Amandel Perlukah Dioperasi? Amandel sering dituduh sebagai penyebab menurunnya prestasi anak. Pasalnya, sebelum dioperasi sang anak menjadi sering sakit dan terpaksa tidak sekolah. Perlukah amandel dioperasi? Apa fungsi amandel sebenarnya? Tonsil inilah yang dikenal akrab sebagai amandel. Ia berisi banyak sel pertahan tubuh yang siap menerkam kuman terutama yang masuk saluran nafas. Sel pertahanan tubuh akan berusaha membuat senjata-senjata yang belum pernah dimiliki oleh tubuh untuk melawan berbagai jenis kuman. Tubuh anak-anak yang masih dalam proses tumbuh kembang masih belum banyak kenal berbagai kuman. Berbagai jenis senjata harus diproduksi oleh tubuh (yang pada awalnya tidak punya apa-apa) secara terus -menerus agar mampu menangkalnya. Dalam fase pertumbuhan inilah akan terlihat semua pos-pos pertahanan tubuh bekerja keras setiap waktu. Puncak kerja keras sistem pertahanan tubuh (termasuk didalamnya amandel) terdapat saat usia sekolah dasar. Inilah juga yang menerangkan mengapa amandel terlihat membesar pada usia anak SD. Amat sangat tidak lazim bila dijumpai amandel membesar pada usia bayi. MENGAPA AMANDEL MEMBENGKAK? Bila kuman masuk, daerah-daerah yang berhadapan dengan kuman akan aktif membentuk barisan penyerang. Daerah-daerah ini biasanya adalah kelenjar getah bening. Sebagai contoh, biarkan jempol kaki anak kita terluka dan kotor beberapa hari. Kuman yang berasal dari tempat luka perlahan-lahan akan menyebar. Kelenjar getah bening daerah akan aktif membendung penyebaran kuman. Yang mudah kita amati adalah makin membesarnya kelenjar getah bening di lipat paha kaki anak. Daerah yang tadinya teraba mulus tidak ada apa-apa didalamnya tiba-tiba terasa amat nyeri dan teraba bola-bola kecil yang nyeri bila ditekan/digerakan. Itulah kelompok kelenjar getah bening yang sedang meradang karena menerima kuman kiriman dari kaki. Keadaan ini pula yang terjadi pada amandel karena kuman yang bersarang di pangkal tenggorokan/belakang mulut. Amandel sebagai salah satu kelenjar getah bening yang besar, makin membesar dan nyeri bila detekan. Bahkan, makanan yang lewat dan menyinggungnya akan dirasa nyeri oleh yang menelannya. Badan demam dan lesu, tenggorokan berasa kering mungkin juga disertai pilek. Kelenjar di daerah leher tepat di sudut rahang bawah yang berdekatan dengan amandel juga membengkak dan nyeri bila ditekan. Bila sedang aktif melawan kuman, amandel akan terlihat merah menyela. Terkadang terlihat keluar bercak putih dari sela-sela lipatan amandel walaupun bisa juga bercak ini ada tanpa adanya infeksi pada amandel. Ini adalah sel-sel mati yang berasal dari dalam kelenjar. Amandel yang sedang menyala ini kita sebut amandel, sedangkan tonsil yang terserang infeksi dinamakan tonsilitis. TONSILITIS KRONIS Orang tua sering menghubungkan amandel adalah penyebab yang membuat anaknya sering flu, dan nafsu makan menurun. Padahal, anak yang flu tidak selalu diikuti amandel yang meradang. Gangguan bernapas/menelan boleh jadi akibat tonsil yang besar. Tapi, tonsil yang besar mungkin terjadi karena radang atau memang bentuknya besar. Sebaliknya, tonsil yang meradang tidak selalu membesar. Salah satu patokan yang sakit kronik adalah terlihatnya dinding depan amandel yang selalu kemerah-merahan disertai pembesaran kelenjar getah bening di leher dekat sudut rahang bawah. Terdapat fakta bahwa anak mengalami nyeri telan terus-menerus dan terlihat bahwa amandel memang besar dan hampir menyentuh di garis tengah mulut. Pada amandel yang betul-betul membesar anak lebih sering menggunakan mulutnya untuk bernapas. Suara hidungnya hilang bila ia berbicara, suara napasnya terdengar dan bila tidur ia mendengkur. Sesekali saat mendengkur, ia tampak berhenti bernapas. KAPAN PERLU DIANGKAT? Haruskah benteng dibongkar agar anak tidak lagi bodoh? Mungkin, bisa dibongkar apabila telah jelas ada fakta bahwa "benteng" bukan lagi tempat "senjata" pertahanan kita disimpan, melainkan telah jadi sarang musuh! Dalam banyak penelitian tidak pernah terbukti, pengangkatan amandel akan mencegah kekambuhan sinusitis, infeksi telinga, mengurangi kekerapan infeksi tenggorok. Sebelum dibongkar harus dibuktikan dulu, amandel memang besar bukan karena sedang terinfeksi. Karena, wajar saja jika ia membesar karena infeksi, toh nanti mengecil lagi. Bahkan pada anak berusia 2-3 tahun bila terdapat usaha yang menjurus pengambilan amandel sebaiknya tunda dulu. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI) sampai sekarang belum mengeluarkan "aturan" kapan sebaiknya "benteng" di bongkar tetapi patokan yang dikeluarkan oleh ikatan dokter anak di Amerika Serikat mungkin bisa sebagai ancar-ancar, yakni: 1. Adanya nafas yang terhenti sewaktu anak tidur mendengkur. 2. Ada gangguan menelan dan bernapas yang nyata dan terus-menerus. Operasi pengangkatan amandel juga masih bisa diterima (walau tidak mendesak), bila: 1. Dalam setahun anak mengalami 7 kali serangan sakit kerongkongan yang bukan disebabkan oleh virus (melainkan bakteri) atau disertai demam serta pembengkakan kelenjar getah bening leher di dekat amandelnya. Atau, 5 kali hal yang sama dalam setahun selama 2 tahun berturut-turut atau 3 kali hal yang sama dalam setahun selama 3 tahun berturut-turut. 2. Amandel menjadi sarang nanah (abses). 3. Adanya tonsilitas terus-menerus secara 6 bulan yang tidak menunjukkan perbaikan walau telah diberikan antibiotika. 4. Pembesaran kelenjar getah bening leher dekat amandel sedikitnya 6 bulan walaupun telah diberikan antibiotika. Operasi pembuangan amandel biasanya dilakukan oleh dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT). Operasinya relatif ringan dan singkat. Setelah daerah belakang mulut terbius, sebuah alat mirip sendok disodorkan kedalam mulut lalu dicongkellah amandel dua biji itu. Biasanya yang harus diwaspadai setelah operasi justru perdarahan. Untuk memperkecil perdarahan pada pasca operasi, leher anak dikalungi es dan anak diminta rajin minum dingin. Bagi yang mampu pilihan es krim tentu lebih menyenangkan si anak dari pada air es. Rata-rata setelah sehari menginap pasien sudah bisa pulang. APAKAH AMANDEL DAPAT HILANG? Ambillah sebuah cemin dan ngangakan mulut kita lebar-lebar serta julurkan lidah panjang-panjang. Cari dan lihatlah, apakah amandel kita sebesar amandel anak-anak? Ketika dewasa, umumnya besar amandel telah jauh berkurang, sehingga kita sering lupa dahulu amandel kita tidak sekecil seperti sekarang. Ini juga yang sering membuat kita kaget ketika melihat amandel anak sebesar bakso. Menjelang remaja, kegiatan kelenjar-kelenjar yang berkepentingan dengan pembuatan sistem pertahanan tubuh mulai berkurang. Itulah sebabnya, amandel sebagai bagian dari kelenjar tersebut, pada usia tersebut juga menampakkan pengecilan ukuran alias penurunan aktivitas. Dengan demikian, amandel tidak selalu harus kita buang. Amandel dalam keadaan normal merupakan bagian tubuh yang berfungsi dalam pertahanan tubuh dan bukan sekedar pajangan di mulut tak berguna.. Pembuangannya apabila memang diperlukan harus dipertimbangkan sangat masak-masak dan komplikasi operasi juga harus diketahui oleh para orang tua. (Ika R) Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas" -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =- Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED] Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet