Heu...heuy deuh...Nyerengeh oge kuring maca ieu tulisan 
  Mangga ah kanggo baraya nu barade nongton...wilujeung... 
   
   
  Jumat, 09/06/2006 06:55 WIB
Dulur, Setan Menggoda Sepakbola
Taufik Wijaya - detikSport 


   
    Jakarta - Setahu saya, tidak satu pun kitab suci mengupas sepakbola. Bukan 
itu saja, pada saat ini tidak satu pun negara di dunia ini yang meletakkan 
sepakbola sebagai bagian dari dasar-dasar konstitusi mereka. Artinya, sepakbola 
bukan seperti perempuan atau anak-anak yang hak-haknya perlu diperjuangkan atau 
dilindungi.

Namun, sesungguhnya, dewasa ini sepakbola telah menguasai sebagian waktu 
seorang manusia. Misalnya seorang penggila sepakbola akan menghabiskan waktunya 
buat menonton sepakbola minimal empat jam setiap pekan, baik secara langsung 
maupun dari siaran televisi.

Coba bandingkan waktu yang dihabiskan seorang muslim untuk salat. Seorang 
muslim rata-rata menghabiskan waktu selama 25 menit dalam melakukan lima jadwal 
salatnya dalam satu hari.

Bukan itu saja, sepakbola juga menyedot banyak biaya, mulai dari penonton, 
pemilik klub sepakbola hingga penyelenggara pertandingan.

Misalnya Stadion Gelora Sriwijaya di Jakabaring, Palembang, yang pembangunannya 
menelan biaya Rp50 miliar. Dana ini bila dijadikan biaya pendidikan, setidaknya 
dapat mencetak 100 doktor atau mencetak 1.000 sarjana atau 100.000 tamatan SLTA!

Buat seorang penggemar sepakbola, berapa pun biaya yang dikeluarkan pasti akan 
dipenuhinya. Dari membeli karcis, membeli t-shirt, membeli poster serta membeli 
pernik-pernik simbol pemain atau klub merupakan daftar belanjaan seorang 
penggila sepakbola.

Plus, saya juga sangat percaya, setiap kali pertandingan sepakbola digelar ada 
orang yang melakukan perjudian. Judi pemenang, judi sepak pojok, judi tendangan 
bebas, hingga judi kartu kuning atau kartu merah.

Lalu, pertanyaan kita; apa yang didapat dari sepakbola? Semua biaya dan waktu 
itu hanya buat menyaksikan sebuah bola diperebutkan 22 orang. Uniknya lagi, 
saat bola didapat bola itu kemudian disepak atau disundul kemudian dikejar 
lagi. Begitulah pekerjaan para pemain sepakbola selama 90 menit. Plus, para 
pemain sesekali berkelahi, marah, atau menangis. 

Para pemain ini kemudian diberi gaji atau honor yang tidak kecil. Gaji mereka 
pun jauh lebih besar dibandingkan dengan gaji seorang guru, dosen bahkan 
seorang pengarang, yang memeras otak selama bertahun-tahun membuat manusia 
menjadi cerdas atau mengetahui sesuatu yang selama ini tidak diketahuinya.

Raja Edward III dari Inggris pada abad ke-14 melarang rakyatnya bermain 
sepakbola. Titahnya: "Karena sering terjadi keributan di kota yang disebabkan 
oleh permainan sepakbola, yang menyulut berbagai bentuk kejahatan (evil), yang 
dilarang oleh Tuhan, kami memerintahkan dan melarang demi Raja, dengan ancaman 
hukuman."

Raja Edward III lebih menyukai rakyatnya latihan panahan untuk berperang, guna 
menghadapi ancaman serangan para musuhnya seperti Prancis. 

Permainan sepakbola yang diyakini bermula dari sekelompok orang menendang 
kepala seorang perampok dari Denmark yang tertanggkap dan terbunuh di Inggris 
itu, dinilai pihak kerajaan Inggris suatu permainan yang sangat berbahaya dan 
kotor. Jadi, tidak heran seringkali rakyat Inggris saat itu ditangkap dan 
dihukum lantaran bermain sepakbola.

Anehnya, rakyat Inggris terus mempertahankan permainan ini. Jadi, tidak heran 
para raja selanjutnya terus membuat larangan bermain sepakbola. Seperti Ratu 
Elizabeth I yang menetapkan hukuman terhadap rakyatnya yang bermain sepakbola, 
seperti di penjara atau dikucilkan dari gereja.

Pada abad ke-17, larangan itu kian meningkat. Bukan hanya pemain yang dihukum, 
penontonnya pun demikian. 

Nah, terlepas pada akhirnya sepakbola berkembang menjadi permainan yang lebih 
beradab atau fair, tuduhan Raja Edward III bahwa sepakbola dapat menyulut 
kekerasan yang dilarang Tuhan ada benarnya. Contoh di masa moderen ini yakni 
keributan antarpemain dan penonton antara pendukung El-Salvador dan Honduras 
dalam babak penyisihan Piala Dunia 1970 berakhir dengan perang kedua negara 
yang menewaskan ribuan orang.

Lalu, seperti juga ritual tahunan di Indonesia, setiap kali babak final Piala 
Liga Indonesia, akan terjadi kekerasan antarpendukung, terutama para pendukung 
klub-klub di Surabaya, Makasar, Jakarta, Bandung dan Malang. Contoh-contoh 
kekerasan lainnya dari sepakbola mungkin sering kita dengar atau baca.

Secara terminologi setan berasal dari kata "Syaithona" yang artinya jauh dari 
yang hak; atau siapa pun yang dirinya jauh dari yang hak atau kebenaran maka 
dinamakan setan. 

Setan merupakan makhluk halus, kelompok bangsa rohani yang tidak dapat dilihat 
oleh mata manusia kecuali atas izin Allah seperti yang dapat dilakukan para 
rasul. Sakin halusnya, setan dapat memasuki diri manusia termasuk peradaran 
darahnya, kecuali memasuki wilayah iman atai hati nurani manusia.

Dalam berbagai alkitab, setan dijelaskan paling suka dengan sifat-sifat tamak, 
kekerasan, munafik, berbohong, berdebat dan yang lebih penting bagi syetan 
seorang manusia lupa pada Tuhan dan kasih-Nya, terbuai dengan hawa nafsunya.

Dan, saya harap pada Juni 2006 ketika digelar turnamen sepakbola terbesar di 
dunia yakni Piala Dunia di Jerman, kita yang berada di Indonesia, khususnya 
para penggila pola sepakbola, jangan sampai tergoda setan. Sebab, sebagaimana 
sifat setan yang mampu masuk ke mana saja, termasuk ke dalam stadion sepakbola 
dan televisi, kita jangan kesetanan. 

Misalnya kita jangan sampai menjual rumah buat berjudi, memukul istri yang 
terganggu oleh volume suara televisi, menangisi tim yang kalah melebihi rasa 
duka seperti jauh dari rasulallah, memuji para pemain sepakbola melebihi pujian 
pada Tuhan. Mungkin, tidak nikmat melepas nyawa di depan televisi ketika 
menyaksikan pertandingan sepakbola.

===


* Penulis adalah pekerja seni dan jurnalis, tinggal di Palembang.


   
   
   
   

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Home is just a click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/DHchtC/3FxNAA/yQLSAA/9VOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/
http://barayasunda.servertalk.in/index.php?mforum=barayasunda


[Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Baraya_Sunda/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke