> > > Pil BK Merenggut Ingatan Anakku > > > > > > > > > Maraknya peredaran NAZA (narkotik dan zat aditif) membuatku > > > terhenyak. Pil BK menghancurkan impianku pada buah hatiku tercinta. > > > Oi adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia lincah dan pintar di > > > sekolahnya. Sungguh, tak sedetikpun dalam otakku mengira anakku > > > yang cantik ini terperangkap dalam jerat pil-pil setan, apalagi ia > > masih > > > murid SD kelas dua di Tangerang. Kami sendiri, Insya Allah berasal > > dari keluarga > > > baik-baik. Walau aku bekerja, aku tetap memperhatikan mereka. > > > Kalau perlu setiap jam aku telepon untuk sekadar menanyakan kondisi > > mereka. > > > > > > Aku mengetahui Oi menjadi penggemar pil itu setelah aku dipanggil > > pihak > > > sekolah. Mereka menanyakan kenapa Oi sering mengantuk jika di > > > kelas dan daya ingatnya sangat lemah belakangan ini. Matanya juga > > memerah. > > > Aku kaget, sepengetahuanku Oi selalu berangkat tidur di bawah jam > > 21.00. > > > Akupun menanyakannya."Oi, kata bu guru, Oi suka mengantuk di kelas, > > kenapa > > > sayang?" Oi tersenyum lugu. "Enggak tahu, mah.Oi ngantuk aja habis > > minum > > > vitamin C yang Oi beli di tukang agar-agar. Vitaminnya enak loh, > mah, > > Oi > > > beli tiap hari," tutur Oi polos. "Berapa harganya, Oi?" tanyaku > > penasaran. > > > "Cepek, mah." > > > "Coba mamah lihat vitaminnya?" Oi menyodorkan plastik kecil berisi > > satu > > > butir pil berwarna kuning pucat. Sepintas seperti vitamin C yang > > disukai > > > anak-anak.Kucicipi sedikit. Rasanya aneh. Manis tapi ada pahit > > sedikit. Rasa > > > keibuanku mulai curiga. "Apa ini ?" Kuperhatikan fisik Oi. Tak ada > > perubahan > > > berarti. Hanya memang mata itu tidak bersinar seperti biasanya. > > Sedikit redup. > > > > > > Tanpa ba bi bu lagi, segera kubawa Oi ke dokter anak langganan > kami. > > > Kuserahkan pil itu untuk diteliti. Baru sebentar meraba dan > sepintas > > > melihat, sang dokter mengernyit dahinya. "Maaf Bu, ini pil BK, > > darimana ibu > > > mendapatkannya?" tanya dokter itu pelahan. Aku terperangah. Walau > > suara itu > > > pelan, tapi bagiku seperti halilintar di siang bolong. Ya...Allah > > buah hatiku mengkonsumsi > > > pil laknat itu. Aku menangis, tak kuasa mendengar berita itu. > > "Tenang, bu. > > > Saya akan periksa anak ibu sampai sejauh mana ketergantungannya," > > hibur > > > dokter. Berdasarkan tes dokter, anakku belum sampai kecanduan, > hanya > > > kecenderungan ada. Anakku harus menjalankan terapi dan pengobatan > > karena > > > efek pil itu menyerang otak atau ingatan Oi. Atas kasus anakku, > pihak > > sekolah > > > mulai ketat terhadap jajan di luar sekolah. Ternyata bukan anakku > > saja > > > yang kena, banyak juga teman-temannya senasib. Terjerat secara tak > > sengaja. > > > > > > Aku pun berinisiatif, pihak sekolah bekerja sama dengan kepolisian > > > mengadakan penyuluhan pada kami, seperti apa, sih jenis-jenis Naza > > itu dan > > > bagaimana jika anak kita kecanduan. Alhamdulillah, derita yang > > dialami > > > anakku membuka cakrawala berpikir para orang tua untuk lebih banyak > > > berkomunikasi dengan anak agar kejadian serupa tak terulang. > > > > > > Namun, sebagai manusia, aku kadang masih tak terima atas kejadian > > ini. > > > Apalagi jika Oi sering merengek. "Mamah, Oi mau vitamin itu, kepala > > Oi > > > pusing." Aku mencoba menjelaskan dengan bahasa mereka. Karena > > > memang belum kecanduan, Oi tak berontak atau kalap. Biasanya Oi > hanya > > minta > > > dipeluk. Mungkin Oi meminta kehangatan atas keresahan yang > dirasakan > > > tubuhnya. Biasanya pula aku memeluknya erat-erat, menumpahkan rasa > > > bersalahku yang kadang timbul padanya. Kutahan agar tangisku tak > > pecah > > > sehingga mengganggu kenyamanan yang dirasakan Oi. "Aku harus tegar, > > karena > > > Oi bergantun padaku. Kalau aku hancur, bagaimana perasaan Oi," > > tekadku. > > > > > > Dalam doaku kuberharap pemerintah mendatang menindak keras jika > > > perlu pelakunya digantung seperti di Malaysia. Bayangkan mereka > telah > > > merusak aset bangsa yang tak ternilai yaitu anak-anak kita. Mari > > bersatu > > > galang kekuatan melawan setan-setan NAZA yang berkeliaran di > > sekeliling > > > kita. (Seperti yang dituturkan seorang ibu kepada Ummi) > > >> kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]