Saya bisa menangkap apa yang sebenarnya dimaksudkan pak NI ini.
Kalo menurut saya, bukan masalah 1+1 nya itu yang mestinya kita
pentingkan. Menurut saya sesuatu yang seharusnya sudah tertanamkan dalam
pola pikir anak itu adalah konsep pengelompokan.

Maksud saya begini. Mungkin tanpa kita sadari, kita sebenarnya juga sudah
mengajarkan konsep pengelompokan ini kepada anak kita secara tidak
langsung. Mudah kita dapati semacam buku-buku pendidikan dasar yang
mengajarkan bagaimana anak dapat mengelompokkan hewan tertentu dari
sekumpulan beberapa binatang sekaligus menghitung jumlah dari kelompok
hewan tersebut. Sebagai gambaran dari sekumpulan berbagai binatang kita
harus memisahkan yang mana sih yang termasuk kelompok monyet, bebek,
harimau, kelinci dan lain-lain plus menghitung jumlahnya secara sederhana
(bisa memakai turus atau semacam cek poin aja...). 

Menurut saya kemampuan inilah yang sudah seharusnya dimiliki oleh
anak-anak kita. Sebagai aplikasinya, di sekolah mereka secara otomatis
akan mampu memilah-milah sendiri, yang mana angka ribuan, ratusan, puluhan
ataupun satuan cuman dengan melihat jumlah digitnya. Begitu kira-kira.

Jadi nggak perlu heran membaca subject di atas....:)
Eh, ini masih termasuk ruang lingkup milis nggak ? Mohon maaf kalo subjek
ini tidak sesuai dengan bahasan milis...


-yasin-
belum jadi ayah....:)


On Mon, 1 May 2000, Nasrullah Idris wrote:

>      Mungkin anda heran membaca subject di atas ? Ya ... saya maklum kok.
>      Tetapi tunggu.
>      Kenyataannya, bila anak anda sudah bisa memahami 1 + 1 = ... , berarti
> dia bisa bekerja di mana saja.
>      Lho ?
>      Coba saja anda suruh bekerja di IPTN. Saya yakin, kalau sang dirut
> menyuruhnya menghitung 1 helikopter + 1 helokopter, akan bisa menjawabnya
> segera.
>      Anda belum puas ?
>      Oke ... suruh juga dia bekerja di bank. Saya rasa dia akan bisa
> menjawab ketika disuruh menghitung  1 US dolar + 1 US dollar.
>      Pokoknya di lembaga/instansi mana saja, dia akan bisa bekerja untuk
> hitungan dengan format 1 + 1 = ..., termasuk di toko swalayan, pabrik
> kosmetika, kantor Pemda, sampai industri mobil.
>      Hebat nggak tuh !
>      Bagaimana dengan gajinya ? Entah kalau soal itu.
>      Tetapi yang jelas, dengan bermodalkan 1 + 1 = ...., dia sudah bisa
> bekerja di mana saja.
>      Apalagi kalau dia memahami perhitungan dengan format yang lebih
> komplek. Berarti kuantitas kerjanya pun akan bertambah untuk pekerjaan di
> mana saja.
>      Sekali lagi ... hebat, kan !
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> Nasrullah Idris
> ----------------------
> Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
> http://bdg.centrin.net.id/~acu


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]











Kirim email ke