Sumber : Kompas (22/11 1999) PENGALAMAN ORANGTUA MEMENANGKAN ANAK AUTIS MENGHADAPI situasi yang menimpa anak kesayangan kurang sempurna, tidak jarang membuat orangtua terutama seorang ibu tidak tahu harus berbuat apa. Apalagi, jika pengetahuan dan informasi mengenai hal itu tidak dimiliki. Begitu pula yang terjadi pada orangtua yang memiliki anak autis seperti yang akhir-akhir ini banyak ditemui. Tidak jarang, anak penderita tak terdeteksi dini sehingga penanggulangan tidak bisa sedini mungkin. Walau demikian, kasih sayang dan upaya menanggulangi dengan baik untuk mengurangi beban penderitaan seorang anak harus dilakukan. Tidak cukup hanya dengan meratapi dan berlarut-larut dalam kesedihan. Perjuangan dan pengorbanan orangtua, harus diberikan. Bagi anak penderita autisme setidaknya tersedia terapi yang bisa memberi kemajuan untuk bisa hidup normal. Penyembuhan total memang masih perlu waktu panjang, karena penelitian ahli belum menemukan cara yang tepat menuntaskan penyakit autisme. Perjuangan dan pengorbanan orangtua seperti yang diharapkan, bisa disimak dari upaya Ny Debbie R Sianturi, SE Ak yang tekun berupaya memulihkan kondisi anaknya yang menyandang autisme. Setidaknya, Joshua anak keduanya yang kini berusia tiga tahun dua bulan, mengalami banyak kemajuan. Hasil yang dicapai hingga kini, memang belum menunjukkan Joshua bebas dari autis yang disandang. Tetapi, kemajuan yang dialami ternyata membuat kedua orangtuanya percaya bahwa anak kesayangannya itu akan berhasil dalam hidupnya. PENDERITAAN Joshua dan kedua orangtuanya sama sekali tidak diketahui ketika ia lahir di rumah sakit bersalin St. Margaret's Private Hospital, Sydney, Australia. Bahkan, dengan usia kandungan yang cukup umur dan berat 4,1 kg, membahagiakan kedua orangtua-nya yang mengalami masalah kekurangsuburan sebagai suami istri. Joshua Ephraim lahir sebagai anak kedua lima tahun kemudian setelah kakaknya Naomi. Kekurangsuburan pasangan suami istri itu menyebabkan mereka harus berobat ke beberapa dokter ahli di Jakarta maupun di Sydney untuk memperoleh keturunan, terutama mendapatkan anak pertama dan kedua. Riwayat kehamilan kedua Ny Debbie Sianturi, berjalan sehat dan baik, walaupun ada sedikit masalah keluarga yang membuatnya stres saat kandungan berusia 7-8 bulan. Dalam proses kelahiran, karena posisi bayi yang sulit, Joshua lahir melalui proses vakum yang cukup berat mengakibatkan kepalanya memanjang sesudah kelahiran. Bentuk kepala baru dapat kembali agak normal tiga jam sesudah kelahiran. Akibatnya, Joshua sering sekali menangis selama dua tahun pertama sesudah kelahiran. Dia menangis terus menerus kalau dilepas dari gendongan atau pelukan. Ia juga tidak mau tidur tanpa dipeluk erat dalam satu bulan pertama sesudah kelahirannya. Menurut dokter anak di St. Margaret's Hospital, hal ini sangat mungkin terjadi akibat post-trauma kelahiran dengan vakum yang cukup berat, yang mengakibatkan dia merasa sakit di bagian kepalanya. Namun tidak ada dokter yang memberi jawaban pasti hubungan antara proses vakum yang berat dengan kelainan autism yang disandang Joshua. Baru pada usia satu tahun sembilan bulan, Joshua dibawa ke psikiater anak, Dr Melly Budhiman, Sp. KJ, karena keterlambatan dan kemunduran kemampuannya berbicara dan tingkat keacuhan pada lingkungan yang, serta kontak mata yang kurang bila diajak berkomunikasi. Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas" -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =- Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED] Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet