AMIN PAK

-----Original Message-----
From: Arif Wibowo (SSD) [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Monday, June 17, 2002 3:45 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Doa untuk anak kita...



> Maaf kalau OOT..
> 
> Nak..., Hadapi Tipu Daya Dunia Dengan Tegar !
> eramuslim - "Tidurlah tidur wahai anak sholihah.... 
> S'moga Allah akan s'lalu menjagamu 
> Tidurlah tidur wahai buah hatiku 
> Kelak kau besar jadi muslimah terpandu 
> Bismikallahumma ahya wa amuut 
> Bismikallahumma ahya wa amuut....
> (nada: lagu "Nina Bobok" -- pen) 
> 
> Nak, kau telah hadir di atas dunia fana ini. Tangismu yang dulu nyaring
terdengar di awal kelahiranmu, telah berubah dengan senyum. Engkau kini
memang lebih banyak tersenyum riang. Senyummu melesat lepas tanpa hambatan,
tulus, plong, dan tanpa tendensi apa-apa, dari mulut mungilmu. 
> 
> Aku yakin, senyummu masih murni dan suci, sesuci hatimu. Entah akupun tak
tahu persis untuk mengartikulasi senyummu yang lepas tersebut. Aku hanya
bisa memaknai, di balik senyuman itu tersimpan optimisme besar, tersimpan
energi dahsyat. Mungkin kau akan menjadi petarung yang tak pernah putus asa
dalam menghadapi segala tipu-muslihat kaum perusak. Kau akan tetap eksis
berada di atas JalanNya, seraya terus menyeru kaummu untuk bergabung
bersamamu menuju kemenangan dan kemuliaan sejati. Semoga! 
> 
> Itulah yang selalu menjadi harapan dan obsesi orangtuamu, nak! Aku selalu
bermunajat kepada Allah 'Azza wa Jalla, agar Dia selalu menjagamu,
membimbingmu dan memberimu kekuatan agar kau mampu berpegang teguh pada
aturanNya yang sempurna hingga akhir hayatmu kelak. Mudah-mudahan obsesi ini
tetap Allah pelihara dalam rongga dadaku. Yang membuatku bisa optimis dan
bersemangat untuk bisa mengantarkanmu jadi manusia seutuhnya. Demi Allah,
inilah yang menjadi puncak kebanggaanku, dan juga puncak kebanggaan umat,
insya Allah. 
> 
> Siang malam pada setiap sujudku, dan hampir setiap menjelang tidurmu,
selalu kulantunkan munajatku padaNya. Untuk keselamatan dan kesucian harkat
kewanitaanmu, yang insya Allah akan membawa pada keharibaan kejayaan Islam. 
> 
> Mudah-mudahan Allah SWT selalu menjaga semangat dan obsesiku dari
gemerlapnya dunia yang kerap memperdaya itu. Sungguh nak..., aku tak pernah
bermimpi kau jadi wanita karir, yang berdandan sensual, bersepatu hak
tinggi, menebarkan aroma genit yang menyengat hidung setiap lelaki, yang
saban hari keluyuran bebas dengan teman-teman lobinya. Atau sebaliknya, kau
jadi perempuan tak berdaya, bekerja di dalam perut-perut pabrik yang pengap,
yang hanya membayar tetes-tetes keringatmu dengan upah tak manusiawi. Aku
tak ingin kau menjadi Marsinah-Marsinah berikutnya. 
> 
> Aku tak pernah membayangkan kau jadi penyanyi, sekadar memenuhi dahaga
selera rendah kaum lelaki. Yang melantunkan suara-suara birahi dan rela
melenggak-lenggokkan tubuhnya di atas panggung, di hadapan ribuan pasang
mata, hanya untuk meraih segepok rupiah. Hingga membersitkan khayalan kotor
para penikmat suguhan hiburanmu. Naudzubillah min dzalik, nak! 
> 
> Apalagi...--na'udzu billah tsumma na'udzu billah min dzalik-- demi
mengejar popularitas, engkau rela menanggalkan rasa malumu, mempertontonkan
auratmu di hadapan siapa saja. Ya Robbi 'Izzati, aku mohon perlindunganMu
atas anakku dari perbuatan mungkar dan nista itu. 
> 
> Wajar, bila menatap masa depanmu, ada rasa masygul melintas di hatiku.
Kalaulah di zaman masa kanak-kanakmu sudah demikian bejatnya perilaku
manusia, apatah lagi zaman dimana kelak kau dewasa nanti. Betapa tidak! Saat
ini saja para wanita berlomba-lomba mengejar kenistaan. Mereka rela menunggu
dalam antrian panjang untuk difoto tanpa busana. Nak, wanita di zaman kiwari
ini, sepertinya telah diidap penyakit gila memamerkan lekak-lekuk tubuhnya.
Mereka seperti puas bila tampilan mereka bisa membetot-betot birahi lawan
jenisnya. Lihatlah model busana yang mereka kenakan. Di balik busana yang
kian modis dan ngetren di kalangan remaja wanita kiwari itu, pasti ada pesan
tersirat: "Ayo tataplah lekak-lekuk tubuhku sepuasnya!" Astaghfirullahal
'adzim...! 
> 
> Mungkin di zaman dimana kelak kau dewasa nanti, tantangan yang akan kau
hadapi kian berat. Firasatku, pada zaman itu orang-orang kian mencampakkan
rasa malu. Perilaku najis dan nista pasti akan jadi kebanggaan. Slogan dan
jargon-jargon cabul, pasti kian menyesaki atmosfer kehidupanmu. Tak ada
tayangan film, iklan, majalah, tontonan, dan model-model busana, kecuali di
balik semua itu tersimpan pesan: mengajak manusia menceburkan dirinya pada
dunia percabulan. Setelah itu, pagar-pagar etika dan moral ramai-ramai
dirubuhkan masyarakat. Paradigma nila-nilai pun dijungkirbalikkan. Perilaku
nista dan keji akan jadi simbol-simbol budaya dan kebanggaan. Sementara yang
suci dan mulia akan dicap kuno dan ketinggalan zaman. Batas antara wilayah
kehidupan privasi dan publik, pasti tak diperlukan. Mungkin--semoga ini
tidak terjadi--manusia beramai-ramai menanggalkan simbol-simbol
kemanusiaannya, seraya menggantinya dengan simbol kehidupan hewani.
Astaghfirullohal 'adzim....! 
> 
> Membayangkan hidup di zaman kau dewasa nanti, terus terang hatiku menjadi
kian miris. Aku membayangkan, mungkin pilihan bisnis paling favorit nanti
adalah bisnis seks. Pusat-pusat hiburan, koran, majalah, tivi, iklan,
lagu-lagu, model-model busana, serta tontonan pasti tak akan diminati orang,
kalau arahnya tidak mengajak manusia melakukan praktek percabulan. Berita di
media massa tentang kasus-kasus perkosaan dan bahkan berita "manusia yang
rela membinatangkan dirinya" mungkin bukan hal aneh dan menggegerkan.
Membayangkan situasi seperti itu, mestinya bagi para orangtua yang waras,
mereka akan menjaga lebih ketat anak-anak gadisnya. Tidak membiarkan putri
mereka keluyuran bebas di luar dengan dandanan menantang. 
> 
> Tapi inilah yang tidak habis aku pikir, nak. Saat ini, justru para
orangtua sepertinya bangga melihat anak-anak gadis mereka mengenakan busana
yang mencetak lekak-lekuk tubuhnya sembari keluyuran di luar rumah dengan
bebasnya. Bahkan ironisnya, mereka ikut memilihkan model busana model porno
yang mereka nilai cocok untuk anak-anak gadis zaman sekarang.
Astaghfirullahal 'adzim...! 
> 
> Nak, ada sedikit rasa gentar di hatiku, kemana aku harus perlindungkan
kesucian dirimu dari kepungan perilaku bejat manusia? Tapi percayalah nak,
aku masih optimis bisa mengantarkanmu ke jalan kemuliaan. Aku akan terus
mohonkan kepada Allah, mendekatkan diri kepadaNya, meminta kekuatan dan
perkenanNya untuk bisa menjagamu nak! 
> 
> Tetaplah tersenyum nak, jangan menangis. Semoga Allah 'Azza Wa Jalla
senantiasa melindungimu dari pikiran, niat, dan mata-mata jahat yang akan
menjerumuskanmu pada kehinaan. Harapanku, kelak kau dewasa nanti, kau
menjadi wanita yang tetap istiqomah menjaga kesucian dan kehormatan diri.
Kau akan berjuang gigih menyelamatkan kaummu yang tengah terombang-ambing
dalam kubangan kenistaan dunia. Pegang teguhlah ajaranNya dan tataplah masa
depanmu dengan tegar. Insya Allah, doaku senantiasa menyertai
langkah-langkahmu! (sulthoni) 
> 
> 
> 



>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/

>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com

Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]






>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke