PAHAMI TANGISAN BAYI Bayi sering menangis dan pasti ada sebabnya. Bayi yang baru lahir mungkin menangis karena lapar, popoknya basah atau ingin digendong. Kadang, tangisannya menandakan bahwa mereka sulit beradaptasi dengan kehidupan luar. Tetapi ada bayi yang lebih sering menangis daripada bayi-bayi lain. Bisa karena mengalami colic atau gangguan medis lainnya. Banyak dokter dan ahli perkembangan anak berpendapat, bahwa orangtua tak perlu takut membuat anak jadi manja karena menanggapi tangisannya. Sebaiknya, orangtua harus mencoba mengetahui alasan bayinya tertekan. Studi terbaru menunjukkan bahwa tangisan bayi bisa berkurang jika mereka ditanggapi dengan cepat. Artinya Anda tak perlu menunggu lama untuk meredakan tangisnya. Namun hal ini tak berlaku jika anak Anda mengalami colic. Karena memang sulit untuk meredakannya. Secara umum, jika kebutuhan bayi tak dipenuhi, maka tangisnya akan bertambah dan makin sulit ditenangkan. Ini dapat menyulitkan orangtua untuk menjawab kebutuhan bayi dan terjadi sebuah lingkaran masalah yang sulit diputus. Alasan Bayi Menangis William Sears, dokter anak dan penulis, menyatakan bahwa orangtua harus memahami bahasa tangisan bayi. Ini untuk menentukan sebab tangisnya. Ia menambahkan, perubahan biologis dan hormon yang dialami seorang ibu saat anaknya menangis, mendorong ia untuk segera menggendong dan menenangkan bayinya. Penting bagi ibu untuk mendengarkan tanda biologisnya sendiri saat bayi menangis. Karena orangtua memiliki naluri alamiah untuk menenangkan bayinya, demikian menurut Sears. Tangisan punya dua fungsi, yaitu sebagai pesan bagi orangtua, bahwa ada sesuatu yang terjadi. Tangisan bayi memang seakan dirancang untuk menarik perhatian. Terlebih jika tangisan bayi itu sangat tinggi dan nyaring, ini lebih mudah ditangkap pendengaran orang dewasa. Fungsi kedua adalah mekanisme pengaturan diri. Bayi menggunakan tangisannya sebagai alat adaptasi yang membantu mengatur dirinya dalam lingkungan. Salah satu contohnya bayi menangis di dalam pesawat udara, ini adalah cara tubuhnya mengatasi perubahan tekanan udara dalam ruang pesawat. Tangisan ini juga membantu menyeimbangkan tekanan di dalam rongga telinga. Ada dua jenis tangisan eksesif: satu yang disebakan oleh colic atau ketidaknyaman internal lain dan yang kedua karena kekurangan tidur. Bayi yang colic cenderung menangis beberapa jam dalam sehari, setiap hari selama berminggu-minggu. Sering terjadi di sore hari, yang disertai kerutan tegang di wajahnya dan juga bayi menekuk kakinya ke dada. Tidak ada sebab atau perawatan yang pasti untuk colic,namun ada beberapa cara yang disarankan: - Terkadang mengganti susu formula bayi bisa membantu - Jika bayi diberi ASI, penting untuk meninjau kembali menu makanan yang dikonsumsi sang ibu. Karena ada makanan tertentu yang menyebakan gangguan pada pencernaan bayi. - Yang paling penting, orangtua perlu menemukan cara yang tetap dalam mengatasi tangis bayi. Mereka perlu mengajarkan pada bayi agar ia bisa tenang dalam jadwal yang teratur. Pola pengasuhan yang mantap dan bisa diperkirakan akan membuat bayi merasa tenang. Ada kondisi bayi yang mirip dengan colic, ini ddiagnosa sebagai gastroesophageal reflux. Refluks adalah reaksi asam lambung yang berulang dan menyebabkan gejala masalah pencernaan bayi. Salah satu tandanya adalah tangisan kesakitan yang berkepanjangan. Ada dua tahap yang diperlukan dalam mengatasi masalah refluks bayi. Yang pertama dan alamiah adalah dengan mendongakkan kepala bayi agar ia mudah menelan susu atau menambahkan oatmeal di susunya untuk mencegah reaksi asam lambung. Ini bisa diterapkan untuk gejala reflux yang tak terlalu berat. Namun jika kasus yang terjadi cukup parah, diperlukan pengobatan dengan resep dokter untuk mengurangi asam lambung bayi. Bayi Cukup Umur Bisa Menenangkan Dirinya Pada bulan-bulan pertama, fokus utama orangtua adalah menyenangkan bayi dengan memberinya makanan dan perawatan yang cukup. Tetapi setelah tiga bulan, selain perawatan, orangtua perlu mengajarkan kontrol-diri pada bayi dan membantunya menumbuhkan kemampuan menenangkan diri sendiri. Bayi terbangun beberapa kali pada malam hari dan sebaiknya harus dapat menenangkan dirinya. Dengan begitu mereka bisa kembali tidur. Setelah bulan ketiga, orangtua harus menetapkan suatu rutinitas dengan jam tidur yang teratur. - tenangkan bayi anda dengan memberinya makan dan memandikannya - bacakanlah sebuah buku dan taruhlah ia di tempat tidur, jika ia sudah mengantuk - biarkan bayi merengek sebentar, lalu tenangkan ia. Tetapi jangan menggendongnya Bayi yang sudah belajar tertidur sendiri jika waktu tidur tiba, akan dapat belajar menenangkan dirinya sendiri juga berkurang tangisnya. Banyak orangtua bertanya, " Seperti apa tangisan yang normal itu ?" Beberapa bayi biasa menangis beberapa jam dalam sehari, namun ada pula bayi yang makan atau tidur lebih dibandingkan bayi lain. Yang perlu dikhawatirkan adalah jika bayi Anda menangis meskipun ia sudah makan kenyang. Juga jika tampak gelisah dan seperti kesakitan. Jika orangtua telah mencoba saran-saran diatas dan bayi masih tetap menangis, bawalah bayi Anda ke dokter anak untuk diperiksa. Agar dapat diketahui sakit yang ia derita atau mungkin refluks dialaminya. Karena keterbatasannya, bayi sulit dipahami. Mereka belum bisa memberitahu dengan jelas keinginan mereka. Kadang memberi terlalu banyak nasihat tentang bagaimana mengantisipasi tangis bayi malah membuat bingung orangtua. Kemampuan mendengarkan dan menanggapi tangisan bayi akan bertambah baik jika bayi dan orangtua telah saling memahami. Yang penting, beri tanda pada bayi, bahwa Anda selalu ada jika ia membutuhkannya. Beri kesempatan padanya untuk belajar menenangkan dirinya sendiri. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ kLaRA Content Div. www.indoexchange.com ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~