Dear All,
Terlepas dari apakah Ibu seorang FTM atau HTM, menurut saya, kualitas lebih penting 
dari pada kuantitas.
Walaupun hanya beberapa jam saja sehari, tapi jika waktu tersebut betul-betul hanya 
untuk anak kita, kita betul-betul 'bersama' anak, baik pikiran maupun fisik. Akan 
lebih baik daripada kita seharian bersama anak, tapi kita terlalu capek untuk 'bersama 
anak'.
Ada seorang teman saya, programmer, punya karir bagus di IT, sekarang sudah jadi FTM. 
Dia memutuskan untuk berhenti bekerja dengan alasan supaya bisa lebih banyak bersama 
anak dan memutuskan untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendirian.
Tapi setelah beberapa bulan, dia sendiri yang mengatakan bahwa sekarang anaknya 
menjadi tidak mandiri lagi dan lebih cengeng dari sebelum dia berhenti bekerja.
Karena dia terlalu capek, masak, mencuci, membereskan rumah, jadi perhatiannya kepada 
anak hanya 'sambil' masak, sambil mencuci.
Saya sendiri bekerja, tapi jika pulang kantor atau hari libur, tetap saja anak saya 
apa-apa maunya: "sama bunda ajaaaa...."
 
Tapi, keputusan tetap ada ditangan kita masing-masing. Silahkan kita jalankan mana 
yang terbaik buat dan menurut kita.
Salam Afie.

Lilis Suryawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Rekan2,

Setiap orang entah itu laki2 atau perempuan menurut saya harus menjalani
hidup yang dilakoninya suka atau tidak suka baik sebagai ibu rumah tangga,
ibu berkarier, bapak berkarier bahkan bapak rumah tangga (sorry lho bapak2
jangan tersinggung tetapi ini memang kenyataan yang ada). Saya sendiri
setiap hari tidur jam 10.00 bahkan kadang jam 12.00 bangun jam 05.00 pagi
atau 06.00 pagi...tiap pagi mandiin anak, kasih makan dan susu, lihatin
PRnya, demikian juga malam hari pulang kerja lihatin PR, ngajarin, ngasih
susu, nonton TV. Hari Sabtu dan Minggu jalan2, main dan nonton TV bareng
anak...selama ini sih anak saya ok2 saja tuh pelajarannya nggak ada masalah
dapat mengikuti pelajaran dengan baik, malah anak saya sering lho dapat
nilai 90 atau 100 paling minimnya dia dapat 60 atau 70 deh...Jadi mutu waktu
yang perlu diperhatikan, bukan kuantitas waktu dalam mendidik anak.
Sorry-sorry saja nich dari kenyataan yang ada, ada kok ortu teman anakku ada
kok yang nggak bekerja tetapi ternyata anaknya tetap bermasalah dalam
pelajarannya, sedangkan anak saya walaupun saya dan suami bekerja, nggak ada
keluhan macam2 dari guru dan teman2nya...Dan suami malah mendorong saya
berkarier, sayang kan sudah sekolah tinggi2 masa ditinggalkan begitu saja,
gitu lho kata suami saya...dan selama ini sih kami dapat memecahkan masalah
anak dan keluarga, dan anak tetap dekat dengan saya dan suami, tidak ada
masalah sama sekali. Yang penting jalani hidup dengan tenang, tentram dan
jangan lupa berdoa kepadaNya, suami dan istri jangan neko2 gitu, pembagian
tugas dilakukan dengan saling membantu dan mendukung antara suami dan
istri....no problem kok suami dan istri bekerja...

WRgrds,
Lilis

-----Original Message-----
From: Frieza Diane Gabriel [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 28 Januari 2004 10:46
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: Fwd: RE: [balita-anda] Mahalnya Sebuah Karir VS kedekatan
ygmembahagiakan


Kalau jarak kantor dan rumah dekat....wah bener2 sangat menyenangkan yah,
....
Seandainya kantorku juga dekat dari rumah dan seandainya ada pembantu
hic...hic...hic..pasti juga menyenangkan.

Utk saat ini sih saya berangkat dari rumah di Bekasi jam 05:30 pagi, titipin
anak ke rumah orang tua di Otista - Jatinegara, dan kemudian jam 07:00-nya
baru berangkat ke kantor di Kemayoran - Ancol.

Pulang sampai rumah di Otista jam 18:30-an (yah sukur2 itu kalau tidak macet
di Salemba/Matraman)...kalau macet biasanya jam 19:00an malam. Sampe rumah,
Icha sudah nunggu dgn senyum centilnya hehehehe, Kemudian dari Otista, kita
balik lagi ke Bekasi ....dan sampai rumah jam 09:30 malam......

Beres2in rumah, akhirnya tidur jam 11:00 malam.....kemudian bangun lagi jam
04:30 pagi dan berangkat lagi jam 05:30...terussssssss aja begitu.....

Sabtu, mertua sudah menuntut untuk segera berkunjung ke rumah, mending bisa
istirahat dgn santai....duh....yah kadang2 juga di hari sabtu tsb kita sibuk
bersihin rumah dan cuci kain....(walau pake mesin cuci)
Minggu, pasti deh kalau tidak ke rumah saudara, belanja2 susu dan keperluan
lain, ada tamu yg datang.....
Pokoknya serasa hari senin - minggu itu berjalan cuman gitu2 aja......
Hic,,,hic,,,, capek banget hehehehehehehehehehehehe kasihan Icha....

Kok malah curhat yah? hihihihihihi





Frieza Diane Gabriel
PT Datascrip
Kawasan Niaga Selatan Blok B-15
Bandar Kemayoran - Jakarta 10610
I N D O N E S I A
Telp.: +62-21-6544515
Fax. : +62-21-6544811-13

-----Original Message-----
From: Renny Burhan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, January 28, 2004 10:27 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Fwd: RE: [balita-anda] Mahalnya Sebuah Karir VS
kedekatan ygmembahagiakan

Salut..............dengan kalimat-kalimat yang ditulis oleh Mbak Ayu yang
ayu.
( 1000 % kalimatnya benar......)
Sedikit info aja......, saya juga ibu bekerja (kantoran) yang berangkat dari
jam 06 pagi, dan tiba dirumah paling cepat jam 19.30 malam (kasian ya?)
Syukurnya berangkat dan pulang selau bareng suami dari Senin - Jumat
sehingga komunikasi tetap jalan.
Dan lebih bersyukur lagi kedua anak saya (satunya lagi masih 19 bulan) tetap
ranking 1 dikelas masing2 malahan yang gede juara umum dari 7 kelas. (bukan
GR lho.......) dan tetap dekat dengan kami orang tuanya bahkan kami (saya &
suami)adalah idola mereka ............

Maaf untuk yang tidak berkenan

Renny
Mama Cici, Ayu & Edo
(yang juga ibu bekerja kantoran)


----- Original Message -----
From: Ayu Samantha 
To: 
Sent: Wednesday, January 28, 2004 10:07 AM
Subject: Re: Fwd: RE: [balita-anda] Mahalnya Sebuah Karir VS kedekatan
ygmembahagiakan


> Idealnya memang begitu, tapi tidak semua Ibu mendapatkan kesempatan
bekerja
> di rumah seperti hal nya istri Bapak. Alhamdulillah kalo memang bisa
begitu.
> Bumi Allah memang luas, termasuk juga kerja di kantor, di pasar, jadi
> penjahit, atau jadi apa saja selama halal dan tetap memiliki waktu yang
> berkualitas dengan keluarga meski kuantitas waktu tidak terlalu besar.
Jadi,
> dengan bekerja di kantor untuk mencari rizqi yang halal itu juga bumi
Allah,
> kesempatan yang Allah berikan ke kita.
>
> Adalah ajaran agama juga, untuk memanfaatkan ilmu yang kita punya, bekerja
> merupakan salah satunya. Yang menjadi sedikit 'ganjalan' di hati adalah,
> publik/ opini masyarakat yang cenderung 'sinis' terhadap ibu bekerja
(dalam
> hal ini bekerja kantoran).Namun 'mengacungi jempol' pada pengorbanan Ibu
yang
> bekerja menjadi kuli, yang berjalan terseok di pasar mebawa beban berat,
dan
> pekerjaan kasar lainnya. Apa bedanya? Mereka sama, bekerja untuk
keluarganya.
> Yang mebedakan adalah, salah satu mendapatkan kesempatan untuk sekolah,
> sehingga lebih dapat berdaya dan memiliki bargaining position yang lebih
> baik.
>
> Maju terus, Ibu bekerja. Selagi suami kita meridhoi, niat kita baik, dan
> tetap ingat akan keluarga. Berdiam diri di rumah, mengurus suami dan
anak2,
> memasak, bukan kodrat wanita.Kodrat wanita adalah melahirkan dan menyusui.
> Selebihnya adalah tanggung jawab bersama, yang bisa dibicarakan antara
suami
> istri.
>
> Dan, masing2 keluarga punya 'policy' dan 'rule' sendiri2, apabila
kesepakatan
> istri tidak bekerja dijalani dengan ikhlas, silakan, tanpa harus
menyalahkan
> ibu yang bekerja di luar rumah. Yang bekerja, apabila itu sudah merupakan
> kesepakatan, ya jalani saja dengan tenag, dengan tetap melakukan
komunikasi
> yang baik dengan keluarga. Rejeki keluarga itu bisa dari istri bisa juga
dari
> suami. Istri jangan sombong kalo lebih dari suaminya, suami jangan arogan
> apabila istri bergantung finansial padanya.MAsing- masing punya hak dan
> kewajiban yang harus dipenuhi.
>
> Semua kembali kepada kita masing - masing. Apabila sama- sama ikhlas dan
> menjalani dengan baik sesuai kesepakatan yang telah diterapkan antara
suami
> istri itu, rasanya tidak akan ada yang salah dari ibu bekerja maupun ibu
di
> rumah.
>
> Timor - Akuntansi Biaya 2 wrote:
>
> > Assalamualaikum
> > Dear Moms and Dads
> >
> > Kalo pendapat saya pribadi, saya selalu menyarankan kepada istri saya
> > untuk tidak bekerja disuatu perusahaan (full time) yang sangat menyita
> > perhatian sang ibu, logikanya sedeharna bila ada satu orang perempuan
> > yang berprofesi kondektur maka dipastikan akan satu orang laki-laki yang
> > mengganggur karena diisi oleh perempuan tersebut dan Alhamdulillah istri
> > saya mau mengerti dengan masukan yang saya berikan lalu cara yang
> > ditempuh untuk menopang ekonomi keluarga yaitu istri saya berdagang
orang
> > (bisa membangun ekonomi keluarga yg mandiri) jadi kita bisa memanage
> > waktu dengan maksimal kalo teman saya ada yang jadi dosen istrinya
> > padahal dia lulusan luar negri ngajar 2 jam sehari sisanya untuk
keluarga
> > banyak kok alternatif lain selain bekerja full time bumi Allah luas
> > banyak yg bisa kita manfaatkan masalahnya bagaiamana kita bisa berlaku
> > arif dan menghilangkan ego kita itu saja, jangan menyalahkan anak bila
> > kelak anak cuek dengan kita.
> >
> > Terus terang saya ini korban dari Ibu yang bekerja akibatnya saya selalu
> > cuek kepada ibu acuh tak acuk terkadang saya juga merasa bersalah akan
> > hal ini tapi mau dibilang apa karena saya sendiri tidak merasakan kasih
> > sayang yang maksimal dan ibu saya sibuk dengan urusannya kalo seperti
ini
> > salah siapa anak ?, makanya apa yg saya rasakan ini tidak mau terulang
> > dengan anak saya, semoga membantu.
> >
> > Wassalam
> > Papanya Almaidah.
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "Yonathan" 
> > To: 
> > Date: Tue, 27 Jan 2004 16:23:30 +0700
> > Subject: RE: [balita-anda] Mahalnya Sebuah Karir VS kedekatan yg
> > membahagiakan
> >
> > Aduh Yang sabar ya ibu ibu, memang ini sepertinya sudah terpola.
> > Tetapi ada yg perlu kita cermati,kenapa seakan - akan sudah terpola
> > seperti
> > itu.
> >
> > biasanya anak-anak/balita lebih dekat dengan sang ibu yang biasanya juga
> > sangat
> > memperhatikan anak (maaf ya bapak-bapak)
> > kedekatan inikan merupakan suatu anugrah yg sangat membahagiakan.
> > (kadang bpk-bpk sering cemburu)
> >
> > Saya mencoba mengambil suatu cerita
> > dulu kakak(wanita) saya mempunyai Babysiter yg baik dan sangat
> > memperhatikan
> > anak
> > dan akhirnya lebih dekat anak dengan babysiter dari pada dengan ibunya.
> > sampai kadang di gendong pun tidak mau memilih di gendong BS.
> > kakak Saya sedih dan bingung dan selalu mencoba untuk mendekati anaknya.
> > Tetapi selama ada BS itu anaknya memilih dengan BS.
> > kemudian BS dirumahkan Untuk Sementara.
> > Dan dengan perhatian extra kakak saya bisa dekat lagi dengan anaknya.
> >
> > Semoga Bapak-bapak Tdk merumahkan Ibu-ibu untuk mendapatkan kedekatan
> > dengan
> > anak.
> > h h h h h h h h h h h h
> >
> > Intinya bagaimana komunikasi Anda dengan pasangan anda.
> > Wah Nggak nyambung
> >
> > Maaf kalau tidak membantu
> >
> > Papa Fanya
> > Salam buat Oom Chandra
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Wening DS [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Monday, January 26, 2004 2:43 PM
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > Subject: Re: [balita-anda] Mahalnya Sebuah Karir
> >
> > Dear Rekan Milis BA,
> > Saya juga punya uneg-uneg yang sama dengan mbak Ayu mengenai ibu bekerja
> > yang sering menjadi tumpuan kesalahan apabila sesuatu yang kurang baik
> > terjadi pada anak.Pada jaman sulit seperti sekarang ini wanita juga
harus
> > berperan dalam membangun ekonomi keluarga dikarenakan kondisi yang tidak
> > menentu, untuk antisipasi apabila salah satu kena PHK ( misal), wanita
> > bisa
> > menutupi kekurangan keuangan dalam keluarga.Bagaimana kalo yang kerja
> > cuma
> > suami trus terjadi sesuatu yang saya contohkan diatas ( jangan sampai
lah
> > yaa) sedangkan kita tidak bekerja...mungkin ada sebagian wanita memilih
> > kerja dirumah sambil ngurus anak, tapi tidak semua bisa
> > melakukannya...but
> > btw sebenernya saya pengin yang seperti itu,( usaha apa yach moms and
> > dads),
> > justru sekarang ini saya masih ingin mencari Job di tempat lain yang
> > lebih
> > baik ( memungkinkan tidak ya, sementara saya sudah ibu2 an dan punya
anak
> > )
> > Sorry moms and dads, ini malahan curhat.
> > Maaf bila tidak berkenan.
> > .
> >
> > Wening
> > Email : [EMAIL PROTECTED]
> > ----- Original Message -----
> > From: "Ayu Samantha" 
> > To: "Milis Balita Anda" 
> > Sent: Monday, January 26, 2004 1:57 PM
> > Subject: [balita-anda] Mahalnya Sebuah Karir
> >
> > > Banyak banget ya cerita begini yg berkesan memojokkan wanita bekerja.
> > > Wanita bekerja itu tidak bersalah. Toh bekerja buat keluarga juga.
> > Maaf,
> > > saya bukan menyalahkan yang mem forward, mungkin ada hikmah yg bisa
> > > diambil, tapi buat saya pribadi, cerita2 begini bikin persepsi seolah2
> > > wanita bekerja adalah salah.
> > >
> > > Padahal, namanya urusan anak adalah 100% di Ayah, 100% di Ibu.
Artinya,
> > > tanggung jawabnya sama2, antara suami dan istri, bukan melulu ibunya
> > > yang disalahkan apabila ada kejadian2 yang tidak enak terhadap
anaknya.
> > > Trus Bapaknya kemana? Apalagi, di cerita ini, suaminya kena stroke.
Nah
> > > kalo bukan Ibunya yang kerja dan cari duit, mau makan dan hidup dari
> > > mana?
> > >
> > > Contoh kasus, banyak wanita sukses yang juga sukses dalam rumah
tangga.
> > > Tapi, tidak sedikit juga wanita sukses yang keluarganya berantakan.
> > > Atau, Ibu Rumah Tangga yang dedicate terhadap keluarga dan anak2nya,
> > > tapi..tetep aja anaknya brengsek.
> > >
> > > Banyak faktor yang menyebabkan gagalnya pendidikan anak.Takdir. Cobaan
> > > dari yang di atas, lingkungan sekitar, kurang hangatnya hubungan
dengan
> > > keluarga, dll. Tapi yang jelas, bukan karena Ibu bekerja. Maaf,
jangan
> > > ada yg terseinggung, karena ini hanya pendapat pribadi saya.
> > >
> > > Regards,
> > > Ayu S.
> > >
> > >
> > >
> > > ---------------------------------------------------------------------
> > > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> > > >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> > > >> Stop berlangganan, e-mail ke:
> > [EMAIL PROTECTED]
> > >
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> > >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> > >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free web site building tool. Try it!

Kirim email ke