Salam Femmy, Tuesday, January 27, 2004, 3:07:06 PM, ente ketik:
JFX> papanya Irfan, JFX> kesannya saya forward artikel2 borongan, ya ? he he he itu karena saya baru JFX> sempat baca artikel2 tsb... JFX> adanya artikel spt di bawah ini...mudah2an membantu... JFX> saya setuju sekali dengan pernyataan yang paling bawah, bahwa anak belajar JFX> banyak dari lingkungannya, dalam hal ini bisa saja dari tv, tetangga, teman JFX> bermain, keluarga (ayah, ibu dll), jadi coba dulu digali apa penyebabnya JFX> sehingga Irfan bertingkah laku spt itu... JFX> tapi kalau cuma gigit, nyubit begitu sih wajar tuh pak... itu pelampiasan JFX> rasa kangen-nya pada papanya (cmiiw), sama dengan callista juga begitu, tapi JFX> anehnya hanya ke papanya aja, enggak ke mamanya, he he he JFX> femmy JFX> ---------------------------------------------------------------------------- JFX> ----------- JFX> Subject: Dunia Anak: Memarahi dan Mencubit Tidak Sehat untuk Perkembangan JFX> Anak JFX> Dewi, seorang Ibu yang tinggal di Jakarta, mengeluhkan kedua anak JFX> laki-lakinya yang kelewat bandel. "Kadang kala anak kami (terutama yang JFX> sulung) berperilaku yang membuat kami marah. Padahal, sebelumnya dinasihati JFX> secara halus, tetapi tetap tidak mau mendengar. Akibatnya, terkadang keluar JFX> kata-kata dengan nada yang tinggi bahkan mencubit," ujarnya dengan nada JFX> menyesal. JFX> Kepada Ihsan Tanjung yang dimintai konsultasi, Dewi menanyakan tentang JFX> bagaimana sikap yang sebaiknya diambil dalam memarahi anak yang masih balita JFX> ini. Dewi khawatir bertindak di luar kontrol dan "menyakiti" anaknya. JFX> Dewi juga menanyakan bagaimana seharusnya cara mendidik anak, baik secara JFX> fisik maupun mental, bagi anak-anak balita. JFX> Menurut Ihsan, sebagai orangtua mestinya bersikap bijak dalam memperlakukan JFX> anak-anaknya sesuai dengan perkembangan usia mereka. Untuk anak usia 0-7 JFX> tahun, Ihsan menganjurkan agar orangtua lebih mengajak anak untuk bermain. JFX> Pada usia sekecil itu, bermain adalah masa mereka dan itu secara psikologis JFX> sangat baik bagi perkembangan kejiwaan anak. JFX> Ihsan juga menganjurkan untuk usia tujuh hingga 14 tahun anak diajari JFX> disiplin mengenai etika bergaul. Pada usia itu anak memang sangat JFX> membutuhkan bimbingan dengan disiplin yang lebih tegas. JFX> Sedangkan untuk anak usia 14 tahun ke atas, Ihsan menganjurkan agar orangtua JFX> mengambil sikap tepat dengan menjadikan anak sebagai sahabat. Pada usia JFX> seperti itu, anak mengalami perubahan kejiwaan yang dipengaruhi oleh JFX> lingkungannya dalam pandangan yang berbeda dari sebelumnya. Sehingga mereka JFX> membutuhkan tempat curhat untuk menumpahkan uneg-unegnya. JFX> Ihsan menyebutkan pembagian tersebut sebagai tahapan sikap orangtua terhadap JFX> anak. Menurut konsultan keluarga itu, anak belum mencapai kesempurnaan JFX> akalnya sebelum usia tujuh tahun. Sebelum usia itu ia belum sempurna dalam JFX> memahami perintah dan larangan serta belum memahami kewajiban dan tanggung JFX> jawab. JFX> Bagi mereka yang berusia di bawah itu, bermain adalah bekerja itu sendiri, JFX> bermain adalah kehidupannya dan kegembiraannya, bermain adalah mata JFX> pelajaran resminya. JFX> Dengan bermainlah ia belajar. Karena itu, anak di bawah usia itu sering JFX> belum bisa serius dalam aktivitas keagamaan selain ikut-ikutan. JFX> Jika Anda mengharapkan anak usia tiga tahun untuk mengikuti aturan sikap JFX> anak usia tujuh tahun ke atas, misalnya duduk diam ketika bertamu. Atau JFX> tidak penasaran mengkotak-katik barang yang bukan mainannya, tidak berlari JFX> kian ke mari di dalam rumah, berarti harapan itu berlebihan. JFX> Selain anak itu belum sanggup mengikuti aturan demikian, juga kasihan sebab JFX> kita akan mengganggu keasyikannya menjelajah dunia dengan pola pikirnya JFX> sendiri. JFX> Demikianlah, sering kali kemarahan dan kekesalan kita terhadap anak lebih JFX> disebabkan oleh anak itu yang tidak memenuhi harapan kita, ketimbang karena JFX> anak itu memang sengaja membuat kita marah. Persoalannya sekarang, apakah JFX> harapan kita memang wajar ataukah berlebihan? JFX> Alasan Sepele JFX> "Saya sering menemukan bahwa anak seusia itu bahkan memukul anak lain dengan JFX> alasan sepele, senang melihat anak lain menangis. JFX> Bahkan, terkadang anak usia tiga tahun itu belum benar-benar tahu bahwa JFX> memukul adalah ekspresi kemarahan atau membalas pukulan. Bagaimana pun kita JFX> dapat menuduh bahwa anak tersebut dengan sengaja memang ingin menyakiti anak JFX> lain. JFX> Anak belajar dari apa yang ia lihat di lingkungan terdekatnya. Jika di JFX> lingkungan terdekatnya ia biasa melihat kekerasan, ia adalah penggemar JFX> kekerasan dan pelaku kekerasan kecil-kecilan. Jika yang dilihatnya di JFX> lingkungan terdekatnya adalah ekspresi kelemahlembutan, kasih sayang dan JFX> saling menghormati, ia pun akan menjadi anak yang penyayang, santun, dan JFX> lemah lembut. JFX> Kemudian, jika kita membahas masalah pengaruh lingkungan terhadap anak, JFX> lingkungan yang buruk sangat potensial membuat anak berkembang menjadi JFX> karakter yang buruk pula. JFX> Kata-kata yang buruk, perilaku yang buruk dan kasar, bahkan sampai ke gaya JFX> dan kebiasaan hidup dipelajari anak dari lingkungan. JFX> Karena itu, sebagai orangtua kita wajib menjaga dengan siapa anak Anda JFX> bermain, apa yang biasa ia dengar, apa yang biasa ia lihat dan siapa yang JFX> biasa berinteraksi dengannya setiap hari. JFX> Jika, orangtua mengabaikan faktor itu, jangan heran jika orangtua tidak JFX> sanggup mengendalikan anaknya saat bandel sebab orangtua sudah tidak tahu JFX> lagi siapa dan apa yang menyebabkan anaknya demikian. (GCM/sp) JFX> -----Original Message----- JFX> From: ayahnya irfan [mailto:[EMAIL PROTECTED] JFX> Sent: Tuesday, January 27, 2004 2:49 PM JFX> To: [EMAIL PROTECTED] JFX> Subject: Re: [balita-anda] FW: Menggunakan Antibiotika Secara Aman untuk JFX> Anak JFX> bu femmy, punya artikel tentang cara2 'marahin' anak umur 2 tahu yg baik dan JFX> benar gak ya..?. Soalnya si irfan nich akhir2 ini koq ya sering 'aneh2' ya, JFX> kadang gigit punggung belakang, tiba2 nyubit, terus yg paling parah semalam JFX> dia sukses 'nyambit' saya pakai gunting kecil. Untung pas gak kena yg bagian JFX> runcingnya. Sejauh ini sich saya gak pernah marah, cuma ya itu langsung JFX> saya 'dekep' aja sampe gak bisa bergerak terus dikasih tahu gak boleh lagi JFX> kayak gitu tapi kayaknya gak berhasil tuch. Maaf mungkin agak2 mirip sama JFX> kasus yg suka mukulin kepalanya ya. pak jacob..kalau mau m'beri info atau sekedar foward..please diberi asal usul infonya.. dan para netters kalau ada muncul pop up "create reading information" harap klik no..saja karena menuhin inbox dan capek hapusin imel nya.. maap kalo ada salah.. -- Wassalam, ariro --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]