MENGHADAPI FLU YANG MENGGANAS

Influenza sebenarnya bukanlah penyakit asing, bahkan ia relatif gampang
disembuhkan. Tapi dengan munculnya flu burung di Hongkong serta jenis-jenis
flu ganas lain, banyak orang mulai cemas lantaran, konon, yang ini bisa
mematikan. Sebenarnya ada cara-cara sederhana untuk mencegahnya.
"Sekarang flu kok bandel, ya? Enggak sembuh-sembuh," demikian keluhan orang
akhir-akhir ini. Ditularkan lewat udara, penyakit influenza atau flu
sebenarnya sudah dikenal orang sejak ratusan tahun lalu. Ketika muncul
batuk-pilek, orang langsung tahu inilah gejala flu. Serangan yang lebih
berat umumnya dibarengi demam (suhu naik sampai 38-40o C), sakit kepala,
radang tenggorokan, lemas, mual, dan ngilu tulang. Masa inkubasi flu
berlangsung 1-2 hari.

Flu, pada dasarnya gampang diatasi. Setelah diberi obat penurun panas, obat
batuk, antibiotika, serta istirahat cukup, kondisi tubuh biasanya akan
kembali pulih.

Mengapa penyakit flu mampu demikian "setia" menemani umat manusia sampai
sekian lama? Bila ditengok sifat genetisnya, virus flu dikenal sebagai virus
yang tidak stabil. Ia sering bermutasi akibat pertukaran gen. Sebab itu kita
sering mendengar munculnya jenis flu-flu "baru" yang sulit sembuh, lebih
parah gejalanya, bahkan sampai menelan banyak korban.

Gara-gara unggas dan babi
Ledakan flu pertama terjadi antara tahun 1889-1890. Namun wabah terhebat
muncul di tahun 1918. Di seluruh dunia, korban berjatuhan sampai + 20 juta
orang. Di AS saja, wabah ini merenggut 550.000 jiwa. Kemudian ia menyebar
begitu cepat sampai ke bagian yang terpencil di Alaska, Samoa Barat di
Pasifik Selatan, terus ke India dan di sana menewaskan 12,5 juta penduduk.
Belum lagi di Eropa. Tak diketahui alasannya, satu-satunya benua yang
terbebas dari ancaman virus flu saat itu hanyalah Australia.

Manusia membutuhkan cukup banyak waktu untuk meneliti sebab musababnya,
sehingga baru tahun 1930 penyebab flu hebat tersebut berhasil
diidentifikasikan. Ternyata virus flu tersebut berasal dari babi, sehingga
penyakit flunya dinamakan swine flu. Sumber penyebarannya dipercaya dari
sebuah tanah pertanian di daerah Midwest (Barat-Tengah), AS, tempat orang
beternak babi di tanah-tanah pertanian keluarga. Penasarannya dunia
kedokteran terhadap flu superganas itu terbukti dengan masih berlangsungnya
penelitian terhadap swine flu itu hingga kini.

Misalnya saja, baru-baru ini Departemen Pertahanan AS menemukan contoh
jaringan paru-paru seorang tentara AS berusia 21 tahun yang meninggal tahun
1918, hanya 5 hari setelah terserang flu. Contoh jaringan yang sudah sekitar
80 tahun tersimpan rapi di Washington ini diharapkan akan membantu manusia
membuka tabir lebih dalam lagi tentang lika-liku penyebab flu babi tersebut.

Menurut Jeffery K. Taubenberger MD.PhD., yang banyak meneliti penyakit
pandemi, tipe virus flu di awal abad ini memang langka dan mematikan.
Peneliti dari bagian Patologi Institut Angkatan Bersenjata AS ini juga
menyimpulkan, tentara Amerika banyak berperan dalam menyebarkan suatu jenis
penyakit flu ke Eropa, yang anehnya, kemudian dikenal sebagai flu Spanyol!
Padahal di pengujung PD I itu tentara AS (yang sadar atau tidak sudah banyak
terserang flu) dikirim ke Prancis, bukan ke Spanyol.

Robert Webster MD dari RS anak St. Jude di Memphis, AS, mengemukakan hasil
pengamatan yang amat menarik. Rupanya semua gen virus flu di dunia ini
mempunyai tempat-tempat persinggahan sebelum sampai di tubuh manusia. Dari
tubuh unggas aquatik (sering berhubungan dengan air) seperti bebek dan
burung camar, virus ditularkan ke babi, lalu baru ke manusia.

"Pada tubuh babi virus flu diubah gennya untuk kemudian dimunculkan kembali.
Flu Hongkong dan flu Asia merupakan hasil proses penataan kembali ini," kata
Webster. Namun pendapat Webster ini masih banyak diperdebatkan, karena
banyak ahli lain berpendapat swine flu ganas hanya akan muncul setiap 100
tahun.

Lepas dari silang pendapat itu, Maret lalu ternak babi di Malaysia
(khususnya di daerah Selangor) banyak yang mati terkena penyakit ensefalitis
(radang selaput otak) Jepang. Sebelumnya, Oktober tahun lalu, virus penyebab
ensefalitis ini pernah menyerang ternak babi di daerah Perak. Akhirnya
pemerintah Malaysia menyarankan pembantaian terhadap ribuan ternak babi.
Belum jelas virus apa yang menyerang babi tersebut. Yang jelas, penyakit
ensefalitis memang bisa merupakan komplikasi penyakit flu, meski virus flu
bukanlah satu-satunya kemungkinan penyebab penyakit selaput otak. Namun, mau
tak mau orang jadi bertanya-tanya, mungkinkah virus yang menyerang para babi
di Malaysia itu rumpun virus sejenis yang bermutasi?

Mutasi gen
Virus flu berasal dari beberapa rumpun myxovirus yang dikategorikan sebagai
tipe A, B, dan C. Tipe A merupakan tipe penyebab flu utama, muncul dalam
beberapa jenis rumpun, yang secara klinis dapat dibedakan berdasarkan tempat
pertama kali ditemukan, laboratorium yang menemukan, serta kapan
diperolehnya. Tipe A mempunyai subtipe protein H dan N. Kalau virus A paling
sering menyerang manusia, tipe B dan C jarang menyerang manusia; kalaupun
menyerang sifatnya ringan, dan tidak mewabah.

Walaupun gejala infeksi antara tipe utama dengan yang lain hampir sama,
secara antigen sama sekali berbeda, sehingga orang yang kebal terhadap tipe
yang satu tidak berarti kebal terhadap tipe yang lain.

Bentuk virus flu ada yang bulat, ada pula yang seperti kawat pijar. Inti
virus terdiri atas bahan genetika RNA (ribose nucleic acid). RNA ini
mengandung semua gen yang penting bagi virus untuk hidup dan berkembang.
Setiap helai RNA berisi nukleoprotein.

Salah satu subtipe A dikenal sebagai H2N2. Inilah flu Asia yang pertama
muncul di Asia Timur, kemudian menyebar ke seluruh dunia. Epidemi ini
dipercaya terjadi 2-3 tahun sekali. Subtipe lain ada yang disebut H1N1 dan
H3N2.

Virus flu yang menyebar di Indonesia pada umumnya virus H3N2. Berat
ringannya serangan tergantung tingkat kekebalan seseorang. Sekitar Maret
1997, muncul virus flu tipe lain yakni subtipe H5N1 terkenal sebagai Avian
flu alias flu burung. Flu ini telah membabat habis + 6.500 ekor unggas di
Hongkong.

Dua bulan kemudian, flu ganas tiba-tiba juga menyerang seorang anak
laki-laki berusia 3 tahun di Kowloon, Hongkong. Bocah itu akhirnya
meninggal. Setelah diteliti, ternyata penyebabnya adalah virus flu burung
tipe H5N1 juga.

Desember 1997 muncul lagi infeksi flu H5N1 pada manusia, dengan komplikasi
berat seperti pneumonia dan ensefalitis (radang selaput otak), yang kalau
tidak segera ditangani akan fatal. Keruan saja, pemerintah Hongkong akhirnya
memutuskan pemberantasan besar-besaran dengan membunuh semua unggas yang
dijualbelikan di pasaran. Suatu keputusan yang tentu tidak nyaman bagi para
peternak.

Kini yang perlu diwaspadai, apabila terjadi perkawinan antara virus flu
burung (atau virus H5N1) dengan virus H3N2 yang memungkinkan lahirnya
"supervirus" H5N2. Soalnya, H5 dari flu burung membawa sifat letalitas
tinggi, sedangkan N2 mempunyai daya tular yang cepat!

Menghantam supervirus
Usaha pencegahan penyebaran flu ganas sebenarnya bisa dengan vaksinasi. Tapi
rupanya cara ini secara umum belum diterapkan di Indonesia. Seorang
penderita dengan diagnosa flu berat kini juga bisa menjalani tes di
laboratorium khusus. Dengan mengambil usapan jaringan dari tenggorokan,
lubang hidung bagian dalam atau tes darah, dapat diteliti dengan cepat
antibodi penderita yang sedang dihinggapi virus flu. Cara ini dinamakan tes
diagnostik kilat. Sayang, pemeriksaan seperti ini juga belum populer di
Indonesia.

Atas dukungan WHO, kini dikembangkan pula vaksin virus flu H5N2. Soalnya
penderita 65 tahun keatas atau orang pengidap penyakit kronis seperti
jantung, paru-paru, ginjal, diabetes anemia, bila terkena flu cenderung
lebih berat penderitaannya dibandingkan yang lebih muda dan sehat. Sebab itu
vaksin ini sangat disarankan di panti-panti wreda. Juga disarankan bagi
anak-anak atau remaja yang sudah lama mendapatkan terapi aspirin dan mereka
yang berisiko terjangkit sindrom Reye. Sindrom Reye adalah serangan mendadak
berupa gangguan pernafasan dan pencernaan selama beberapa hari dan berakhir
dengan pembengkakkan otak yang ditandai dengan kejang atau koma. Sindrom
Reye adakalnya muncul sebagai komplikasi dari flu berat.

Efek sampingan setelah mendapatkan vaksin flu, paling-paling hanya alergi.
Itupun hanya terjadi pada beberapa orang yang sangat alergi terhadap telur.
Soalnya virus yang digunakan dalam vaksin tersebut dikembangbiakkan dalam
telur ayam.

Hanya kurang dari 1/3 orang yang menerima vaksin merasakan sakit dan hanya
5-10% mendapatkan efek sampingan (kebanyakan pada anak-anak)seperti pusing
atau sedikit demam seperti menderita flu ringan. Tapi ini pun hanya terjadi
pada anak yang belum pernah terserang virus influenza sebelumnya.

Menurut para ahli, vaksin yang diproduksi tahun 1940 s/d pertengahan
1960-an, menimbulkan efek sampingan karena tidak semurni vaksin buatan zaman
sekarang. Oleh karena itu vaksin buatan zaman sekarang diharapkan tidak
membawa efek sampingan.

Efektivitas vaksin sangat tergantung pada tingkat kesamaan antara jenis
virus dalam vaksin dengan virus yang sedang menyerang. Jenis vaksin harus
ditentukan 9-10 bulan sebelum datangnya musim flu. Sulitnya, di negara
tropis seperti Indonesia, flu datang di segala musim, sehingga lebih sulit.
Berhubung virus flu terus bermutasi, kalau waktu pemberian vaksinnya tidak
tepat, tentu akan mengurangi kemampuan penyerapan antibodi vaksin yang
berguna untuk merintangi mutasi virus baru. Akibatnya efektivitas vaksin
berkurang.

Efektivitas vaksin juga bervariasi antara satu orang dengan orang lain. Pada
para dewasa muda, efektivitas mencapai 70-90% dalam mencegah penyakit ini.
Sedangkan pada lansia dan mereka dengan penyakit kronis, efektivitas vaksin
berkurang, tapi paling tidak, akan mengurangi beratnya penderitaan, risiko
komplikasi dan kematian.

Penelitian menunjukkan, pada lansia, vaksin bisa mengurangi perawatan di
rumah sakit sampai 70% dan kematian sampai 80%. Risiko mendapat pneumonia
berkurang sampai 60%. Penting diingat, antibodi yang diproduksi tubuh dalam
merespons vaksin setiap waktu menurun, umumnya satu tahun setelah vaksinasi.
Juga mengingat virus suptipe berlainan bisa datang setiap waktu (akibat
mutasi gen), maka disarankan vaksin diberikan 1x setiap tahun.

Vaksin flu juga bisa diberikan pada wanita hamil pada trisemester kedua atau
ketiga masa kehamilan selama musim flu.

Kegunaan vaksinasi pada wanita hamil untuk mencegah komplikasi bila terkena
flu. Vaksin flu juga diberikan kepada para ibu menyusui.

Jaga jarak
Pada umumnya memang agak sulit mencegah tertularnya penyakit flu terutama
bila musim flu sedang melanda. Paling-paling sedapat mungkin menjauhi
orang-orang yang sedang terkena flu. Dr. J. Widyaharsana, DE.F.A.C.B dari RS
Pondok Indah, Jakarta, menyarankan, kalau kita bertemu dengan seorang
penderita di ruang sempit, usahakan berpaling dari penderita. Ini untuk
menghindari kita terkontaminasi mukosa hidung dan mata dari si penderita.
Selain itu, meski kita dalam kondisi sehat, jangan pula terlalu sering
menggosok-gosok hidung dan mata dengan jari-jari kita. Siapa tahu jari-jari
kita telah melakukan kontak dengan penderita flu. Gunakan kertas tisu atau
sering-seringlah mencuci tangan untuk menghindari penularan.

Sedapat mungkin hindari hadir bersama-sama penderita flu dalam ruang
tertutup/ber AC, misalnya dalam lift. Namun bila keadaan itu tak dapat
dihindari, misalnya di ruang kantor atau dalam pesawat terbang, gunakan obat
semprot hidung yang mengandung larutan NaCl-fisiologis.

Banyak minum (sedikitnya 8 gelas air atau jus buah/hari) dapat pula membantu
mencegah tertular flu. Vitamin E (200 IU/hari) juga membantu meningkatkan
fungsi kekebalan tubuh. Vitamin C juga berperan dalam mengurangi penderitaan
akibat flu, asalkan tidak melebihi 500mg/hari.

Redamlah batuk dengan anti-tussive, kalau perlu ditambah expectorant. Obat
flu yang tersebar di Indonesia rata-rata mengandung nasal dekongestan, anti
histamin, analgetik-antipiretik serta anti tussive. Namun bila tenggorokan
sudah telanjur sakit, gunakanlah obat isap penghilang radang. Di atas
segalanya, kalau demam sampai menyerang, segera periksakan diri Anda ke
dokter sambil beristirahat dengan cukup. (Nanny Selamihardja



### FREE DOMAIN [.COM|.NET|.ORG *] >> http://www.indoglobal.com << ##
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke