FYI. Mungkin berguna mengingat sekarang lagi musim batuk-pilek.


>  -----Original Message-----
> 
> Bisa jadi hal itu merupakan gejala pneumonia, penyakit infeksi saluran
> pernapasan yang merupakan penyebab kematian balita (anak-anak usia di
> bawah lima tahun) nomor satu di Indonesia. Hal itu dikemukakan dr Bambang
> Supriyatno SpA dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
> Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), dalam
> peluncuran Program Edukasi Ibu Balita, Selasa (19/12) di Jakarta. 
> "Prevalensi kematian akibat pneumonia adalah enam per 1.000 anak di bawah
> usia lima tahun (balita). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun
> 1997, tercatat 150.000 balita meninggal karena pneumonia per tahun," kata
> Bambang. 
> Pneumonia atau radang paru merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan
> akut (ISPA) bawah yang serius. Penyebab tersering adalah Haemophilus
> influenzae dan Streptococcus pneumoniae. 
> Kapan orangtua perlu mewaspadai batuk pilek pada anak adalah pneumonia?
> Menurut Bambang, jika napas anak cepat dan ada tarikan dinding dada bagian
> bawah ke dalam (retraksi), yaitu otot-otot di sekitar perut tertarik. 
> "Yang dimaksud napas cepat, bila anak usia di bawah dua bulan bernapas
> sama atau lebih dari 60 kali per menit, dua bulan sampai satu tahun 50
> kali per menit, dan di atas satu tahun 40 kali per menit. Anak yang
> menunjukkan tanda demikian harus segera dibawa ke pusat pelayanan
> kesehatan. Jika terlambat, bisa meninggal," jelasnya. 
> Karena bakteri 
> Pneumonia karena bakteri diobati dengan antibiotika. Biasanya anak perlu
> infus dan oksigen karena sesak napas. Dengan pengobatan tepat dan
> diketahui secara dini, pneumonia dapat sembuh. 
> Batuk pilek memang sering diderita anak. Dalam setahun rata-rata enam
> kali, setiap episode lima sampai tujuh ha-ri. Penyebab batuk akut umumnya
> ISPA, yang dibagi ISPA atas dan ISPA bawah. ISPA atas antara lain selesma,
> radang tenggorok, dan sinusitis. Sedang ISPA bawah antara lain bronkitis
> dan pneumonia. 
> Jika batuk berlangsung lama dan sering berulang, perlu dicari penyebabnya.
> Antara lain, batuk rejan, tuberkulosis, asma, sinusitis, kelainan paru
> bernanah, psikis, serta kelainan bawaan alat pernapasan. 
> Beberapa penyakit saluran pernapasan dapat dicegah dengan imunisasi
> seperti DPT (difteri, pertusis/batuk rejan) serta BCG (tuberkulosis).
> Sementara lingkungan yang bersih dan bebas polusi, termasuk asap rokok,
> membantu pencegahan asma. 
> Program yang diluncurkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan
> Protect& Gambler (P&G) itu, bertujuan menumbuhkan kesadaran dan
> pengetahuan masyarakat untuk melakukan upaya kesehatan mandiri.
> Sasarannya, orangtua yang mempunyai anak balita. Diharapkan para orangtua
> mampu melakukan upaya pencegahan gangguan kesehatan dan mewaspadai jika
> gangguan timbul. 
> Bentuk program edukasi ini antara lain promosi layanan kesehatan
> masyarakat di empat televisi swasta, 10 seri artikel batuk pilek di
> tabloid Nova, juga talkshow dan se-minar. 
> Topik utama kampanye bulan Desember 2000-April 2001 adalah gangguan
> kesehatan berkaitan dengan batuk dan pilek, mengingat anak-anak Indonesia
> sering mengalami hal tersebut. 
> Menurut Ketua Umum IDAI dr Jose RL Batubara SpA(K), program ini merupakan
> kelanjutan program tahun lalu dari IDAI dan P&G, berupa pelayanan
> pengobatan dan penyuluhan tentang infeksi saluran pernapasan akut di 60
> kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 
> Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Prof Dr dr Azrul Azwar MPH,
> saat ini ada 24 juta keluarga Indonesia mempunyai anak balita. Sebanyak 30
> persen balita mengalami gizi kurang, sehingga rentan terhadap penyakit
> infeksi. Dalam kaitan itu, penyuluhan kesehatan merupakan salah satu upaya
> untuk mempertahankan kesehatan. (atk) 
> 


>> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
















Kirim email ke