# Selamat Pagi! Bagaimana Napas Anda? Proses pembusukan di dalam mulut ini bertambah cepat pada waktu tidur. Mengapa? Sepanjang hari, mulut terus dibersihkan dengan air liur yang kaya akan oksigen dan sedikit asam, yang menghayutkan bakteri. Akan tetapi, produksi air liur setiap jamnya berkurang hingga kira-kira 1/50 dari rata-rata normal pada waktu tidur. Sebagaimana dinyatakan sebuah majalah, mulut yang kering "menjadi kolam genangan yang penuh dengan lebih dari 1.600 miliar bakteri", menciptakan "napas pagi" yang terkenal, dengan sensasinya yang tidak segar.
Berkurangnya aliran air liur dapat juga ditimbulkan oleh ketegangan sewaktu Anda tidak tidur. Misalnya, seorang pembicara yang gugup di depan umum mulutnya mungkin menjadi kering sewaktu berbicara dan berakhir dengan mendapat masalah yang buruk berupa halitosis. Keringnya mulut juga merupakan akibat sampingan atau gejala dari sejumlah penyakit. Namun napas tak sedap tidak selalu diakibatkan oleh kegiatan bakteri dalam mulut. Sebenarnya, bau busuk pada mulut sering kali menjadi gejala dari berbagai kondisi dan penyakit. Karena alasan ini, dalam hal napas tak sedap yang berkelanjutan dan tak jelas penyebabnya, yang terbaik adalah memeriksakannya ke dokter. Napas tak sedap mungkin juga bersumber dari dalam perut. Namun, bertentangan dengan pendapat yang sudah populer, hal ini jarang terjadi. Lebih sering, bau yang tidak menyenangkan mencapai mulut Anda dari paru-paru. Bagaimana? Setelah beberapa jenis makanan, seperti bawang putih atau bawang merah dicerna, makanan tersebut masuk ke aliran darah dan dibawa ke paru-paru. Bau-bau yang bercampur itu kemudian diembuskan melalui sistem pernapasan ke dalam dan keluar dari mulut dan hidung Anda. Menurut majalah Health, "penelitian-penelitian telah memperlihatkan bahwa orang mendapati napasnya berbau bawang putih bahkan apabila bawang putih itu hanya digosokkan pada telapak kaki mereka atau ditelan tanpa dikunyah. Minum minuman beralkohol juga akan memenuhi darah dan paru-paru Anda dengan bau alkohol. Jika ini terjadi, sama sekali tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki keadaan selain menunggu. Beberapa aroma makanan akan terus berada dalam tubuh Anda hinggga selama 72 jam. # Bagaimana Mencegah Napas Tak Sedap Napas tak sedap tidak dapat diperbaiki dengan sekadar menguyah permen penyegar napas. Ingatlah bahwa napas tak sedap sering kali merupakan akibat dari kegiatan bakteri di dalam mulut. Kita harus selalu mengingat bahwa sisa-sisa makanan yang masih ada dalam mulut menyediakan suatu jamuan bagi jutaan bakteri. Oleh karena itu, satu cara penting untuk melawan napas tak sedap adalah dengan menjaga kebersihan mulut Anda, dengan demikian mengurangi populasi bakterinya. Ini dilakukan dengan secara teratur mengangkat partikel-partikel makanan dan plak dari gigi Anda. Bagaimana? Menyikat gigi Anda setelah makan dan sebelum tidur adalah penting. Namun menyikat hanyalah salah satu dari langkah-langkah lainnya. Ada permukaan gigi yang tidak dapat dicapai oleh sikat. Maka membersihkan gigi dengan dental floss(benang pembersih gigi) sedikitnya sekali sehari sangat penting. Para pakar juga menganjurkan untuk dengan lembut menyikat lidah Anda, yang merupakan tempat persembunyian yang paling disukai dan daerah berkembangbiaknya bakteri. Pemeriksaan berkala dan pengangkatan tartar dari gigi oleh dokter gigi juga penting. Mengabaikan langkah-langkah ini dapat mengakibatkan napas tak sedap dan, lambat laun, menyebabkan penyakit serius pada gigi dan gusi. Ada beberapa cara sementara yang dapat dilakukan untuk menyegarkan napas Anda. Minumlah air putih, kunyalah permen karet yang tidak bergula lakukan sesuatu yang akan menambah aliran air liur Anda. Ingatlah bahwa air liur bertindak sebagai cairan pencuci mulut alami yang menyingkirkan bakteri dan menciptakan suatu lingkungan yang tidak nyaman bagi mereka. Cairan pencuci mulut komersial dapat membantu, namun penelitian baru-baru ini memperlihatkan bahwa Anda sebaiknya tidak bergantung sepenuhnya pada cairan pencuci mulut sewaktu memerangi napas tak sedap. Sebenarnya, sering berkumur dengan cairan pencuci mulut yang mengandung alkohol dapat menyebabkan mulut menjadi kering. Beberapa dari antara produk cairan pencuci mulut yang paling efektif yang tersedia bagi konsumen hanya mengurangi plak sebesar 28 persen. Maka setelah dicuci bersih dengan cairan pencuci mulut favorit Anda, di mulut Anda mungkin masih terdapat lebih dari 70 persen populasi bakteri yang mula- mula. Majalah Consumer Reports menjelaskan bahwa dalam suatu rangkaian eksperimen, "napas tak sedap biasanya kembali sewaktu-waktu antara 10 menit sampai satu jam setelah dibersihkan" dengan cairan pencuci mulut. Bahkan cairan pencuci mulut yang lebih ampuh, yang hanya dapat diperoleh di banyak negeri dengan menggunakan resep, mengurangi plak cuma sebanyak 55 persen. Dalam waktu beberapa jam, bakteri berkembang kembali kepada jumlah mereka yang semula. Jelaslah, sehubungan pencegahan napas tak sedap, sikap seenaknya harus dihindari. Sebaliknya, Anda seharusnya merawat mulut dan gigi Anda sebagai alat-alat berharga yang memerlukan pemeliharaan terus-menerus. Tukang kayu dan ahli mesin yang bertanggung jawab melindungi peralatan mereka dari karat, korosi, dan kerusakan lainnya dengan mengikuti prosedur pemeliharaan yang spesifik setelah menyelesaikan setiap pekerjaan. Gigi dan mulut Anda lebih berharga daripada alat buatan manusia mana pun. Maka berikanlah pemeliharaan dan perawatan yang layak mereka terima. Dengan melakukan hal ini, Anda akan mengurangi napas tak sedap bersama frustasi dan rasa malu yang menyertainya. Yang lebih penting, mulut Anda akan lebih bersih dan lebih sehat. Semoga bermanfaat Dede Maulana ------------------------------------------------------------------------ ingin Punya Bisnis Sampingan yang secure dan transparan ? Dapatkan Ebooknya secara gratis dengan mengirimkan email kosong ke : [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> dengan subject : ebook gratis ---------------------------------------------------------------------------- --------------------- >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]