-----Original Message-----
From: Fidelis A. Andono [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Tuesday, February 12, 2002 12:23 PM
Subject:  [A-i]  Antibiotik dalam Industri Ternak


Antibiotik dalam Industri Ternak
Disiarkan oleh VOA: 10 February 2002
------------------------------------


Industri makanan cepat di Amerika membutuhkan jumlah ayam, sapi dan babi
dalam jumlah besar.  Hewan-hewan itu dipasok oleh berbagai peternakan
yang tersebar di Amerika dan di luar negeri, khususnya di Amerika Latin.

Karena merupakan industri besar yang padat modal, para pemilik
peternakan itu sejak lama telah menggunakan banyak sekali obat-obat
antibiotik untuk menjamin kesehatan ternak mereka. Kata pakar peternakan
Margaret Mellon, kira-kira 8 juta kilogram obat antibiotik, atau 70
persen dari seluruh produksi antibiotik di Amerika, diberikan kepada
ayam, sapi dan babi yang tidak sakit tiap tahunnya, secara rutin.

Tujuannya adalah untuk mencegah epidemi penyakit hewan yang bisa
menimbulkan bencana keuangan bagi para pemiliknya. Tapi penggunaan
obat-obat antibiotik yang sangat luas itu menimbulkan dampak lain bagi
konsumen, karena sebagian dari obat antibiotik yang terdapat dalam
daging ayam, sapi atau babi itu akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia.

Ini pada gilirannya menciptakan berbagai bakteri penyakit yang tahan
atau kebal terhadap dosis obat antibiotik yang biasa, dan dokter harus
memberikan obat-obat antibiotik yang lebih kuat lagi untuk mengobati
penyakit. Siklus ini kalau dibiarkan terus akan menciptakan apa yang
disebut oleh para pakar sebagai 'superbugs' atau kuman-kuman yang sangat
kuat, yang kebal terhadap berbagai obat antibiotik.

Fakta ini agaknya sekarang sudah mulai diakui oleh para peternak hewan
potong. Harian New York Times melaporkan bahwa tiga peternakan ayam
potong yang besar di Amerika secara diam-diam telah menghentikan
sebagian besar dosis antibiotik yang biasanya dicampurkan ke dalam
makanan ayam yang sehat.

Ketiga perusahaan ayam itu menghasilkan 98 juta kg daging ayam tiap
tahun, atau sepertiga dari produksi ayam potong di seluruh Amerika.
Selain menghentikan atau mengurangi dosis antibiotik bagi ternak yang
sehat,  para peternak ayam itu juga tidak lagi menggunakan obat
antibiotik yang selama ini digunakan untuk mengobati ternak yang sakit;
karena obat antibiotik itu hampir serupa komposisinya dengan Cipro, obat
antibiotik yang dipakai untuk mengobati penyakit anthrax pada manusia.
Karena dikhawatirkan, obat antibiotik Cipro akan berkurang keampuhannya
kalau diperlukan untuk melawan epidemi anthrax, karena ada kekhawatiran
akan serangan senjata kuman, setelah serangan 11 September di Amerika.

Kata harian New York Times, selama 20 tahun terakhir ini, para peternak
dengan gigih mempertahankan pengunaan antibiotik secara rutin bagi
hewan-hewan yang tidak sakit. Kata perkumpulan peternak ayam, National
Chicken Council, penggunaan obat-obat antibiotik dalam industri
peternakan dilakukan dengan penuh tanggung-jawab.

Tapi sekarang para pemilik peternakan ayam mengatakan, keputusan untuk
menghentikan atau mengurangi pemberian antibiotik bagi hewan potong yang
sehat dilakukan berdasarkan pertimbangan untung-rugi saja.

Kata Ed Nicholson, pejabat perusahaan ayam Tyson Foods, "kalau kita bisa
menternakkan ayam tanpa menggunakan obat antibiotik, kenapa kita harus
terus mempertahankan cara-cara beternak yang lama?"
Tahun 1997, Departemen Pertanian dan Departemen Kesehatan Amerika pernah
mengeluarkan petunjuk diet bagi warga Amerika yang mengatakan, makanan
daging bisa menimbulkan penyakit jantung, darah tinggi, kanker, sakit
gula, sakit ginjal, kegemukan dan berbagai penyakit lain.



Sebuah petuah bijak menyatakan bahwa:

"Komunikasi yang baik membuat orang selalu bisa berada di mana saja"

"Bila manusia tak memberikan manfaat bagi sesama, maka apa lagi yang
 diharapkan darinya ?"
????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
????????





>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke