Dear all, Perjuangan Bangsa Indonesia selain diwarnai dengan tumpah darah dan air mata juga ternyata dilakukan juga melalui jalur diplomasi tanpa kekerasan yaitu melalui meja perundingan.
Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya melalui proklamasi ternyata tidak diakui dengan mudah oleh masyarakat dunia. Adalah Perundingan Linggarjati, 10-13 Nopember 1946 dilakukan di Kampung Linggarjati, Kabupaten Kuningan menjadi titik awal perjuangan diplomasi Indonesia di mata dunia, dilakukan antara Indonesia dengan Belanda dan dimoderasi serta disaksikan oleh utusan Inggris dan Perancis. Salah satu butir kesepakatan adalah diakuinya secara de-facto Negara Indonesia. Delegasi Indonesia diwakili oleh Pak Syahrir, sampai sekarang gedung tempat pertemuan dan gedung tempat Syahrir menginap masih tegak berdiri, alhamdulillah masih terawat dengan baik. Perundingan Linggarjati membuktikan bahwa perjuangan kemerdekaan tidak harus melulu melalui jalur kekerasan tetapi bisa juga melalui diplomasi. Ibarat sungai, Linggarjati merupakan salah satu mata air yang mengaliri sungai tersebut, sehingga air mengalir terus sampai ke hilir dan akhirnya bermuara di laut membentuk lautan yang luas dengan segala kekayaaan alamnya. Begitupun dengan Linggarjati, merupakan bagian yang sangat penting dari perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, sehingga sampai sekarang bisa menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Diantara isi pokok persetujuan Linggarjati adalah : (1) Belanda mengakui secara De Facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura; (2) Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia;(3) Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda selaku ketuanya. Peristiwa yang berlangsung puluhan tahun silam tersebut masih dapat kita saksikan melalui peninggalan-peninggalan yang ada di Gedung Linggarjati, sekaligus dijadikan sebagai salah satu bangunan cagar budaya oleh Pemerintah sesuai dengan UU.No.5 tahun 1992. Desa Linggarjati sendiri berada di wilayah Blok Wage, Dusun Tiga, Kampung Cipaku, kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Jawa Barat dengan koordinat S6.881160 - E108.466700. Desa ini terletak pada ketinggian 400 meter di atas permukaan air laut, dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sebelah selatan desa ini berbatasan dengan Desa Linggasana, sebelah timur berbatasan dengan Desa Linggamekar, sebelah utara berbatasan dengan Desa Lingga Indah dan sebelah barat berbatasan dengan Gunung Ciremai. Untuk mencapai lokasi ini tidaklah terlalu sulit, karena akses jalan aspal yang mulus, sehingga mudah sekali dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dari arah Cirebon kurang lebih 25 km sedangkan dari arah Kuningan kurang lebih 17 km. Hawa sejuk dan damai akan kita rasakan ketika mulai memasuki pelataran Gedung Linggarjati. Bangunan kuno dan megah yang dikelilingi oleh taman yang asri, dengan suasana yang tidak terlalu ramai, semakin menambah penghayatan suasana Linggarjati. Luas komplek Linggarjati kurang lebih 2,4 hektare, dimana sepertiga dari luas tersebut merupakan bangunan gedung yang dipergunakan untuk perundingan. Bangunan ini sendiri tadinya dibangun oleh warga negara Belanda sebagai tempat peristirahatan, yang kemudian dipilih sebagai tempat perundingan dan akhirnya diserahkan kepada Pemerintah Indonesia sebagai salah satu bangunan cagar budaya Pemerintah Indonesia. Walaupun berupa bangunan lama, tapi secara keseluruhan kebersihan gedung ini nampak terjaga sekali. Bangunan ini terdiri dari beberapa ruang, yaitu ruang tamu, ruang tengah, kamar tidur, kamar mandi dan ruang belakang. Ruang tamu dipergunakan sebagai ruang untuk melakukan lobi dan meeting informal. ruang tengah merupakan ruang utama, dimana perjanjian Linggarjati dilaksanakan. Ternyata posisi kursi yang diduduki oleh para anggota perundingan masih sama seperti dulu waktu perundingan dilangsungkan. diantara para peserta perundingan tersebut adalah, delegasi Indonesia terdiri dari : 1.Sutan Sjahrir; 2.Mr.Soesanto Tirtoprodjo; 3.Dr.A.K.Gani; 4.Mr.Muhammad Roem;. delegasi Belanda terdiri dari:1.Prof.Ir. Schermerhorn ; 2.Mr.Van Poll ; 3.Dr.F.DeBoer ; 4.Dr.Van Mook. Dan sebagai notulensi adalah; 1.Dr.J.Leimena; 2.Dr.Soedarsono; 3.Mr.Amir Sjarifuddin; 4.Mr.Ali Budiardjo. Kamar-kamar tidur yang bersebelahan dengan ruang perundingan merupakan tempat tidur yang dipergunakan oleh delegasi Indonesia dan Belanda selama mengikuti jalannya perundingan. Sumber: www.mlancong.com Salam diplomasi, KAsep Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ------------------------------------ http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/ [Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea]Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Baraya_Sunda/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Baraya_Sunda/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: baraya_sunda-dig...@yahoogroups.com baraya_sunda-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: baraya_sunda-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/