> Sharing juga mengenai RS PI, panjang nih soalnya saya juga kesel banget
> sih...............
>
> Keluarga saya juga pernah mengalami pelayanan yang tidak menyenangkan.
> Kejadiannya waktu bulan Juni tahun lalu ketika keponakan saya yang berumur
> dua tahun dari Irian terkena penyakit malaria waktu di Jakarta (malarianya
> terbawa dari Irian dan timbul di Jakarta karena si kecil kecapekan).
>
> Hari-hari pertama si kecil di RSPI, si kecil ditempatkan di ruangan (saya
> lupa kelas berapa) yang isinya ada beberapa orang dan dokter hanya
menengok
> sekali dan tidak memberikan perhatian yang semestinya padahal keponakan
saya
> waktu itu dalam keadaan panas tinggi. Sejak awal kakak saya berniat untuk
> berniat memindahkan putrinya ke kelas satu tapi diinformasikan bahwa belum
> ada yang kosong. Setiap kali ditanyakan, katanya dokternya akan datang dan
> mengenai kepindahan kamar, setelah kakak saya dan suami mendesak dengan
> emosi dijawab bahwa RSPI perlu jaminan bahwa pasien sanggup melakukan
> pembayaran sebelum dipindahkan. Padahal kakak saya sudah menerangkan dan
> menunjukkan bukti bahwa dia dan suami diproteksi oleh asuransi dari
Freeport
> dan sudah membayar uang muka.
>
> Akhirnya kakak ipar saya terpaksa harus menelepon ke Irian dan RSPI baru
mau
> memindahkan keponakan saya setelah ada konfirmasi langsung per telepon
dari
> pihak perusahaan dan asuransi di Irian. Setelah pindah kelas, baru deh
> keponakan saya diperiksa lebih intensif oleh dokter anak (kebetulan salah
> satunya dokter anak K, yang cukup terkenal dan sering muncul di TV).
>
> Itupun hasilnya tidak memuaskan karena setelah keluar dari RSPI dan ke
> Surabaya, keponakan saya kembali harus dirawat, kali ini di RSIB
> (International Surabaya) dan disana baru ketahuan bahwa selain malaria,
> keponakan saya juga menderita penyakit lain yang sebelumnya tidak pernah
> diinformasikan oleh dokter di RSPI. Sampai2 oleh dokter di RSIB saking
> keselnya sempet terlontar, "Ini dokternya di Jakarta ngapain aja sih kok
> sakit begini nggak ketahuan??" Akhirnya si kecil baru benar2 sembuh
setelah
> dirawat di RSIB. Kami sekeluarga marah sekali dan tidak pernah mau lagi
> periksa di RSPI (sebenarnya saya sudah sempat peringatkan kakak saya
> mengenai RSPI tapi karena sudah panik dan RSPI adalah yang terdekat dari
> rumah, ya terpaksa...) Sudahlah biayanya setinggi langit, mesti pula
> bolak-balik keluar biaya untuk telepon ke Irian, tapi pelayanannya payah!!
>
> Selain itu temen saya juga melahirkan di RSPI bulan Juni lalu dan pada
waktu
> bayinya mau keluar (udah lewat bukaan 4), dia disuruh tahan dulu karena
> dokternya belum datang dari RSIBintaro, sedang operasi. Akibatnya temen
saya
> yang seharusnya tinggal mengejan harus tunggu 1.5 jam sehingga dia
mengalami
> pendarahan banyak dan kecapekan. Saya nggak tau prosedurnya gimana, tapi
> menurut saya kalau orang sudah mau melahirkan masih disuruh tunggu 1.5 jam
> sih kelewatan banget! Emang nggak ada dokter pengganti??
>
> Trus mengenai bayi kuning, adik ipar saya juga pernah cerita kalo ada
pasien
> RSPI yang baru melahirkan, besoknya sudah disuruh pulang katanya kondisi
ibu
> dan bayi sehat. Ternyata begitu sampai di rumah, bayinya kuning dan waktu
> dibawa ke RSPI lagi sudah terlambat sehingga si bayi meninggal. Belakangan
> baru ketahuan bahwa si pasien disuruh pulang karena kamar penuh dan ada
> pasien yang mau masuk. Padahal setau saya bayi baru lahir paling tidak
tiga
> hari dulu di RS supaya bisa dicek bilirubinnya. Makanya saya wanti2 banget
> sama temen yang saya ceritain diatas itu supaya jangan mau kalau disuruh
> pulang sebelum tiga hari, takut kejadian yang sama terulang.
>
> Saya juga baru tahu waktu keponakan saya dirawat bahwa suster di RSPI
> sebagian besar adalah suster muda yang baru praktek. Sebetulnya itu kan
> boleh2 aja, tapi sayang kelihatannya supervisi dari suster2 yang lebih
> berpengalaman maupun dokternya sangat kurang dan kalau ada kejadian, RSPI
> kayaknya lepas tangan aja. Padahal taruhannya kan nyawa.....
>
> Sekian sharing saya, mohon maaf sedalam2nya soalnya panjang sekali. Habis
> saya bener2 esmosi jiwa nih.....
>
> -Mila-
>
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "k.La.R.@" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>; "TarkiLPK"
<[EMAIL PROTECTED]>;
> "Icah Andri Astuti" <[EMAIL PROTECTED]>; "Joice"
> <[EMAIL PROTECTED]>; "Hildun" <[EMAIL PROTECTED]>; "aNAke
> udah 2 cowok smua" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, September 24, 2001 10:49 AM
> Subject: [balita-anda] Ralat : Fw: Hati2 RS PI (bukan RSPPertamina)
>
>
> >
> > > Bp/Ibu,
> > >
> > > FYI...
> > >



>> Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik, 
>http://www.indokado.com/international/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]







Kirim email ke