Hai... ada info lagi nih...., moga bermanfaat yah

salam
debby

-----Original Message-----


Mengapa Anak Bisa Cacingan?

Mengapa anak bisa cacingan ? Dr Jahja Zacharia, dokter ahli Penyakit Anak
dari RS Mitra Keluarga, Jakarta, menjelaskan, bahwa faktor penyebab utama
adalah kebersihan, lalu kebiasaan dan lingkungan.

Seorang anak yang tinggal di lingkungan yang tercemar karena banyaknya orang
membuang air besar sembarangan misalnya, ditambah lagi kebiasaan makan tanpa
terlebih dahulu mencuci tangan, akan memudahkan anak itu terkena cacingan.

Beberapa jenis cacing seperti cacing gelang, cacing tambang dan cacing
tambuk ditularkan melalui tanah. Rantai penularan untuk cacing gelang dan
cacing cambuk, dimulai ketika seseorang yang menderita cacingan membuang air
besar di sembarang tempat. Di dalam kotorannya tadi terdapat telur cacing.

Penularan seringkali diawali ketika ada anak-anak yang punya kebiasaan
bermain-main di lingkungan kotor. Selanjutnya, tangan yang tercemar tadi
karena terkena kotoran tanpa dicuci bersih lalu dipakai makan, sehingga
kotoran (telur cacing) tadi akan masuk ke dalam tubuh dan hidup di dalam
usus, hingga mengganggu fungsi organ paling dalam itu.

Cacing-cacing ini bertelur dan berkembang biak. Ketika buang air besar,
telur-telur cacing tersebut akan keluar bersama kotoran manusia itu.
Pembuangannya, kemudian menimbulkan penularan berikutnya, baik melalui
tangan makanan dan sebagainya. IJadi itulah mata rantai penularannya.

Memang ada juga cacing yang cara penularannya agak lain, yakni bisa di
tempat tidur, seseorang yang menderita cacingan seperti cacing kremi
(Oxyuria), akan menggaruk-garuk daerah sekitar anusnya. kremi dewasa
(betina) bertelur disekitar anus. Pada malam hari, kremi betina keluar dari
usus besar dan bertelur di sekitar daerah anus. Itu sebabnya, anak-anak suka
menggaruk-garuk anusnya ketika ia tidur, sehingga telur-telur cacing kremi
itu keluar dan jatuh di tempat tidur.

Jika ada orang lain yang tidur bersamanya, maka yang bersangkutan juga dapat
tertulari. Tapi sebetulnya dengan meningkatnya pengetahuan, sosial dan
ekonomi masyarakat serta lingkungan, dengan sendirinya cacing-cacing
tersebut akan tersisih.

Meningkat

Dari segi lingkungan, menurut Jahja Zacharia, tidak akan dijumpai lagi
lingkungan yang kumuh,karena jalan-jalan, saluran air dan tempat pembuangan
sudah tertata dengan baik dan bersih. Sementara dari segi sosial ekonomi dan
pengetahuan, mengacu pada standar kehidupan yang semakin meningkat.

Hanya saja, cara memasak makanan seringkali kurang higienis. Oleh sebab itu,
memasak makanan sampai makan pun pun harus benar. Sebelum makan, ia harus
terbiasa mencuci tangannya, guna memutuskan mata rantai penularan. Kalau
mata rantainya sudah putus, secara otomatis penularan tidak akan terjadi.

Tapi untuk jenis cacing kremi, memang bisa saja orang yang tinggalnya di
lingkungan bersih dapat tertular. Misalnya, ada pembantu di rumah yang
kremian, dia akan menggaruk-garuk di sekitar Šanusnya yang gatal pada malam
hari. Kemudian tangan yang dipakai untuk menggaruk tadi dicuci kurang
bersih, si pembantu tersebut langsung saja menyuapi makan anak majikan.

Jenis cacing apa yang paling berabahaya?

Menurut dokter Jahja, itu relatif, karena cacing kremi memang tidak begitu
berbahaya. Tapi jenis ini dapat mengganggu si penderita, karena ia merasakan
gatal-gatal pada malama hari. Dan tentu saja si penderita akan terganggu
tidurnya dan bisa berakibat pada penurunan berat tubuhnya.

Cacing tambang bersifat menyedot darah pada orang yang tertular, dan
mengigit usus sehingga timbul luka-luka kecil.

Pendarahannya memang masih bersifat mikro, tapi kalau banyak akan
menyebabkan anemia atau kurang darah. Sementara cacing gelang sifatnya bisa
mengurangi nafsu makan si penderita. Ia menyerap makanan yang ada dalam
tubuh manusia, karena cacing jenis ini sifatnya parasit menghisap makanan di
tempat ia berada.

Ada yang bilang orang yang cacingan merasakan lapar terus menerus?

Biasanya orang yang kecacingan malah hilang nafsu makannya. Karena ada
semacam zat racun yang dikeluarkan cacing gelang yang menyebabkan orang
tidak nafsu makan. Sedangkan pada cacing kremi, hanya memakan sisa-sia
makanan. Cacing kremi hidupnya di usus besar yang merupakan tempat
berkumpulnya sisa-sisa makanan, Jadi, untuk cacing kremi ini memang tidak
begitu mengganggu, karena hidupnya di tempat pembuangan kotoran manusia.

Penanganannya?

Ya, tentu harus dengan menggunakan obat cacing. Penggunaan obat ini
maksudnya untuk melumpuhkan cacing-cacing tersebut. Setelah cacing-cacing
itu mati dengan sendirinya akan keluar melalui saluran pembuangan. Tapi yang
lebih penting lagi adalah melakukan pencegahan, yakni dengan cara hidup
sehat, lingkungan bersih dan buang air tidak sembarangan.

Kemungkinan dilakukan operasi ?

Begini. Kadang-kadang, cacing yang jumlahnya banyak itu akan menyebabkan
tersumbatnya usus. Selain itu, adakalanya cacing itu salah jalan, masuk
bukan ke dalam usus, tapi masuk ke dalam empedu. Ini tentu saja menutupi
saluran empedu yang pada gilirannya berakibat anak menjadi penyakit kuning.

Untuk mengatasi tersumbatnya usus, bisa saja dilakukan tindakan operasi.
Tapi ini adalah alternatif terakhir dan jarang sekali dilakukan.

Jadi, yang berbahaya adalah, kalau cacing-cacing tersebut mengumpul dalam
jumlah banyak, sehingga terjadi penyumbatan usus. Kalau sudah sampai terjadi
penymbatan, maka si penderita sering muntah-muntah, kekurangan cairan, tidak
bisa makan dan ini tentu saja dapat berakibat fatal, demikian Dr Jahja
Zacharia. (Ant/kj)



>> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke