Rekan netters, Info dibawah saya dapat dari temen, moga2 berguna : > > > PENTING BAGI PENGENDARA MOBIL !! > > > > > > Pada hari libur kemarin, kami sekeluarga pergi berlibur ke Puncak. > > > Seperti biasanya pada hari libur, pasti macet. Setelah melewati daerah > > >Puncak Pass, > > > tiba tiba ada orang menunjuk-nunjuk ke arah ban mobil kami, > > > sambil berteriak: "Mobil nya terbakar". Mendengar teriakan tersebut, > >kamipun > > > menepi dan melihat memang ada asap keluar dari sekitar roda mobil. Dan > > >tepat > > > di tempat kami berhenti ada sebuah bengkel mobil sederhana di pinggir > >jalan > > > dengan merek "BENGKEL TESEE". > > > > > > Lalu kami meminta montir bengkel tersebut untuk memeriksa keadaan ban > >mobil kami. > > > Setelah diperiksa, menurut montir tersebut harus ganti karet rem dan > >canvas rem > > > seharga Rp.400.000 ( 4 kali lipat dari harga di Jakarta). > > > Dengan nada yang menakuti-nakuti, montir tersebut bilang bahwa "canvas > > >remnya sudah jadi arang". > > > Kami tidak kehilangan akal, kami hubungi bengkel langganan kami di > >Jakarta, > > > secara spontan mereka bilang bahwa kami sedang dikerjain oleh > >orang-orang tersebut > > > dan minta supaya karet dan canvas yang sudah dilepas segera dipasang > >kembali. > > > Namun pada saat memasang canvas rem, kami perhatikan kok dioles dengan > > >minyak rem. > > > Alhasil kami hanya mengeluarkan uang Rp.35.000 untuk biaya bongkar > >pasang dan beli minyak rem. > > > Setelah semuanya terpasang, montir yang berada didalam mobil kami > > > diminta oleh rekannya untuk mencoba rem, takut blong, namun kami ingin > > >mencobanya sendiri > > > dan ternyata tidak blong. > > > > > > Sekali lagi montir tersebut menakut-nakuti kami: katanya: "Saya tidak > >bertanggung jawab lho > > > kalo nanti ada apa-apa di jalan". Ini sempat membuat kami shock, > > > dan hanya berani mengendari mobil dengan kecepatan 50-60km/jam di > Jalan > >Tol. > > > Dibengkel tersebut kami sempat ngobrol dengan salah satu Ibu yang > >mengalami kejadian yang sama > > > dan Ibu tersebut membayar sekitar Rp.190.000 untuk karet rem saja. > > > Setelah tiba di Jakarta kami langsung ke bengkel, ternyata tidak ada > >yang rusak pada karet > > > ataupun canvas rem tersebut. > > > > > > Setelah mendapat penjelasan yang pasti, kami pun yakin bahwa kami > >dikerjain oleh > > > orang-orang bengkel di Puncak Pass dengan kronologi sebagai berikut : > > > > > > 1. Setelah berjalan jauh dan macet, tentunya sering menginjak > rem dan > > > mengakibatkan canvas rem menjadi sangat panas. > > > 2. Setelah melewati Puncak Pass, ada orang yang sengaja > menyiram > > > ban mobil dengan air, sehingga asap mengepul > > > 3. Ada orang yang dipasang oleh pihak bengkel jahat tersebut, > > > untuk berteriak bahwa mobil kami terbakar . > > > 4. Tepat dimana kami berhenti, disitu ada bengkel mobil pinggir > jalan. > > > > > > NAMUN YANG PALING KAMI SESALKAN ADALAH SETELAH PIHAK BENGKEL TERSEBUT > > > TIDAK BERHASIL MENGELABUI KAMI, PADA SAAT CANVAS REM DIPASANG KEMBALI, > > > MEREKA MENGOLESINYA DENGAN MINYAK REM, SUPAYA REMNYA BLONG. ITU SAMA > >SAJA > > > DENGAN MENGINGINKAN SUATU KECELAKAAN YANG AKAN MEMAKAN KORBAN JIWA. > > > SUNGGUH BIADAB ORANG-ORANG BENGKEL TESEE (BENGKEL TERLETAK ANTARA > > > PUNCAK PASS DAN SINDANGLAYA (bila dari arah Jakarta ada di sebelah > >kiri). > > > SAYA HARAP BAGI ANDA YANG MENERIMA EMAIL INI UNTUK MENGIRIMKAN BERITA > >INI > > > KE TEMAN ATAU SAUDARA ANDA SEHINGGA KEJADIAN INI TIDAK TERULANG PADA > > > KELUARGA ATAU TEMAN ANDA, YANG TARUHANNYA NYAWA. > > > > >[Edwin Tanjung] > > > > > > > >> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya << >> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]