Infeksi Toksoplasma Semasa Hamil PADA kehamilan pertama, saya mengalami keguguran. Waktu itu usia kehamilan saya sekitar tiga bulan. Dokter mengatakan keguguran tersebut disebabkan oleh infeksi toksoplasma. Memang pada pemeriksaan laboratorium waktu itu antibodi saya terhadap toksoplasma meningkat. Pemeriksaan laboratorium rubella, herpes dan sitomegalo negatif. Usia saya sekarang sudah 28 tahun dan setelah keguguran dua tahun lalu, kami sekarang berencana untuk mempunyai anak. Suami saya sekarang berumur 35 tahun. Kami merasa khawatir akan terkena toksoplasma lagi karena itu saya memeriksakan diri ke laboratorium. Hasilnya IgG toksoplasma meningkat sedangkan IgM negatif. Apakah bila saya hamil sekarang akan berisiko keguguran lagi? Bagaimana mencegah infeksi toksoplasma dan bagaimana pula cara pengobatan penyakit ini? (Ny Zulkarnain, Tangerang) TOKSOPLASMOSIS merupakan penyakit yang sering dijumpai di negeri kita. Penyakit ini sering dijumpai di daerah-daerah yang mempunyai kebiasaan memelihara kucing. Bila kucing memangsa tikus yang mengandung toksoplasma maka kucing ini akan dapat terinfeksi. Bila terinfeksi maka tinja kucing bisa mengandung oosist (salah satu bentuk toksoplasma yang dapat menimbulkan infeksi). Biasanya oosist ini mencemari tanah sehingga anak-anak yang bermain dengan tanah yang tercemar juga dapat terinfeksi. Orang dewasa biasanya terinfeksi karena mengkonsumsi daging yang kurang matang atau terinfeksi sewaktu mengolah daging tersebut, saat daging masih mentah. Infeksi toksoplasma pada orang dewasa biasanya menimbulkan keadaan berat. Sebagian besar akan sembuh dengan sempurna. Gejala penyakit juga biasanya ringan bahkan cukup banyak orang dewasa tidak menyadari bahwa dirinya pernah terinfeksi toksoplasma. Infeksi ini baru bisa dideteksi jika dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium. Gejala toksoplasmosis pada orang dewasa berupa pembengkakan kelenjar limfe disertai rasa lemah dan demam. Kadang-kadang juga disertai nyeri kepala dan sakit tenggorok. Gejala ini berlangsung beberapa minggu, namun setelah itu biasanya sembuh sempurna. Bila yang terkena infeksi adalah ibu hamil, maka sekitar 40 persen bayinya mungkin akan tertular. Seperti sudah Anda ketahui infeksi toksoplasma pada kehamilan dapat mengakibatkan abortus (keguguran). Bila infeksi terjadi pada usia kehamilan dini, maka kelainan yang mungkin terjadi mungkin berat. Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi toksoplasma dapat menunjukkan gejala segera setelah lahir atau lama setelah lahir. Pada kelompok terakhir-yang gejalanya muncul setelah lahir-bayi pada waktu lahir tampak sehat tetapi kemudian dalam perkembangannya menunjukkan gejala-gejala kelainan mata korioretinitis, strabismus (juling), hidrosefalus (penumpukkan cairan dalam rongga otak), dan kejang. Diagnosis toksoplasmosis ditegakkan berdasarkan risiko terjadinya infeksi, gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan cukup beragam tetapi pemeriksaan yang sederhana adalah pemeriksaan antibodi terhadap toksoplasma. Patut Anda ketahui bahwa antibodi IgG menunjukkan infeksi masa lalu dan IgM infeksi baru. Meskipun dapat juga terjadi infeksi baru hanya ditandai dengan peningkatan IgG yang nyata dan IgM belum terbentuk. Ada kabar baik untuk Anda. Pada penelitian di luar negeri didapatkan bahwa infeksi toksoplasma umumnya hanya terjadi sekali dalam kehamilan, biasanya setelah mengalami infeksi tersebut sang ibu akan mengalami kekebalan sehingga tidak mengalami infeksi baru. Pengobatan toksoplasma dilakukan dengan pemberian obat antibiotika. Beberapa obat dapat digunakan seperti kombinasi sulfa-pirimetamin, spiramisin atau klindamisin. Obat ini biasanya diberikan dalam waktu lama. Pada kehamilan biasanya lebih sering diberikan spiramisin karena lebih aman. Dengan memahami cara penularan toksoplasma, maka dapat dimengerti bahwa untuk menghindari penyakit ini kita harus memasak daging secara matang, dan sebaiknya bila kontak dengan daging mentah memakai sarung tangan atau segera mencuci tangan setelah memegang daging mentah. Anak-anak perlu dihindarkan dari pencemaran oosit misalnya bermain dengan kucing atau benda-benda yang mungkin tercemar kotoran kucing. Bila memelihara kucing sebaiknya diberi makanan yang tidak tercemar toksoplasma. Kucing yang memangsa tikus lebih berisiko terinfeksi toksoplasma dibandingkan dengan kucing yang diberi makan yang diolah. Mudah-mudahan cita-cita Anda untuk memperoleh anak yang sehat terkabul. dr Samsuridjal