Cerita yang bagus mbak Lily, thanks ya............

Mamanya Naufal

> ----------
> From:         Lily Trisna Dewi[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Reply To:     [EMAIL PROTECTED]
> Sent:         Tuesday, January 16, 2001 3:45 PM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      [balita-anda] OOT-Doa Sang Juara
> 
> <<File: ATT01343.txt>>
> ~Juara
> 
> Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil
> balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak
> final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil
> 
> mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab, memang begitulah
> peraturannya.
> 
> Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk
> dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark lah
> yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu
> untuk berpacu melawan mobil lainnya.
> 
> Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana
> dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan
> mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu
> semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.
> 
> Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap
> 
> anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka
> kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4
> "pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur
> terpisah diantaranya.
> 
> Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba
> dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya
> terpejam, dengan tangan tang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit
> kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!".
> 
> Dor. Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai
> mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat.
> 
> Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya
> masing-masing. "Ayo..ayo... cepat..cepat, maju..maju", begitu teriak
> mereka. Ahha...sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun
> telah terlambai. Dan, Mark lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu
> juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima
> kasih."
> 
> Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum
> piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti
> tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?". Mark terdiam.
> "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Mark.
> 
> Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk  meminta pada Tuhan
> untuk menolongmu mengalahkan orang lain. "Aku, hanya bermohon pada
> Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah." Semua hadirin terdiam
> mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan
> yang memenuhi ruangan.
> 
> 
> ***
> 
> Teman, anak-anak, tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita
> semua. Mark, tidaklah bermohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap
> ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap
> hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak meminta Tuhan mengabulkan
> semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang
> lainnya. Namun, Mark, bermohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat
> menghadapi itu semua. Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau
> menyadari kekurangan dengan rasa bangga.
> 
> Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan utuk berdoa pada Tuhan
> untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita
> meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik,
> menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada
> Tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan
> mata. Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya,
> tuntunan-Nya, dan panduan-Nya?
> 
> Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering
> lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah
> semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan
> kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah
> 
> menyerah. Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap hamba-Nya yang
> shaleh.
> 
> Jadi, teman, berdoalah agar kita selalu tegar dalam setiap ujian.
> Berdoalah agar kita selalu dalam lindungan-Nya saat menghadapi itu
> semua. Amin
> 
> 

>> http://www.indokado.com -> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

















Kirim email ke