk membuktikan hal itu > lebih dahulu. > > Pada hari keenam, > kita singkirkan kartu 1 dari kesepuluh kartu > di pangkuan dan menambahkan kartu 11. > > Pada hari ketujuh, > kita singkirkan kartu 2 dan menambahkan kartu 12. > > Terus lakukan seperti itu hingga angka 100. Kegiatan ini kurang > lebih akan memakan waktu tiga bulan. > > Yakinlah, kegiatan ini akan menghasilkan kemampuan anak > yang luarbiasa. Kini ia akan dengan cepat dapat membedakan > empat puluh lima bola dan empat puluh enam. > > > > > Langkah berikutnya PENJUMLAHAN. > > Pada hari ke-30, anda telah memperlihatkan hingga 35 bola. > Semakin banyak yang diperlihatkan bola-bola kepada anak > berarti anda mulai mengajarkan penjumlahan. > > Mulai kita melangkah mengajarkan penjumlahan dengan > meletakkan bola-bola merah berjumlah dua, tiga, empat, > lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, hingga sepuluh > di pangkuan anda. > Semuanya menghadap ke bawah dan kartu berbola dua > diletakkan paling atas di tumpukan itu. > > Dengan semangat katakanlah, "satu tambah satu sama > dengan dua". Kemudian kita perlihatkan kartu berbola dua. > Perlihatkan tidak lebih dari satu detik. Jangan menjelaskan > arti kata-kata "tambah" atau "samadengan". Katakanlah "Satu > tambah dua samadengan ." Jangan katakan "satu tambah dua > menjadi...." > Jika kita mengajarkan fakta-fakta kepada > anak-anak, mereka akan menarik kesimpulan tentang > hukum-huikumnya lebih tepat dan cepat. Kemudian katakan > > "Satu tambah dua sama dengan tiga" hingga "satu tambah > sembilan sama dengan sepuluh" yang kemudian kita > perlihatkan hasilnya. > > Lakukanlah tiga kali pada hari pertama, sambil kita > meneruskan untuk memperlihatkan kartu-kartu berbola > sebanyak tiga kali sehari. Sebaiknya anda mengatur keenam > waktu secara merata saat daya tangkap anak sedang memuncak. > > Pada hari ke-31 anda mengajarkan dua tambah dua, > tambah tiga, dan seterusnya hingga tambah delapan. Apa yang > kita ajarkan adalah arti dari bunyi kata "tambah" dan > "samadengan". Percaya atau tidak, pada saat kita bertanya > "dua tambah empat samadengan enam" kepada seorang dewasa > maka akan terlintas 2 + 4 = 6. Tetapi pada seorang anak > akan terlintas dua bola tambah empat bola samadengan enam > bola. > > Sampai hari ke-31 ia sudah mengenal jumlah yang > sbeenarnya sampai dengan 40 dan telah dapat menambah dalam > setiap kombinasi yang ada sampai dengan 10. Tahap ini yang > terpenting adalah, bahwa ia telah mengerti "tambah" dan > "samadengan" walaupun kita tidak membertiahunya. > > Mulai hari ke-36 dst kita tidak perlu mengajarkan dengan > urutan tertentu lagi. Ia sudah memahami. Berikanlah ia sekarang > soal penjumlahan maka dengan cepat ia akan bisa menjawab. > > > Langkah berikutnya PENGURANGAN. > > Pola ini sama dengan pola penjumlahan. > Katakan "sepuluh kurang satu samadengan > sembilan" Dan perlihatkan sejenak kartu berbola sembilan. > Kemudian katakan "sepuluh kurang sembilan samadengan satu". > > Pada hari ke-41 anda dapat mengajarkan mulai dari duapuluh > kurang satu sampai dengan duapuluh kurang sembilan belas. > Maka ia sekarang sedang menerima sembilan waktu belajar > yang sangat ringkas setiap harinya dengan urut-urutan > sebagai berikut: Kartu-kartu bilangan, penjumlahan, > pengurangan, kartu bilangan, penjumlahan, pengurangan, > kartu bilangan, penjumlahan, pengurangan. > > Di hari ke-42 mulailah dengan tigapuluh kurang satu > hingga tigapuluh kurang duapuluh sembilan. Pada hari ke-43 > mulailah dengan soal-soal pengurangan dalam bentuk dan > urutan yang tidak teratur sampai jumlah empatpuluh delapan. > > > > Langkah berikutnya MEMECAHKAN SOAL. > > Apabila apa yng kita sampikan sungguh-sungguh dan penuh > kasih sayang, Insya Allah akan menghasilkan buah yang > "harum" baunya dan nikmat rasanya. > > Kini kita siap mengajarkan memecahkan soal, ingat > bukan mengujinya. Mulailah dengan bilangan-bilangan. > Berlututlah di lantai menghadap anak. Ambillah kartu dengan > 18 bola dan 25 bola. Kemudian mintalah si anak untuk > menunjuk pada 25. Permintaan ini diajukan sambil lalu dan > riang. Jangan suruh dia mengucapkan duapuluh lima, sebab > kita tidak sedang mengajar berbicara, tetapi sedang > mengajarkan matematika. Jika ia tidak cukup cepat, katakan > dengan gembira, "Yang ini, bukan?" sambil mengangkat kartu > 25 bola. Inilah cara mengajar yang jujur. > > Ulangi lagi hingga anak dapat menunjukkan dengan benar. > Jika ia dapat mengetahuinya, pujilah dan peluklah. > Bahwa ia adalah seorang anak yang terpandai yang pernah > kita kenal. Hal ini memang betul bukan ? > > Begitu kita meluapkan kegembiraan dia akan secepatnya > menaruh minat pada matematika untuk selamanya. Ia menjadi > yakin bahwa matematika lebih menyenangkan daripada > "gula-gula". Terus lakukan seperti itu, maka anak kita akan > lebih cepat menunjukkannya. Lakukan setelah itu > pengurangan. > > Sebagai catatan jangan memberikan waktu khusus untuk > memecahkan soal-soal, tetapi campuradukkan atau > sewaktu-waktu saja. Hingga anak kita merasakan kesenangan. > Toh tidak ada tekanan yang kita berikan kepada anak kita. > > > Langkah berikutnya PERKALIAN > > Katakan kepadanya kita mengajarkan perkalian. > Lakukan hal yang sama seperti sebelumnya. > > Mulailah dengan mengatakan "dua kali dua samadengan empat" > sambil memperlihatkan kartu berbola empat. Teruskan sampai > "dua kali lima samadengan sepuluh". > Pada hari ke-51, mulai dengan "tiga kali tiga samadengan > sembilan". Akhirnya "tiga kali delapanbelas samadengan > limapuluh empat". > > Sampai hari ke 58 kita sampai pada "sepuluh kali enam > samadengan enampuluh". Pada waktu mengajarkan perkalian > kita bisa menyelipkan satu persoalan perkalian. > > > Langkah berikutnya PEMBAGIAN > > Pada hari ke-60 kita mengajarkan pembagian. > Sampai langkah ini ia telah mengetahui nilai sebenarnya > hingga enampuluh lima. Mulailah dengan mengatakan > "empat dibagi dua samadengan dua" hingga > enampuluh empat dibagi dua samadengan tigapuluhdua". > > > > > Pada hari ke-68 kita sampai pada "tujuhpuluh dibagi sepuluh > samadengan tujuh". > > Sewaktu-waktu kita selingi dengan soal pembagian. > > > Langkah berikutnya PERSAMAAN > > Pada hari ke-70 kita sudah menjadi seorang ahli matematika. > Katakanlah kita sedang mengajarkan persamaan dengan > riang gembira. > Sebetulnya ia sudah mengetahui semua persamaan dua langkah. > Sebab, memang dua tambah tiga samadengan lima, tujuhpuluh > dikurangi tigapuluhsatu samadengan tigapuluh sembilan, > delapan kali delapan samadengan enampuluh empat. Sekarang > berikanlah soal persamaan tiga langkah. Katakanlah "tujuh > tambah tigabelas kali tiga samadengan ." Kemudian > perlihatkanlah kartu berbola enampuluh. > > Setelah kita mengajarkan tiga langkah persamaan maka > lanjutkanlah dengan langkah-langkah yang lain. > > Yakinlah apa yang kita ajarkan akan menghasilkan hasil yang > memuaskan. > > > Langkah selanjutnya ANGKA-ANGKA. > > > > Langkah ini amat mudah. Sekarang kita mengambil kartu-kartu > yang bertuliskan angka (kartu dg ukuran 14 x 14 cm). > Angkatlah kartu yang bertuliskan 1 berwarna merah, dan > katakan "ini satu". > Lakukan seterusnya hingga hari ke-99 ia akan mengetahui semuanya. > > Selamat Mencoba ! > > > > > > Mengajar Bayi Anda Membaca (Metode Glenn Doman) > > Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia dari semua > makhluk hidup di dunia ini, cuma manusia yang dapat membaca. > > Membaca merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat > dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. > Anak-anak dapat membaca sebuah kata ketika usia mereka satu tahun, sebuah > kalimat ketika > berusia dua tahun, dan sebuah buku ketika berusia tiga tahun- dan > mereka menyukainya. > > Tahun 1961 satu tim ahli dunia yang terdiri atas, dokter, spesialis > membaca, ahli bedah otak dan psikolog mengadakan penelitian "Bagaimana > otak anak-anak berkembang?". Hal ini kemudian berkembang menjadi satu > informasi yang mengejutkan mengenai bagaimana anak-anak belajar, apa yang > dipelajari > anak-anak, dan apa yang bisa dipelajari anak-anak. > > Hasil penelitian juga mendapatkan, ternyata anak yang cedera > otak-pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda > lagi. Jelaslah bahwa ada sesuatu yang salah pada apa yang sedang terjadi, > pada anak-anak sehat, > jika di usia ini belum bisa membaca. > > Penelitian tentang Otak Anak > > Bagi otak tidak ada bedanya apakah dia 'melihat' atau 'mendengar' > sesuatu. Otak dapat mengerti keduanya dengan baik. Yang dibutuhkan adalah > suara itu cukup kuat dan cukup jelas untuk didengar telinga, dan perkataan > itu cukup besar dan cukup jelas untuk dilihat mata sehingga otak dapat > menafsirkan. > > Kalau telinga menerima rangsang suara, baik sepatah kata atau pesan > lisan, maka pesan pendengaran ini diuraikan menjadi serentetan > impuls-impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang bisa > melihat untuk disusun dan diartikan menjadi kata-kata yang dapat dipahami. > Begitu pula kalau mata melihat sebuah kata atau pesan > tertulis. Pesan visual ini diuraikan menjadi serentetan impuls > elektrokimia dan diteruskan ke otak yang tidak dapat melihat, untuk > disusun kembali dan dipahami. Baik jalur penglihatan maupun jalur > pendengaran sama-sama menuju ke otak dimana kedua pesan ditafsirkan otak > dengan proses yang sama. > > Dua faktor yang sangat penting dalam mengajar anak: > > 1. Sikap dan pendekatan orang tua > > Syarat terpenting adalah, bahwa diantara orang tua dan anak harus ada > pendekatan yang menyenangkan, karena belajar membaca merupakan permainan > yang bagus sekali. > > Belajar adalah: > - Hadiah, bukan hukuman > - Permainan yang paling menggairahkan, bukan bekerja > - Bersenang-senang, bukan bersusah payah > - Suatu kehormatan, bukan kehinaan > > 2. Membatasi waktu untuk melakukan permainan ini sehingga betul-betul > singkat. > > Hentikan permainan ini sebelum anak itu sendiri ingin > menghentikannya. > > > > Bahan yang sesuai: > > a. bahan-bahan dibuat dari kertas putih yang agak kaku > (karton poster) > b. kata-kata yang dipakai ditulis dengan spidol besar > c. tulisannya harus rapi dan jelas, model hurufnya > sederhana dan konsisten > > Tahap-tahap mengajar: > > TAHAP PERTAMA : (perbedaan penglihatan) > > Mengajarkan anak anda membaca dimulai menggunakan hanya lima belas > kata saja. Jika anak anda sudah mempelajari 15 kata ini, dia sudah siap > untuk melangkah ke perbendaharaan kata-kata lain. > > 1. Ukuran karton : tinggi 15 cm, panjang 60 cm > 2. Ukuran huruf, tinggi 12,5 cm dan lebar 10 cm, serta setiap huruf > berjarak kira-kira 1,25 cm > 3. Huruf berwarna merah > 4. Gunakan huruf kecil (bukan huruf kapital) > 5. Buatlah hanya 15 kata, misal IBU (UMMI/MAMA/BUNDA), BAPAK > (ABI/PAPA/AYAH) > 6. Ke-15 kata-kata pertama harus terdiri dari kata-kata yang paling > dikenal dan paling dekat dengan lingkungannya yaitu nama-nama anggota > keluarga, binatang peliharaan, makanan kesukaan, atau sesuatu yang > dianggap penting untuk diketahui oleh sang anak. > > Hari Pertama > > Gunakan tempat bagian rumah yang paling sedikit terdapat benda-benda > yang dapat mengalihkan perhatian, baik pendengarannya maupun > penglihatannya. Misalnya, jangan ada radio yang dibunyikan. > > 1. Tunjukkan kartu bertuliskan IBU/AYAH atau yang lainnya > 2. Jangan sampai ia dapat menjangkaunya > 3. Katakan dengan jelas 'ini bacaannya IBU/AYAH' > 4. Jangan jelaskan apa-apa > 5. Biarkan dia melihatnya tidak lebih dari 1 detik > 6. Tunjukkan 4 kartu lainnya dengan cara yang sama > 7. Jangan meminta anak mengulang apa yang anda ucapkan > 8. Setelah kata ke-5, peluk, cium dengan hangat dan tunjukkan kasih > sayang dengan cara yang menyolok > 9. Ulangi 3 kali dengan jarak paling sedikit 1,5 jam > > Hari Kedua > > 1. Ulangi pelajaran dasar hari pertama 3 kali > 2. Tambahkan lima kata baru yang harus diperlihatkan 3 kali sepanjang > hari kedua. Jadi ada 6 pelajaran > 3. Jangan lupa menunjukkan rasa bangga anda > 4. Jangan lakukan test, belum waktunya ! > > Hari Ketiga > > 1. Lakukan seperti hari ke-2 > 2. Tambahkan lima kata baru seperti hari kedua sehingga menjadi 9 > pelajaran > > Hari keempat, kelima, keenam ulangi seperti hari ketiga > tanpa menambah kata-kata baru. > > Hari Ketujuh > > Beri kesempatan pada anak untuk memperlihatkan kemajuannya: > 1. Pilih kata kesukaannya > 2. Tunjukkan kepadanya dan ucapkan denga jelas 'ini apa?' > 3. Hitung dalam hati sampai sepuluh > Jika anak anda mengucapkan, pastikan anda gembira dan tunjukkan > kegembiraan anda Jika anak anda tidak memberikan jawaban atau salah, > katakan dengan gembira apa bunyi kata itu dan teruskan pelajarannya. > > > Ancaman > > Kebosanan adalah satu-satunya ancaman. Jangan sampai anak menjadi bosan. > "Mengajarnya terlalu lambat akan lebih cepat membuatnya bosan daripada > mengajarnya terlalu cepat" > > Pada tahap pertama ini, dua hal luar biasa telah anda lakukan: > > 1. Dia sudah melatih indera penglihatan, dan yang lebih penting: dia > telah melatih otaknya cukup baik untuk dapat membedakan bentuk tulisan > yang satu dengan yang lainnya. > > 2. Dia sudah menguasai salah satu bentuk abstraksi yang paling luar > biasa dalam hidupnya: dia dapat membaca kata-kata. Hanya ada satu > lagi abstraksi besar harus dikuasainya, yaitu huruf-huruf dalam abjad. > > > > > > > TAHAP KEDUA : (kata-kata diri) > > Kita mulai mengajarkan anak membaca dengan menggunakan kata-kata > 'diri' karena anak memang mula-mula mempelajari badannya sendiri. > 1. Ukuran karton 12,5 tinggi dan 60 cm panjang > 2. Ukuran huruf 10 cm tinggi dan 7,5 cm lebar dengan jarak 1 cm > 3. Huruf dan warna seperti tahap pertama > 4. Buat 20 kata-kata tentang dirinya, misalnya: > tangan kaki gigi jari kuku lutut mata perut lidah pipi > kuping dagu dada leher paha siku hidung jempol rambut > bibir > 5. Dari 3 kelompok kata masing-masing 5 kata di tahap awal, ambil > masing-masing 1 kata lama dan tambahkan dengan 1 kata baru di tahap kedua > 6. Dari 20 kata baru pada tahap kedua, ambil 10 kata dan jadikan 2 > kelompok kata masing-masing 5 kata > 7. Jadi sekarang anda memiliki: > - 3 kelompok kata dari tahap pertama yang sudah ditambah > kata-kata baru > - 2 kelompok kata baru dari tahap kedua > - total 5 kelompok kata = 25 kata > 8. Lakukan seperti tahap pertama > 9. Setelah 5 hari ganti 1 kata dari masing-masing kelompok dengan kata > baru, sehingga anak mempelajari 5 kata baru. > 10. Setelah itu setiap hari ganti 1 kata lama dari masing-masing > kelompok data dengan 1 kata baru. Dengan demikian setiap hari anak > belajar 5 kata baru masing-masing satu dalam setiap kelompok kata, dan 5 > kata lama diambil setiap harinya. > > > TIPS: > > 1. Usahakan jangan ada 2 kata yang dimulai dengan yang sama secara > berurutan, misalnya 'lidah' dengan 'lutut' > 2. Anak-anak usia 6 bulan sudah bisa diajarkan. Lakukan dengan cara > yang persis sama kalau anda mengajarnya berbicara > 3. Ingat, membaca bukan berbicara > 4. Usaha mengajar bayi membaca dapat membaca dapat mempercepat > berbicara dan memperluas perbendaharaan kata. > > TAHAP KETIGA : (kata-kata 'rumah') > > > > Sampai tahap ini, baik orang tua maupun anak harus melakukan > permainan membaca ini dengan kesenangan dan minat besar. Ingatlah bahwa > anda sedang menanamkan cinta belajar dalam diri anak anda, dan > kecintaan ini akan berkembang > terus sepanjang hidupnya. Lakukan permainan ini dengan gembira dan > penuh semangat. > > 1. Ukuran karton 7,5 cm tinggi dan 30 cm panjang > 2. Ukuran huruf 5 cm tinggi dan 3,5 cm lebar dengan jarak lebih dekat > 3. Huruf dan warna seperti tahap tahap kedua > 4. Terdiri dari nama-nama benda di sekeliling anak serta lebih dari 2 suku > kata, misalnya: > kursi, meja, dinding, lampu, pintu, tangga, jendela, dll > 5. Gunakan cara pada tahap kedua dengan setiap hari menambah 5 > kata baru dari tahap ke tiga > 6. Setelah kata benda, masukkan kata milik, misalnya: piring, gelas, > topi, baju, jeruk, celana,sepatu, dll. > 7. Setelah itu masukkan kata perbuatan, misalnya: duduk, berdiri, > tertawa, melompat, membaca, dll > 8. Pada tahap kata perbuatan , agar lebih menarik, sambil menunjukkan > kata tersebut, anda praktekkan sambil katakana 'Ibu melompat', 'kakak > melompat', dsb > > TAHAP KEEMPAT : > > 1. Ukuran kartu 4 cm tinggi dan 20 cm panjang > 2. Ukuran huruf 5 cm > 3. Huruf kecil, warna hitam > 4. Tunjukkan kata demi kata seperti tahap sebelumnya lalu gabungkan > misalnya > 'ini' dan kata 'bola' menjadi 'ini bola'. > 5. Lakukan beberapa kata beberapa kali setiap hari. > > TAHAP KELIMA : (susunan kata dalam kalimat) > > 1. Pilihkan buku sederhana dengan syarat : > Perbendaharaan kata tidak lebih dari 150 kata > Jumlah kata dalam 1 halaman tidak lebih dari 15-20 kata > Tinggi huruf tidak kurang dari 5 mm > Sedapat mungkin teks dan gambar terpisah. > Carilah yang mendekati persyaratan tersebut > 2. Salinlah kata-kata yang ada setiap halaman tersebut ke > dalam satu kartu kira-kira ukuran 1 kertas A4. Huruf hitam, > ukuran tinggi huruf 2,5 cm. Jumlah kartu 'susunan > kata-kata' sama dengan jumlah halaman buku. Ukuran kartu > harus sama walaupun jumlah kata tidak sama. Sekarang anda > sudah mempunyai kartu-kartu dengan kata-kata yang ada dalam > setiap halaman buku yang akan dibaca anak. Lubangi sisi > kartu-kartu untuk dijilid menjadi sebuah buku yang isinya > sama namun ukurannya lebih besar. > 3. Bacakan kartu demi kartu pelan-pelan, sehingga anak > belajar kalimat demi kalimat. > 4. Bacakan dengan ekspresi sesuai dengan kalimat bacaan. > 5. Lakukan secara rutin, minimal 5 kartu sebanyak 3 kali selama 5 hari. > 6. Ketika membaca kartu pada hari lainnya, kartu yang lama sebaiknya > diulang. Setelah selesai kartu-kartu dibaca, simpanlah > beurutan di dalam sebuah map atau dibinding deperti buku. > 7. Pada saat selesai 1 buku, berilah ijazah yg > ditandatangani ibu, yg menyatakan bahwa pada hari ini, > tanggal ini, pada usia anak sekian, telah selesai dibaca > buku ini. > > > > > TAHAP KEENAM : (susunan kata dalam kalimat) > > Pada tahap ini, anak sudah siap membaca buku yg sebenarnya, karena dia > sudah 2 kali melakukan hal itu. Perbedaan ukuran huruf dari 5 cm (Tahap > 4), 2,5 cm (Tahap 5) dan 5 mm (Tahap 6 ini) adalah sangat berarti > khususnya bagi anak yang masih > sangat muda, karena itu juga berarti anda membantu mendewasakan dan > memperbaiki indera penglihatannya. > > Kunci Keberhasilan > > 1. Jangan membosankan anak > > 2. Jangan memaksa anak > > 3. Jangan tegang > > 4. Jangan mengajarkan abjad terlebih dahulu > > 5. Bergembiralah > > 6. Ciptakan cara baru > > 7. Jawablah semua pertanyaan anak > > 8. Berilah buku bacaan yang bermutu > > > Penutup > > Pada dasarnya anak memiliki kemampuan yang luar biasa, khususnya > pada usia yg semakin kecil. Hanya diperlukan perhatian, kemauan, > ketekunan serta yang utama kasih saying orangtua untuk membuatnya mampu > mengeluarkan potensinya yg > luar biasa tsb. > > Keinginan orangtua pada umumnya adalah : > 1. Menginginkan anak mereka bahagia di dalam hidupnya dengan menjadikan > anak mereka tangguh dan siap bersaing. > 2. Untuk itu dibutuhkan anak yg cerdas baik rasional maupun emosional > serta rasa ingin tahu yang besar. > 3. Anak dapat diketahui rasa ingin tahunya yang besar dari banyaknya > pertanyaan yg diajukannya. > 4. Untuk memuaskan rasa ingin tahunya, anak harus dibimbing supaya > suka membaca. > 5. Agar anak suka membaca, dibutuhkan kemampuan membaca dan sarana > untuk membaca yang tidak lepas dari buku. > > Jadi, dengan buku yg merupakan "JENDELA ILMU", anak akan > mampu membuka cakrawala kehidupan masa depannya dengan > keceriaan. > > > "Selamat berkarya untuk anak-anak tercinta !" > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > --------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]