Dear all, Saya mendapat berita ini dari mailing list Ayahbunda (sudah saya edit dari tanda panah yang banyak sekali jumlahnya) ...semoga berguna buat kita semua. Thanks, -i m a- ============================= Mengutip dari berita di tabloid Nova, akhir - akhir ini terbongkar oleh polisi adanya sindikat pencuri yang menyamar sebagai pembantu. Dikisahkan bahwa sindikat ini seperti jaringan mafia yang sangat luas jaringannya. Pembantu yang direkrut sebagai anggota kebanyakan pembantu yang masih lugu dan belum pernah bekerja sebagai pembantu RT, dimana setelah dijanjikan kerja oleh seseorang yang sebetulnya anggota sindikat kemudian ybs dikenalkan ke koordinator. Pada saat bertemu dengan koordinator calon calon pembantu tsb seperti dihipnotis dimana mereka disuruh bekerja sebagai pembantu dengan tujuan mengambil uang atau perhiasan majikannya maksimal dalam 7 hari kerja. Barang yang diambil hanya boleh uang atau perhiasan, barang lain tidak boleh. Setelah mereka bekerja sebagai pembantu tiap hari pembantu-pembantu tsb akan dikontrol dengan ditelpon untuk menanyakan perkembangan setiap harinya. Jika pembantu sudah dapat barang curian, harus segera minggat dari rumah majikannya.Kemudian barang curian harus diserahkan ke pengawas pembantu yang akan meneruskan barang curian tsb ke koordinator, begitu seterusnya ke jenjang lebih tinggi.Saat salah satu pengawas pembantu tertangkap terungkap bahwa komplotan ini tap pagi berkumpul dirumah kontrakan yang selalu berpindah - pindah tempat, kadang di Poltangan, di Batusari, di Kampung Gedong, Pasar Minggu, Pondok Gede dsb. Selain itu ternyata organisasi mereka sangat rapi dimana dalam komplotan tsb ada jenjang karir, untuk yang sudah bekerja selama 2 tahun akan mendapatkan pager, 3 tahun akan mendapatkan handphone dan jika calon pembantu belum mendapat majikan ybs akan mendapat uang makan Rp. 10.000,- per hari dan akan ditampung di rumah kos. Terungkap pula bahwa pembantu - pembantu tsb pd saat bekerja selalu menggunakan nama yang berbeda ( bukan nama asli, kadang bertukar nama dengan temannya) Sayang polisi belum menemukan para koordinator dan anggota di jenjang lebih tingginya. Untuk itu mohon teman - teman hati - hati dalam mencari pembantu karena calon pembantu tsb selalu mengaku belum pernah bekerja sebagai pembantu dan baru datang dari desa. Jika anda mengganggap berita ini perlu diperhatikan mohon sampaikan kepada saudara - saudara anda. ======================================= Hati-hati dengan pembantu di rumah !!!!! Menelusuri Aksi Kejahatan Jaringan Pembantu (1) JABOTABEK Kontak Rahasia Lewat 'Pager' Pengantar: PEMBANTU rumah tangga bagian penting yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, khususnya di perkotaan. Peran mereka demikian berarti sampai-sampai kegiatan rumah tangga bisa terganggu jika pembantu pulang kampung. Celah inilah yang kini disiasati sebuah sindikat dengan memasukkan anggota jaringannya sebagai pembantu. Wanita muda dari berbagai daerah direkrut dengan cara dipacari kemudian diikat dengan janji dinikahi. Berumah tangga perlu modal sehingga harus kerja keras. Salah satu cara termudah adalah mengambil sebagian milik orang berpunya. "Bagi orang kaya tidak mengurangi, bagi kita sangat berarti," begitulah doktrin organisasi. Kenyataannya, hasil kejahatan masuk kas ketua kelompok, sedang sang pembantu diputar lagi ke tempat lain atau kota lain. Media menerjunkan Husen Hamidi, Syarif Hidayatullah, Ade F. Siregar, Deri Dahuri, Santhy M. Sibarani, dan Mathias Brahmana untuk menelusuri lebih jauh bagaimana organisasi ini beroperasi. Selamat menyimak. Tit... titt... tiiittttt.... "Jangan pulang, rumah sudah terbakar." Pesan masuk ke pager Samsiah, seorang pembantu rumah tangga. Pesan datang dari Robiah, Wakil Ketua Kelompok Pembantu, mengisyaratkan 'markas' di Pasar Minggu, Jakarta Selatan telah digerebek polisi. Samsiah, 23, kemudian membalas, "Mama, tolong saya jemput di terminal." Penerima pesan sudah tahu terminal dimaksud. Tak berapa lama, Samsiah bersama adiknya, Mariah alias Warsini, 19, tiba di Blok M. Syaiful, Ketua Kelompok Pembantu, bersama Robiah, menyambut gembira. "Oh, doa mama terkabul," sambut Robiah begitu Mariah dan Samsiah menyerahkan seperangkat perhiasan berikut uang tunai.Kakak beradik itu diberi pujian. Mereka kemudian dibawa ke Sebuah penampungan di Kampung Gesong, Condet, Jakarta Timur. Seperti halnya Mariah dan Samsiah, di tempat penampungan, ada beberapa wanita lain. Macam-macam dialeknya menunjukkan asal mereka dari berbagai daerah. Hari itu, Samsiah dan Mariah mendapat makanan enak. Wajarlah keduanya diberi perlakuan khusus. Barang curian yang diserahkan kepada ketua kelompok cukup banyak. Korbannya, Ny Ade Irma Soraya, majikan Mariah yang tinggal di Gang Surya RT 004/01, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Kerugian, satu dompet berisi uang Rp 3.250.000, tiga buku tabungan, dan bermacam-macam perhiasan. Rinciannya, sepasang cincin nikah seberat sembilan gram, satu cincin berlian mata satu seberat tiga gram, dua kalung berikut satu liontin berat 12 gram dan 15 gram. Satu gelang ular seberat 15 gram, dua gelang berat 10 gram dan 12 gram, satu cincin emas TN berat 25 gram, dua kalung berat 10 gram dan 15 gram. Lainnya, dua cincin masing-masing seberat dua gram, satu kalung berat 10 gram, satu cincin berat dua gram, tiga cincin masing-masing berat tiga gram. Mariah mengambil barang majikannya dibantu sang kakak. Mariah beraksi ketika Nyonya Ade sedang keluar rumah bersama adiknya, Nur. Kebetulan, sebelum pergi, Ade memesankan membersihkan kamar tidurnya. Mariah yang sedang ditumpangi Samsiah memberi isyarat bahwa saat yang ditunggu telah tiba. Begitu punggung tuan rumah hilang di belokan, keduanya beraksi. Mariah masuk ke kamar Ade dan Samsiah ke kamar Nur. Meski baru beberapa hari disana, pengalaman mengajarkan Mariah untuk menuju satu tempat. Lemari pakaian. Serba kebetulan, lemari tidak terkunci, ia menarik lacinya. Bermacam perhiasan ditumpuk, ia ambil dan memasukkannya ke dalam kantung baju. Sebelum menutup pintu lemari, matanya menubruk suatu tas. Mariah senang bukan kepalang, isinya uang tunai Rp 3,25 juta berikut tiga buku tabungan. Semuanya disapu bersih. Di luar kamar sudah menunggu Samsiah yang mengaku mendapat sejumlah perhiasan. Mereka cepat-cepat pergi sebelum penghuni rumah kembali. Keduanya sudah diberi tahu 'mama' dari kawasan Setiabudi naik bus menuju Blok M. Di Blok M, tepatnya di jalur dua terminal bus, sudah menunggu Syaiful dan Robiah. "Kami dibawa ke Condet. Saya tidak tahu rumah itu milik siapa," aku Mariah. Sebagai 'pemetik', Mariah dan Samsiah mendapat bagian masing-masing satu cincin dan satu kalung. Kepada Samsiah yang akan menempati rumah majikan baru diberi Syaiful uang Rp 50.000 sebagai ongkos. Mariah menjual 'upahnya' ke sebuah toko emas di Kramatjati, Jakarta Timur. Ia kebagian Rp 45.000, sementara kalungnya, dipinjam Robiah. Demikian pula dari Rp 45.000 diminta Robiah Rp 15.000 sehingga bersih ia kantongi hanya Rp 30 ribu. "Tinggal seribu perak. Semuanya habis untuk makan," ujar Mariah yang tertangkap di sebuah rumah penampungan di Poltangan, Pejaten, Jaksel, pada 22 Juni 1999. (J-2) ======================== Menelusuri Aksi Kejahatan Jaringan Pembantu----(2) Cara Kerjanya Mirip Agen Intelijen Rumah di Poltangan, Pejaten, Jakarta Selatan, dikontrak Syaiful, untuk penampungan pembantu yang baru direkrut dari kampung. Mariah masuk ke sana dibawa kakaknya, Samsiah. Seperti cara kerja germo mempengaruhi calon pelacur, Syaiful menyeimbangkan antara yang manis dan pahit. Ada beberapa mentor yang bertugas rutin mendekati. Salah satu yang paling dekat dengan pekerja adalah Iqbal. Ia selalu mengiming-iming pekerja akan mendapat hadiah menarik dari organisasi untuk biaya masa depan. Tapi bagi orang yang gagal, tempatnya tidak ada di organisasi, bahkan keselamatannya tidak terjamin. Mariah yang ketika itu masuk bersama 10 wanita lainnya, sangat terpesona dengan kepiawaian Iqbal dalam berbicara. Dalam penampungan, mereka diajari menggunakan alat sekadarnya seperti obeng atau pisau sebagai pembuka kunci. Cukup banyak pengetahuan yang diperoleh, misalnya, bermain bahasa isyarat. Gunanya untuk menyambung tali komunikasi agar tidak mengundang kecurigaan saat pekerja berada di lapangan. Mereka juga diajari mengingat nomor telepon dan rute kendaraan. Nomor telepon untuk kesinambungan kontak, sedang rute kendaraan sewaktu kabur dari rumah majikan. Ajaran organisasi mudah diserap dan cepat tertanam di otak pekerja yang umumnya berpendidikan rendah. Suatu saat, satu sama lain dilatih bereaksi cepat dengan nama baru ciptaan organisasi. Ternyata, satu orang bisa punya nama 10. Semuanya dihafal mati dan dilarang keras menulis sesuatu karena bisa berbahaya bagi organisasi. Ibadah masuk dalam program pelatihan terpenting. Semuanya disuruh bertekun melaksanakan kewajiban sesuai agama masing-masing. Yang Kristen diminta tekun ke gereja dan menghafal lagu-lagu rohani, sedang yang muslim rutin melakukan pengajian dan melaksanakan salat lima waktu. ''Kalian akan lebih cepat dipercaya kalau majikan melihat ibadahnya tekun,'' kira-kira begitulah amanatnya. Mentor-mentor yang diturunkan biasanya hanya butuh beberapa hari untuk menaklukkan wanita usia belia nan polos yang baru mengenal keriuhan kota. Tidak ada yang saling tahu kalau mentor yang mereka kagumi juga adalah 'pacar' teman sekamarnya. Yang terbayang, sang mentor akan menikahi setelah penghasilan cukup banyak. Setelah otak mereka berhasil 'dicuci', Syaiful yang selalu menampilkan dirinya seperti seorang komandan, kemudian melepas 'tentaranya' ke medan laga. Robiah sudah menentukan rumah majikan mereka lengkap dengan surat jalan dari kampung yang dibuat organisasi. Sepintas terlihat persis surat jalan dari kepala desa agar semakin cepat meyakinkan pemilik rumah. Cara kerja organisasi mirip agen intelijen yang bisa mendapatkan kartu identitas dengan nama berbeda-beda. Sebelum pergi, Syaiful mengamanatkan supaya membawa hasil sebanyak-banyaknya. ''Semuanya harus diserahkan,'' tegas Syaiful seperti yang ditirukan Mariah. Pencetak rekor hasil terbesar ternyata dipegang Sumarya, 20. Hasilnya tidak akan pernah terbayangkan seorang manajer berpikir lurus yakni sekali raup Rp 1,2 miliar. Korbannya, Djupli, pengusaha muda di bidang perminyakan. Hari Minggu itu, seperti biasa, Djupli dan keluarganya makan malam di luar rumah. Alangkah terperanjatnya mereka sekembali ke rumah. Lemari kamar terbuka. Lebih kaget lagi saat melihat isinya, emas perhiasan seberat 2,5 kilogram, uang tunai US$27.000, dan $Sin10.000, amblas. Pengusaha yang tinggal di Jl Pemandangan I RT 13/1 Nomor 5, Pademangan, Jakarta Utara, itu hampir tidak percaya kalau pembobolnya, Sumarya, 20, pembantu rumah tangga. ''Dia itu taat ke gereja,'' kata Djupli kepada Media. Kapolres Jakarta Utara Letkol Pol Wisjnu Amat Satro dan Kasatserse Mayor Pol Safril curiga kepada Sumarya karena pintu rooling door yang menjadi jalan masuk penjahat terbuka tanpa kerusakan. ''Di situlah, petugas curiga orang dalam terlibat. Sumarya ditemukan tersekap dalam kamar. Ia kemudian mengaku terlibat,'' jelas Wisjnu. Sumarya mengaku terpaksa melakukan perbuatan demikian atas desakan pacarnya yang mengotaki pencurian. Mereka memilih beraksi Minggu malam karena di situlah seluruh isi rumah keluar untuk makan. ''Saya terus didesak. Saat pergi ke pasar, pacar saya meminta kunci rooling door untuk dipalsukan,'' akunya. Rencana pencurian dimatangkan di salah satu rumah di Jakarta Barat. Untuk menutupi kecurigaan majikan, Sumarya mengaku pergi ke gereja. Pulangnya, pacar serta dua temannya menyertai. Mereka menunggu tidak jauh dari rumah. Begitu mobil majikan menjauh, dua lelaki tadi masuk dengan cara membuka pintu gembok menggunakan kunci palsu. Sang pacar bertugas di depan rumah untuk mengawasi situasi. Tidak lebih 10 menit, semua barang sudah digondol, Sumarya masuk kamarnya untuk pura-pura disekap. Djupli geleng-geleng kepala menyaksikan fakta sang pembantu sepintar itu. Perilaku Sumarya hampr tak bercacat. ''Dia rajin ke gereja. Kalau mau makan berdoa dulu, begitu juga kalau mau tidur,'' tuturnya dengan nafas berat. (J-2) Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas" ------------------------------------------------------------------------ Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/