Selamat pagi,

Seperti yang disampaikan pak Setiawan dan pak Edy Subrata,  memang ini
perlu ketegasan, dan itu tentu saja bisa mulai kita lakukan di tempat yang
merupakan wewenang kita seperti di rumah atau kantor, karena kita juga
bertanggung jawab atas kesehatan seisi kantor dan terlebih anak-anak kita
di rumah khan ?
Termasuk kalau ada rapat RT yang "pinjem" rumah kita, aturan dilarang
merokok ini harus ditegakkan, kalau mau merokok silahkan keluar/ halaman/
jalanan dulu atau silahkan cari rumah lain buat rapat RT kalau pingin rapat
sambil merokok. Kira-kira begitu ... .

Salam,

---------------------- Forwarded by Markus Dihanto/OMI/OMCP on 01/10/2001
10:44 AM ---------------------------


Pesimisme tersebut layak muncul mengingat praktek yang masih berlangsung di
lapangan. Masalahnya, orang sering merasa sungkan apakah merokok itu hak
atau kewajiban atau kebutuhan?
Kalau ada orang yang berhak merokok, berarti ada juga dong hak yang tidak
merokok. Kalau ada orang yang perlu merokok berarti ada juga yang merasa
tidak perlu merokok. Singkatnya gitu.
Selama ini tidak disampaikan dengan bahasa yang lugas: Eh Pak jangan
merokok
di sini ya, atau jangan merokok di depan kami - kami tidak merokok. Orang
tetap tidak berubah.
Nah, membuatnya semacam gerakan 'nation wide' jelas susah kalo tidak
impossible. Yang penting mulai dari kita dan lingkungan sekitar kita dulu
aja pak Edy. Kalau itu udah jalan (apalagi secara konsisten) - itupun suatu
kemajuan pesat.

(Sorry buat yang merokok. Kami sekeluarga menghargai hak anda. Namun kami
akan sangat berterima kasih bila anda juga berkenan menghargai hak orang
lain yang tidak merokok - dimanapun anda merokok)

Salam hormat buat anggota milis (aktif maupun pasif) sekeluarga semua.


> -----Original Message-----
> From:   Edy Subrata [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent:   Wednesday, January 10, 2001 8:09 AM
> To:     [EMAIL PROTECTED]
> Subject:     Re: [balita-anda] perokok pasif
>
> Kalau saya sendiri selama sudah punya rumah sendiri (sudah sekitar 9
> tahun),
> saya terapkan peraturan Tidak ada yang boleh merokok di dalam rumah -
> siapapun
> dia (and I Mean Anybody).
> Saya juga menempel stiker "No Smoking" di pintu depan dan seluruh
ruangan.
> Saya kira sebaiknya jika demi kebaikan semua dan terutama anak kita, maka
> kita
> harus tegas membela hak kita.
> Semoga ada cukup banyak orang yang mendukung pendapat saya ini (terus
> terang
> saya masih pesimis tentang ini di Indonesia).
>



>> http://www.indokado.com -> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

















Kirim email ke