Geometri atau ilmu ukur telah menginspirasi lahirnya Renaisan, yang pada akhirnya membawa Eropa menujuk puncak kejayaan. Realita ini terlihat dalam karya-karya seni Eropa mulai pada abad 12-15. Inspirasi ini kemudian memicu lahirnya revolusi sains di Eropa pada abad ke 15-17, yang dimotor oleh Copernicus, Galileo , Descartes dan Newton. Pemikiran ini kemudian termanifestasikan dalam bentuk teknologi yang memicu lahirnya revolusi industri dan mendorong terjadinya proses kolonialisme dan imperialisme. Ia memicu terjadinya arus balik (meminjam bahasa Pramoedya Ananta Toer) dari selatan ke utara menjadi dari utara ke selatan. Bangsa-bangsa di timur menjadi warga kelas dua di dunia.
Perkembangan lanjutan dalam studi geometri telah membawa krisis ke dalam tradisi saintifik di belahan dunia utara. Kondisi ini terjadi ketika mulai dikenalnya objek-objek objek yang tidak berdimensi bulat (garis=dimensi 1, lingkaran=2, bola=3, kubus=3 dan seterusnya) melainkan sebuah bilangan pecahan atau fraktal. Hal ini terlupakan dalam kebudayaan Eropa. Penelitian yang dirintis dan dimotori oleh Bandung Fe Institute (www.bandungfe.net) dan Bandung Fe Institute dan Surya Research International (www.ekonofisika.com) menunjukan bahwa batik bersifat fraktal. Jauh sebelum Eropa mengenal konsep fraktal, kita telah mengakuisisinya dalam kehidupan sehari-hari. Batik telah membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia bukanlah sebuah bangsa terbelakang. Batik bukanlah sebuah seni tradisi semata, ia dapat menjadi inspirasi untuk kebangkitan Indonesia. Namun tentu saja, kita tidak boleh berhenti pada upaya penggalian kearifan nilai-nilai budaya tradisional semata. Kita harus mampu melakukan inovasi dengan memanfaatkan sains dan teknologi untuk memperkaya budaya Indonesia, bukan mendangkalkan budaya tradisi yang kita miliki. Semangat inilah yang melatar belakangi dikembangkannya teknologi pembuat motif batik dengan memanfaatkan perangkat komputasi oleh Bandung Fe Institute. Untuk memperingat 80 tahun Sumpah Pemuda, Bandung Fe Institute dan Surya Research International meluncurkan situs "FRAKTAL BATIK KOMPUTASIONAL INDONESIA" dengan alamat: http://fraktal.bandungfe.net/ . Di situs tersebut Anda dapat menikmati sejumlah demonstrasi teknologi pembuat motif batik secara komputasional. 80 tahun Sumpah Pemuda harus kita jadikan momentum untuk mengembalikan arus balik, dari selatan ke utara. "FRAKTAL BATIK KOMPUTASIONAL INDONESIA" http://fraktal.bandungfe.net/ Mari mencintai Indonesia! Mari menginspirasi dunia!