Ngomong-ngomong soal berhenti kerja setelah punya anak saya sendiri pernah
mengalaminya sekitar 6 tahun yang lalu.
Pada saat hamil memang saya berkeinginan untuk tetap bekerja bahkan sampai
dengan saya mengambil cuti karena
melahirkan saya masih berkeinginan untuk bekerja yach karena itu yang
namanya uang... uang.... dan uang...
Saya sekeluarga memang membutuhkan penghasilan yang cukup untuk membiayai
keperluan keluarga karena suami
bekerja di penghasilan yang relatif cukup untuk hidup tiap bulan saja
bersama dengan keluarga.
Namun demikian pada saat-saat terakhir masa cuti saya habis, hati saya
menjadi sangat berat sekali untuk meninggalkan
anak tercinta. Suami sama sekali tidak keberatan kalau saya berhenti bekerja
asalkan saja saya tetap bersedia untuk hidup
secukupnya. Akhirnya jadilah saya sebagai ibu RT asli. Sangat menyenangkan
sekali menjadi ibu RT, memang berat
akan tetapi hati ini tetap terus bersukacita dan bergembira apalagi setiap
melihat dan mendengar senyum dan tawa sang
buah hati.

Namun saat ini saya kembali bekerja dengan pengaturan waktu terserah saya
sendiri sehingga saya tetap bisa menjaga anak.
Apalagi pekerjaan tersebut masih berhubungan dengan pendidikan untuk anak.

Jadi rekan-rekan sekalian, jangan bingung tetapkan hati untuk membuat
keputusan tetap bekerja atau berhenti karena keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangannya. Pada akhirnya toh kita sendiri yang harus menentukan. Dan
jangan menyesali setiap keputusan yang diambil. Selamat mengambil keputusan.

salam,
Meike W
[EMAIL PROTECTED]
----------------------------------------------------------------------------
-
Bingung cari mainan bermutu untuk anak anda?
silahkan kunjungi  http://www.tlj-indonesia.com

----- Original Message -----
From: Dina Balirita <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, May 16, 2001 10:12 AM
Subject: [balita-anda] Re: (balita-anda) Berhenti bekerja (mohon saran


> ibu-2x yg lagi bingung, sebenarnya saya juga lagi
> bingung juga nich ...
> sebelum nikah saya sudah berjanji pada diri sendiri
> kalau punya anak nanti
> saya akan berhenti kerja & mengurus anak dirumah,
> kalau mau kerjapun yg
> dirumah aja atau parttime lah ...
>
> Tapi waktu saya ngomongin hal itu ke atasan saya, saya
> malah diceramahin.
> Katanya "mengurus anak dirumah & mengerjakan pekerjaan
> rumah lebih berat loh
> dari pada kerja kantoran, mungkin terlihat nyantai
> tapi sebenarnya
> kerjaannya segunung, kalau kamu belum benar-2x siap
> mental lebih baik tunggu
> dulu sampai benar-2x siap. Apalagi kamu sudah biasa
> kerja apa bisa & tahan
> stay dirumah. Lagi pula mencari penghasilan ibaratnya
> sepeda, bukannya dua
> roda yg berputar lebih memudahkan & mempercepat
> perjalanan dibanding hanya
> satu roda saja yg berputar."
> Saya pikir itu semua benar tapi saya yakin bahwa saya
> itu sebenarnya
> tempatnya dirumah. mengurus anak, menemani dia,
> mengajarkan dia ttg segala
> hal. Tapi u/ saat ini saya belum bisa melakukan itu,
> saya masih preparation
> u/ menuju kesana dg mencari alternatif pekerjaan
> pengganti (parttime atau
> buka usaha dirumah, karena pada dasarnya saya orangnya
> nggak bisa diam).
>
> jadi buat ibu-2x yg bingung, juga harus memikirkan apa
> yg nanti bisa
> dikerjakan dirumah sehingga tidak membuat kita bosan &
> menyesali keputusan
> kita u/ berhenti bekerja.
>
> segitu aja sharingnya.
>
> Salam
> Dina B
>



>> Mau kenduri di kantor? Perlu nasi tumpeng? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



Kirim email ke