Lima saran Berikut ini beberapa saran dari Susan R. Johnson, M.D. 1. Matikan televisi sesering mungkin. Jauhkan anak dari TV sampai ia berusia 12 tahun. Dorong mereka selalu membaca buku dulu sebelum menonton filmnya. Selubungi pesawat TV atau taruh dalam lemari berpintu agar menjauhkan keinginan anak untuk menonton. Kita tak bisa melarang kalau kita sendiri melakukan. Jika TV menyala, seleksilah acaranya dan tontonlah bersama sehingga Anda bisa bercerita apa yang sedang Anda tonton. Nyalakan lampu ruangan untuk menambah sumber cahaya lain. Buat rencana keluar, misalnya ke taman, kebun, atau pantai, sehabis menonton. 2. Bacakan buku dan dongengkan cerita sesering mungkin. Anak-anak juga suka mendengarkan cerita tentang kehidupan kita waktu kecil. Menjelang tidur atau saat di kendaraan adalah saat yang baik untuk mendongeng. Bercerita membantu merangsang kemampuannya berimajinasi. 3. Ajaklah anak mengenal alam. Alam merupakan guru terbaik untuk belajar kesabaran, kegembiraan, pesona, dan observasi. Warna alam sungguh luar biasa dan seluruh pancaindera dirangsang. Anak zaman sekarang mengira, alam itu membosankan sebab mereka terbiasa dengan gambar-gambar yang bergerak cepat dan action yang sudah dikemas TV. Belajar itu melibatkan seluruh pancaindera, dan informasi sampai kepada kita dengan cara sedemikian hingga otak pikir dapat menyerapnya. Alam itu realitas, televisi itu realitas semu. 4. Jagalah indera mereka. Lingkungan kita memberikan rangsangan yang berlebihan terhadap pancaindera. Apa yang dilihat, didengar, dicium, dirasakan, dan disentuh oleh anak sangat penting bagi perkembangan dirinya. Lingkupi anak dengan keindahan, kebaikan, dan kebenaran. Bagaimana anak mengalami dunia ini sangat berpengaruh terhadap bagaimana ia merasakan dunia ini ketika remaja dan dewasa. 5. Biarkan anak menggunakan tangan, kaki, atau seluruh tubuhnya untuk melakukan aktivitas tertentu. Semua kegiatan luar ruang seperti lari, melompat, memanjat, lompat tali, dan lainnya membantu mengembangkan gerakan motorik kasar dan mielinasi. Melakukan pekerjaan rumah tangga, memasak, bikin kue, merenda, menukang kayu, origami, bermain gitar, piano, melukis, menggambar, dan mewarnai membantu mengembangkan gerakan motorik halus dan mielinasi.