FYI Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: dkaba...@gmail.com Date: Sun, 25 Apr 2010 00:08:55 To: <ia-...@yahoogroups.com> Subject: Re: [IA-ITB] Re: http://zamrud-khatulistiwa.or.id
Betul Bang Ucok, Dahulu leluhur membuat mandala/ kabuyutan sebagai "center of excellence", mengajarkan tentang moral dan budi luhur. Yg diajarkan dalam kabuyutan tidak lain manusia harus punya ethos Cageur, Bageur, Bener, Singer dan Pinter. Cageur (sehat jasmani dan rohani), Bageur (baik budi pekertinya mengedepankan nilai2 kemanusiaan), Bener (harus benar/ jujur (tidak bohong) sesuai aturan dan norma yg berlaku), Singer (mawas diri, mau introspeksi diri), dan baru last but not least pinter (pandai/ cerdas). Ternyata pinter itu terakhir bukan yg utama, justru nilai2 kebaikan lah yg utama. Masalah besar yg dihadapi Indonesia saat ini adalah korupsi, apabila kita membandingkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) beberapa negara ternyata semakin rendah IPK (semakin korup) semakin MISKIN negara-nya. Silahkan korelasikan antara grafik IPK dan Income Percapita pasti terlihat jelas. Kekayaan sumber daya alam, kepintaran masyarakatnya ternyata tidak membawa negara tersebut menjadi kaya. Indonesia orang-nya pandai-2 menjuarai Beberapa Olimpiade Fisika, Matematika, dll. Artinya orang kita mostly cerdas namun ternyata tidak ada kontribusinya terhadap kemajuan bangsa ini. Lebih mementingkan "JANGKA IMAH" dibandingkan utk kemajuan bangsa. Jadi sepakat sama Bang Ucok, yang terpenting memang Human Capital, terutama nilai-2 kebaikan / budi pekerti kemanusiaan yg harus diasah kembali agar negeri tercinta ini subur makmur kertaraharja. Tanpa disadari kita mungkin lebih tersinggung apabila ada alumni kita yg ketahuan Plagiat / mencontek, hal tersebut sedikit mereduksi IMAGE ITB sebagai pusat orang-2 yg sangat pandai terutama dalam IPTEK ternyata hasil nyontek tapi disisi lain ketika ada alumni kita yg KORUPSI mungkin malah kita lebih permisif, tidak pernah rasanya kita mencaci maki seperti layaknya yg kita lakukan kepada MZ kepada alumni kita yg Korupsi, jangan-2 malah bangga hehehe waaah alumni ITB bisa dekat dengan kekuasaan, bisa kongkalikong, dan artinya TAJIR-2 ;)... Subhanalloh semoga jangan sampai punya pemikiran seperti itu. Di tanah si Kabayan sendiri yg dulunya banyak kabuyutan/mandala ternyata menurut survey TI, tingkat korupsi-nya lumayan daleeeem juga. Malahan ada kejadian yg membuat si Kabayan menangis, seorang tokoh Jawa Barat kena kasus korupsi sampai dipenjara dan begitu keluar dari penjara malah disambut dengan gembira dan malah diberikan kujang sebagai simbol Jawa Barat/ sunda :((. Haduuuuh ngerakeun pisan :((. PR Kang Heryawan nih gimana caranya agar jawa barat justru leading dalam hal anti korupsi. Pergeseran nilai-2 budaya di masyarakat sangat terasa, sebagai contoh dulu ada aturan pamali dilarang ngambil sembarangan hak orang, diantaranya "ngeduk cikur kedah mihatur, nyokel jahe kedah micarek, mipit kudu amit, ngala kudu bebeja" artinya mengambil tanaman cikur saja di halaman orang harus mihatur bicara meminta dulu, ngambil jahe di kebun orang juga kudu bicara meminta izin ke yg punya, intinya tidak bisa sembarangan main catut, main ambil, harus ada permisi-nya dulu. Sekarang mah pan yg ada maen nyuri/ rampok saja bahkan uang rakyat pun di rampok oleh koruptor. Istilahnya mah yg dimaling stok gabah yg ada di leuit (lumbung bersama masyarakat) yg ada pastinya rakyat kelaparan :(((. Santri = santra = tantra, santren = sintren = santra = tantra, konon dahulu pesantren adalah center of excellence juga yg diajarkan tentang TANTRA kehidupan. Kondisi sekarang wallohualam? Memperhatikan di Media sekarang mulai bermunculan aliran-2 yg aneh-2 SURGA dapat dibeli dengan uang 1 jt rupiah, dll. Anehnya banyak juga jamaahnya yg percaya duuuuh ternyata masyarakat kita selain banyak yg pinter kebelinger, lieur, juga Sakaaaw :((. Narkoba juga makin meraja lela halaaah. Entah bagaimana memperbaikinya? Tapi kata Aa Gym, mulai dari hal yg kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai sekarang juga. Semoga IPK indonesia naik menjadi 5 dan terus mendekati 10 agar negara tercinta ini semakin maju dan sejahtera. Amin. Hehehe jangan sampe lagi nanti ada kejadian mentri agama membongkar/menggali situs kabuyutan Batutulis di Bogor yg katanya banyak harta karunnya haduuuh. Padahal "harta" yg sebenarnya adalah "cageur, bageur, bener, singer, dan pinter" itulah warisan leluhur yg semestinya bisa menjadi alat utk memajukan negeri ini. Sedihnya kondisi tempat prasasti batutulis pun mengenaskan, bahkan beberapa batu menhir tergeletak pinggir jalan dekat pasar. Salam dari diri sendiri, KAsep Ti urang, ku urang, keur balarea Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: "Irwan Tampubolon" <irwanta...@gmail.com> Date: Sat, 24 Apr 2010 16:47:53 To: <ia-...@yahoogroups.com> Subject: [IA-ITB] Re: http://zamrud-khatulistiwa.or.id Kaya dari warisan kakek moyang maksudnya ?? Inga... inga... yang mebuat negara kaya (aktual, bukan potensial) adalah Human Capital. ITb. --- In ia-...@yahoogroups.com, "rulanrulan" <rulanru...@...> wrote: > > Saya cukup beruntung sempet 'menimba ilmu' dengan ngobrol hingga larut pagi > dengan seorang luar biasa bernama Farid Gaban di markas Paramadina. > Orang yang mengenalkan saya tentang ide-ide sosialis,orang yang membuat saya > mengerti bahwa Indonesia pernah punya tokoh kaliber internasional sekelas Tan > Malaka,orang yang membuat saya paham tentang bagaimana seharusnya peran > negara,orang yang mengenalkan saya tentang betapa besarnya Indonesia. > > Dan sekarang dia membuktikan kekayaan Indonesia lewat ekspedisi ZAMRUD > KHATULISTIWA. > Ekspedisi mengunjungi 100 pulau kecil Nusantara,Anda bisa lihat foto-foto > keindahan negara kita dan cerita perjalanannya di : > > http://zamrud-khatulistiwa.or.id > > Siapa bilang Indonesia cupu ;) >