FYI. Ati-ati ya............ | | Hi..all, | Semoga lewat cerita ini kita dapat lebih waspada dalam menerima telpon. | | Ini saya alami sendiri, kejadiannya pada hari Rabu tgl. 16 Feb kemarin. | Rencananya, sepulang kerja saya hendak pergi ke Istora Senayan karena ada | acara KKR.. | Waktu itu saya pulang dari kantor sekitar jam 17.35, dan handphone saya | berbunyi pada saat saya sedang berada di lampu merah sarinah menteng. | | Saya tidak mengangkatnya karena saya naik motor dan lampu sudah hijau, saya | pikir nanti saja kalau sudah sampai di senayan baru saya akan balas | menelpon. | | Lalu, setelah saya sampai di senayan dan memarkir motor, saya melihat | 'missed call' hp saya yang ternyata telpon dari hp adik saya. Saya coba | menelpon balik dan dijawab dengan nada terkejut dari adik saya, sambil | meyakinkan bahwa yang menelpon itu saya sendiri.. saya bingung dan saya | bilang bahwa saya sudah sampai di istora (karena saya dan teman-teman |gereja | serta adik saya janjian ketemu di istora). | | Setelah saya bilang demikian lalu adik saya oper hp-nya ke mama saya | (ternyata adik saya pergi dengan papa & mama bawa mobil sendiri, |teman-teman | yang lain pergi dengan mobil lain) dan menanyakan apakah saya baik-baik |saja | dan berada di mana. Saya balik bertanya ada apa sampai terdengar khawatir | sekali. | | Mama saya bilang ada yang menelpon ke rumah mengaku teman saya (orang itu | tahu nama rumah dan nama biasa saya), kasih kabar kalau saya mengalami | kecelakaan dan sedang berada di ruang gawat darurat RS GRAHA MEDIKA dalam | keadaan pingsan/koma. Seketika itu juga orang tua saya menjadi sangat |panik, | sampai mendapat telpon yang kedua (dari orang yang sama) kalau dokter |disana | tidak mau menangani saya kalau belum ada jaminan uang. Jadi papa mama saya | diminta orang itu untuk mentransfer uang sebesar Rp. 1.900.000,- lewat ATM | supaya lebih cepat mengurus saya. | | Waktu itu orang tua saya ditanya apakah ada kartu ATM, dan dijawab tidak |ada | (memang papa saya tidak punya kartu ATM, cuma mama yang ada kartu ATM tapi | tetap dijawab tidak punya). | | Orang itu terus mendesak supaya orang tua saya datang secepatnya ke rumah | sakit serta membawa uang yang disebutkan tadi, karena menurut orang itu, |dia | sekarang ditahan sama pengemudi mobil sedan genio civic yang katanya saya | tabrak, untuk dijadikan jaminan karena yang punya mobil menuntut ganti rugi | atas mobilnya. | | Lalu papa, mama, adik serta seorang teman saya yang ikut langsung pergi ke | RS GRAHA MEDIKA Ruang Flamboyan 9B, namun tidak menemukan saya disana. | Akhirnya ketahuan bahwa semua itu bohong dan sekitar rumah saya sudah geger | mendengar kabar tersebut. | | Jadi, berhati-hatilah terhadap penipuan semacam ini, karena mereka | yang melakukan tahu persis latar belakang korban. | ====================================================================================== | Dear Ughies, | | Apa yang diceritakan teman Lita juga baru saya alami kemarin hari Selasa, |22 | Feb 2000. | | Pagi hari sebelum ke kantor saya antar Bokap ke Stasiun Gambir, karena akan | pulang ke Yogya. Saya antarkan sampai masuk ke Kereta Api Taksaka di |gerbong | Exa 2, No. 4A, tapi sekitar 10 menit sebelum kereta berangkat (jam 07.00) | saya tinggal ke kantor, karena ada Apel Divisi (yang harus dihadiri tepat | waktu :-)). | | Sekitar jam 09.00 kakak saya menelpon dari Yogya dengan suara panik sambil | menangis, dan memberitahu saya bahwa barusan ada telpon dari RS Cipto | Mangunkusumo Jakarta, bahwa ada orang tertabrak Mobil dan mengalami | pendarahan Otak - yang berdasarkan KTP adalah Bapak saya, sehingga pagi itu | juga harus dioperasi (orang tsb. menyebut alamat lengkap rumah saya di | Yogya). Sampai disitu saya masih punya keyakinan bahwa hal tsb nggak | mungkin, karena Bapak sudah duduk di kereta waktu saya tinggal, sehingga | saya bilang ke kakak supaya jangan panik dan saya segera cek ke RSCM untuk | memastikan. | | Petugas emergency RSCM begitu saya klarifikasi mengenai ada tidaknya korban | kecelakaan dengan nama Bapak saya, dan setelah di periksa di database |memang | belum ada korban kecelakaan hari itu langsung memberitahu saya bahwa |mungkin | itu penipuan karena sudah sering terjadi di RSCM (sekitar 8 - 9 kali). | Meskipun demikian saya coba pastikan lagi dengan menelpon ke RSPAD GatSu, | juga nggak ada. | | Setelah itu saya langsung telpon ke Yogya, dan waktu saya tanya orang yang | telpon minta apa, ternyata dia minta ditransfer uang sebesar Rp 5,6 juta | (saya nggak sempat tanya sebelumnya), baru saya simpulkan bahwa itu pasti | penipuan. Untung Ibu saya yang karena panik sudah mau mentransfer uang |masih | belum berangkat ke Bank. Meskipun demikian kami masih khawatir sampai Bapak | benar-benar sampai di Yogya dalam keadaan sehat Wal-Afiat |(Alhamdulillaah). | | Yang saya masih belum tahu, darimana orang tsb mendapat info lengkap |tentang | keluarga kami, termasuk keberadaan Bapak di Jakarta, karena KTP Bapak juga | tidak hilang. | | Nomor rekening BCA masih saya simpan, dan kalau ada teman-teman yang bisa | membantu melacak ... terimakasih sekali. | | So just be careful with this "brand new" penipuan !!!! | | Regards,
Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/ Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]