Nurun A la Nurin
mimitina nurun qolb, ruhani ngagidig kaditu
lajeng sareng jasad, pami tos cahaya sadayana (nur ala nur),
beak waktu , beak umur, atuh ruhani2 nu liqo i robbi
fastabiqul geus di liwat di ganti ku sabiqun....muqorobun

--- Pada Jum, 6/11/09, Waluya <waluya2...@yahoo.co.id> menulis:

Dari: Waluya <waluya2...@yahoo.co.id>
Judul: [Baraya_Sunda] Re: agama versus sains
Kepada: Baraya_Sunda@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 6 November, 2009, 10:31 AM







 



  


    
      
      
      Kuring meunang artikel menarik ti millis sabeulah, nu nulisna Ustadz Haji 
Nur Abdurahman (HMNA), kolumnis koran Fajar nu medal di Makasaar. Utak-atik 
matematika Pa Ustadz ngahasilkeun hiji harga konstanta, nu dibere notasi U 
jeung disebut "Cosmic Affair" (terus terang istilah ieu kuring kakara 
ngareungeu). Hebatna U teh ampir sarua jeung konstanta kecepatan cahaya (atawa 
gelombang elektro-magnetik sejenna).



Salah sahiji usaha kaum Ulama nu hayang ngagabungkeun agama jeung elmu. Usaha 
nu hade, sanajan karasana dicocog-cocogkeun, sabab ari harga kecepatan cahaya 
ceuk fisika mah lain beunang utak-atik matematika, tapi diukur. Kalemahan sejen 
artikel ieu, nyieun kacindekan "ngajleng", pedah angkana ngaharib-harib sarua, 
dianggap weh aya hubunganana. Padahal dina bahasanana teu disebut kumaha 
hubunganana (korelasina antara "cosmic affair" jeung kecepatan cahaya).



Nyanggakeun artikelna:      



http://waii- hmna.blogspot. com/2002/ 01/508-menghitun g-laju-cosmic- 
affair.html



BISMILLA-HIRRAHMA- NIRRAHIYM



WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU

[Kolom Tetap Harian Fajar]

508. Menghitung Laju Cosmic Affair



Sistem Koordinat



Sistem Koordinat dipakai sebagai patokan bagi gerak titik benda. Biasanya 
memakai sistem orthogonal (Koordinat Kartesis), dalam ruang memakai 3 sumbu 
saling tegak lurus X, Y, Z dimulai dari titik O yang disebut pusat sistem 
koordinat. Dalam praktek yang dijadikan titik O ialah bumi, matahari dan 
kendaraan yang sedang bergerak (termasuk space ship). Di dalam kinematika (ilmu 
gerak) semua gerak adalah gerak relatif terhadap titik pusat sistem koordinat.



Bumi Sebagai Pusat Sistem Koordinat



Jika orang misalnya menembakkan proyektil dengan sudut @, maka dalam ilmu 
mekanika dikatakan lintasan proyektil itu membentuk garis lengkung yang disebut 
dengan "lintasan peluru" yang dalam kacamata matematika disebut kurva berbentuk 
parabola, dengan pengertian bahwa itu berbentuk parabola terhadap bumi.



Dalam kalkulasi mencari konstante U (urusan, al amr = cosmic affair),

terlebih dahulu dikemukakan definisi apa itu satu tahun. Al Quran memakai 
sistem qamariyah (lunar system), satu tahun = 12 bulan qamariyah. Dalam sistem 
syamsiyah (solar system) pengertian satu  bulan itu tidak tegas/eksak, artinya 
tidak dapat dirujuk pada gerak bulan dari mana ke mana . Sedangkan dalam sistem 
qamariyah (lunar system) satu bulan itu tegas/eksak. Dalam bidang falakiyah

(astronomis) satu bulan ditegaskan dengan satu kali bulan mengelilingi bumi, 
dengan bumi sebagai pusat sistem koordinat dengan lintasan mendekati lingkaran. 
Ini disebut dengan siderial month. Dalam penanggalan (kalender) ditegaskan satu 
bulan qamariyah adalah jarak waktu antara dua posisi ijtima'.. Ini disebut 
dengan

synodic month. (Yang disebut posisi ijtima', ialah bumi, bulan dan matahari 
hampir-hampir dalam satu garis. Dikatakan hampir-hampir, karena ada kalanya 
ketiganya betul-betul terletak dalam satu garis, yang dalam hal itu terjadi 
gerhana matahari, karena bulan menutup matahari).



Jadi kalau dikatakan satu tahun 12 kali bulan mengelilingi bumi (pure lunar 
system), dan 1000 tahun 12000 kali bulan mengelilingi bumi, maka itu berarti 
bumi sebagai pusat sistem koordinat, gerak bulan relatif terhadap bumi dalam 
lintasan mendekati lingkaran. Inilah dasar dari rumus dasar cosmic affair dan 
untuk menghitung kecepatan tangensial bulan terhadap bumi, seperti yang 
dilakukan dalam kalkulasi di bawah.



Buruwjun Sebagai Pusat Sistem Koordinat



Dalam tahap permulaan menghitung bumi dijadikan pusat sistem koordinat, 
sehingga perlu dikoreksi setelah buruwjun dijadikan pusat sistem koordinat. 
Kalau pada waktu bumi dijadikan pusat sistem koordinat kecepatan tangensial V 
selalu tegak lurus pada jari-jari lingkaran orbit bulan mengelilingi pusat 
sistem koordinat yaitu bumi. Namun setelah buruwjun yang dijadikan pusat sistem 
koordinat, maka V sudah tidak lagi merupakan kecepatan tangensial. Maka dalam 
satu siderial month arah vektor V perlu dikoreksi dengan mengambil proyeksinya 
terhadap garis kerja yang tegak lurus jari-jari tak terhingga dari tatasurya ke 
buruwjun. Dalam satu siderial month bulan sudah menempuh busur @ dan sudut ini 
sama besar dengan sudut yang dibentuk oleh vektor V dengan garis kerja, sebab 
masing-masing dari kedua kaki dari kedua sudut itu saling tegak lurus, sehingga

V harus dikoreksi menjadi V cos @.



***



Demi keotentikan, sebagai pertanggung- jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom 
ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca 
merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke cara 
membacanya saja.



Perhitungan



Perkara yang tidak ghaib yang disebutkan dalam ayat Qawliyah (Al Quran) pada 
umumnya dapat diperoleh kejelasannya baik yang kualitatif maupun yang 
kuantitatif dengan mengkaji ayat Kawniyah (alam syahadah, physical world). 
Berdasarkan hal itu, maka ilmu pengetahuan alam dapat dipakai sebagai "ilmu 
bantu" dalam memahamkan ayat Qawliyah yang berhubungan dengan perkara yang 
tidak ghaib. Di bawah ini disajikan sebuah ilustrasi menyangkut seperti yang 
dinyatakan judul di atas: "Satu Hari pada Cosmic Affair Setara Seribu Tahun di

Bumi."



Firman Allah SWT: YDBR ALAMR MN ALSMAa ALY ALARDH TSM Y'ARJ FYH FY YWM

KAAN MQDARH ALF SNT MMA T'ADWN (S. ALSJDT, 5), dibaca: Yudabbirul amra minas 
sama-i ilal ardhi tsumma ya'ruju ilayhi fi- yawming ka-na miqda-ruhu- alfa 
sanatin mimma- ta'uddu-n (s. as sajadah), artinya  (Dia) mengatur urusan dari 
langit sampai ke bumi, kemudian naik kepadaNya dalam hari yang kadarnya seribu 
tahun dari apa yang kamu hitung (32:5).



Yang menjadi focus perhatian kita dalam ayat (32:5) di atas itu ada dua 
perkara, pertama, yang kualitatif, yaitu substansi "urusan dari langit" (cosmic 
affair) dan kedua, yang kuantitatif, yaitu satu hari dalam cosmic affair yang 
setara dengan seribu tahun di bumi.



Firman Allah SWT: Inna 'iddatasy syuhu-ri 'indaLla-hitsna 'asyara syahran (S. 
at Tawbah, 36), artinya: Sesungguhnya perhitungan bulan disisi Allah adalah 12 
bulan (9:36). Jadi menurut ta'rif (definisi) yang diambil dari Al Quran itu 
satu tahun terdiri atas 12 bulan qamariyah. Demikianlah pengertian sanatun 
(tahun) dalam alfa sanatin mimma- ta'uddu-n haruslah ditransformasikan bukan 
kepada sembarang gerak benda langit, melainkan sudah tertentu ditransformasikan

pada gerak bulan, karena menurut ayat (9:36), tahun didefinisikan sebagai bulan 
12 kali mengedari bumi. Seperti dijelaskan di atas, bulan qamariyah itu ada dua 
macam, yaitu siderial month dan synodic month. Satu sidereal month = 27,321661 
hari sedangkan satu synodic month = 29,53059 hari.



Ya'ruju ilayhi fi- yawming ka-na miqda-ruhu- alfa sanatin mimma- ta'uddu-n. 
Ya'ruju adalah fi'il mudha-ri' (present and future tenses), sehingga al amru 
mina ssamaai (urusan dari langit, cosmic affair) masih sedang dalam perjalanan 
menempuh ilayhi. Jadi tidak berarti cosmic affair itu telah menempuh "seluruh" 
jarak dalam satu hari itu. Artinya masih menempuh "sepotong" jarak = Sj dari

"seluruh" jarak. Demikianlah urusan langit itu = U, melintasi jarak Sj, 
sehingga dalam satu hari setara dengan jarak yang ditempuh bulan sejauh 12000 
kali mengelilingi bumi. Maka dapatlah ditulis persamaan sederhana, yaitu "rumus 
cosmic affair" seperti berikut:



Sj = U t = 12000  L, di mana



Sj sepotong jarak yang ditempuh cosmic affair dalam satu hari dan yang ditempuh 
oleh bulan 12000 kali mengelilingi bumi, U = laju cosmic affair, t  = satu hari 
(terrestrial siderial day) = satu kali bumi berpusing pada sumbunya = 23 jam, 
56 menit, 4,0906 detik = 86164,0906 detik dan L = jarak inersial yang ditempuh

bulan dalam satu kali mengorbit bumi dalam pengetian gerak geosentrik, bumi 
menjadi titik pusat sistem koordinat, artinya gerak relatif bulan terhadap bumi.



Karena gerak geosentrik bulan mendekati gerak lingkaran beraturan, maka dengan 
rumus sederhana dapatlah dihitung kecepatan tangensial bulan:



V = 2 Pi R/T, di mana



V = kecepatan tangensial bulan relatif terhadap bumi, Pi = 3,1416, R = radius 
rata-rata orbit gerak geosentrik bulan = 384264 km dan T = satu bulan siderial 
= 27,321661 hari =  655,71986 jam.



Dengan mensubstitusi harga-harga itu dalam persamaan tersebut di atas,

kita dapatkan:



V = [2 x 3,1416 x  384264] : 655,71986 = 3682,07 km/jam, harga ini merupakan 
harga astronomis yang dipakai pula oleh NASA.



Dengan demikian L sudah dapat dihitung, yaitu dengan rumus sederhana:



L = V T



Namun karena kita berurusan dengan cosmic affair maka harga V yang relatif 
terhadap bumi di atas itu harus dikoreksi, bukan lagi relatif terhadap bumi, 
melainkan relatif terhadap buruwjun (cosmic, fixed stars). Yaitu harus 
dikoreksi dengan cos @, seperti telah dijelaskan pada pendahuluan dalam fasal 
Buruwjun menjadi pusat sistem koordinat. Jadi yang harus dihitung sekarang 
ialah besarnya sudut @. Ini dapat dihitung dengan rumus sederhana, yaitu 
perbandingan antara satu siderial month (27, 321661 hari) dengan satu tahun 
syamsiyah (365,25636 hari). Maka kita dapatkan sudut @ seperti berikut:



@ =  27, 321661 : 365,25636 x 360  = 26,92848 derajat busur.  cos @ = cos 
26,92848 = 0,89157



Setelah dikoreksi dengan cos @, maka



L = V T menjadilah



L  = 0,89157 V T,  dan apabila rumus ini disubstitusi ke dalam rumus cosmic 
affair:



U t = 12000  L, kita akan peroleh:



U t = 12000 x 0,89157 V T



Dengan demikian laju cosmic affair dapatlah dihitung:



U = 12000 x 0,89157 VT/t, dan dengan mensubsitusi harga-harga V, T dan t ke 
dalamnya, kita akan dapatkan:



U = (12000 x 0,89157 x 3682,07[km/jam] x 655,71986 [jam]) / 86164,0906 [detik]



U = 299792,4989 km/detik.



Data yang diperoleh menurut ilmu fisika ekperimental:



--Weber dan Kohlrauch (1856) C = 310000 km /detik,

--Curtis (1929) C = 299790 km /detik,

--Froome (1952) C = 299792 km/detik,

--the US National Bureau of Standards, C = 299792,4574 +- 0,0011 km/detik, 

--the British National Physical Laboratory, C = 299792,4590 +- 0,0008 km/detik

(C adalah laju cahaya di tempat vakum).



Maka konstante C itu identik dengan konstante U = 299792,4989

km/detik, yaitu laju semua cosmic affairs seperti laju cahaya, laju semua jenis 
gelombang elektro-magnet, laju gelombang gravitasional, laju semua partikel 
yang melaju seperti neutrino, dll yang belum didapatkan (discovered) , yang 
melaju merambat di langit di seantero cosmos, ya, seluruh cosmos affairs.



Hasil ini adalah konstante yang diperoleh dalam cosmic affair.

Berdasar atas Firman Allah: Wayasta'jilu- naka bil 'adza-bi  wa lan

yukhallifaLla- hu wa'dahu- wa inna yawman 'inda rabbika ka alfi sanatin 
mimma-t'uddu- n (S. al Hajj, 47), artinya: Mereka minta segerakan siksa kepada 
engkau, padahal Allah tiada akan memungkiri janjiNya. Sesungguhnya sehari di 
sisi Maha Pengaturmu seperti seribu tahun dalam perhitunganmu (22:47).. Apa 
yang di sisi Allah Yang Maha Mutlak, itu mutlak juga keadaannya. Sehingga 
patokan 1000 tahun

dalam cosmic affair yang melaju U = 299792,4989 km/detik itu merupakan laju 
mutlak yang INVARIAN terhadap semua sistem koordinat. Dengan demikian Laju U 
TIDAKLAH dinyatakan laju relatif terhadap bulan, laju relatif terhadap 
matahari, laju relatif terhadap galaxy Milky way, laju relatif terhadap cluster 
Local Group, melainkan berarti laju terhadap bulan = laju terhadap bumi = laju

terhadap matahari = laju terhadap Milky Way = laju terhadap Local Group = U = 
299792,4989 km/detik. Harus dapat difahami bahwa U yang invarian terhadap semua 
sistem koordinat tidak identik pengertiannya dengan laju maximum. Sebab menurut 
Al Quran ada yang melebihi laju U yaitu seperti firman Allah SWT: Ta'rujul 
mala-ikatu ar ru-hu ilayhi fi- yawmin ka-na miqda-ruhu- khamsi-na alfa sanatin

(S.al a'a-rij, 4), artinya: Malaikat-malaikat dan ruh (Jibril AS) naik 
kepadaNya dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun (70:4). Artinya 
malaikat-alaikat itu naik kepadaNya dengan laju 50 kali dari "cosmic affair".., 
yaitu = 50 U. Tidak ada penegasan dari ayat lain, sehingga laju malaikat ini 
walaupun lebih besar dari U, namun ia tidaklah invarian.



*** Makassar, 20 Januari, 2002

     [H.Muh.Nur Abdurrahman]



http://waii- hmna.blogspot. com/2002/ 01/508-menghitun g-laju-cosmic- 
affair.html

============ ======



Lampiran

berupa Tanggapan Arnold Neumaier



Arnold Neumaier wrote:

1. However, the definition of the [moon orbit length] in this equation has no

natural meaning as a distance actually travelled by the moon in a meaningful

interval, and seems strained to force the result.



2. But this verse is predated by essentially the same statement made in the New

Testament (2 Peter 3:8) several centuries earlier; the same arguments therefore

support (or don't support) both the authenticity of the Quran and the New

Testament, something probably not intended by the author.



3. Furthermore, there is nothing relativistic about the new relativistic

interpretation of this Quranic relation. The equation is completely unrelated to

special relativity; the equations mentioned follow from elementary geometry.



4. Indeed, numerical speculations like the one in this paper crop up in all

religions where people with enough time to search for coincidences feel a need

to justify the authenticity of their sacred books. Such speculations are the

decoy for the unfortunate people who desire a shortcut in their search for truth

and life; and God allows them to be deceived until they are ready to look

deeper.



5. Then the orbit of the sun would have to be the relative motion of the sun

with respect to the center of the galaxy. However, this is completely ignored in

the calculation. Instead, the center of mass of the sun is taken as the intended

reference frame: the earth, and consequently the moon's orbit, have travelled

some way around the the sun.



6. Universality is proved by many physical experiments and functioning clocks

and other devices, not by some speculations as those in this paper. Constancy is

a matter of definition, after having accepted the framework of relativity; there

is nothing to prove. And, indeed, the present paper proves nothing in these

respects.

------------ --------- ---

Jawaban dari HMNA

1. Seperti pada pendahuluan saya jelaskan langkah pertama bumi sebagai pusat

sistem koordinat, dengan aproximasi bulan mengorbit dengan gerak lingkaran

beraturan.



2. Arnold Neumaier adalah penganut secular science dengan paradigma filsafat

positivesme yang tidak percaya adanya wahyu, jadi mungkin salah satunya di

antara tiga ini: atheist, atau agnostik, atau deist. Dalam the New Testament (II

Peter 3:8) tertulis: But, beloved, be not ignorant of this one thing, that one

day is with the lord as a thousand years, and a thousand years as one day. Peter

bukan Nabi, ia tidak mendapatkan wahyu. Peter mengambilnya dari the Old

Testament (IV Psalms  90:4) For a thousand years in thy sight are but as

yersterday when it is past, or as a watch in the nirght. Ini berasal dari wahyu,

karena Nabi Daud AS adalah seorang Nabi yang mendapat wahyu, dan ini oleh kaum

Muslimin termasuk dalam salah satu Rukun Iman: Alladziyna yu'minuwna bimaa

unzila ilayka, wa maa unzila min qablika (2:4). Wahyu yang diterima oleh Nabi

Daud AS dan wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW berasal dari Sumber yang

sama yaitu Allah SWT. Firman Allah dalam Al Quran Yudabbirul amra minas sama-i

ilal ardhi tsumma ya'ruju ilayhi fi- yawmin ka-na miqda-ruhu- alfa sanatin

mimma- ta'uddu-n (S. as Sajadah, 5), artinya  (Dia) mengatur urusan dari langit

sampai ke bumi, kemudian naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya seribu

tahun dari apa yang kamu hitung (32:5). Cuma Al Quran lebih lengkap, sesuai

dengan tujuan Risalah Nabi Muhammad SAW untuk mengoreksi dan dalam hal ini

melengkapi Zabur. Yaitu pada Zabur hanya kesetaraan saja, sedangkan dalam Al

Quran ditambah dengan informasi: Yudabbirul amra minas sama-i ilal ardhi tsumma

ya'ruju ilayhi, terkhusus al amru minas sama-i = cosmic affair.



3. There is nothing to do with relativistic, because the calculation is pure

kinematics, therefore it is unrelated to special relativity, but rather the

equations of the calculation mentioned follow the elementary Euclidian geometry,



4. It is not a numerical speculation, but rather a numerical calculation based

on elementary formulas.. Apabila itu hanya sekadar spekulasi, mengapa sampai

kalkulasi U itu dapat sama dengan data dari fisika eksperimental dari C? Itu

tidak disinggung oleh pakar kita si Neumaier



5. Dalam pendahuluan yang pure kinematics, saya jelaskan bahwa setelah

menghitung dengan bumi sebagai pusat sistem koordinat, saya melangkah

selanjutnya mengambil buruwj sebagai titik pusat sistem koordinat yang di

asumsikan di luar galaxy kita yang diasumsikan terjauh sehingga setiap radius

pada setiap posisi tatasurya menjadi sejajar, sebab bukankah garis sejajar itu

bertemu ditempat tak terhingga? Maka untuk itu vektor T yang pada waktu bumi

dijadikan pusat sistem koordinat selalu tegak lurus jari-jari orbit. karena T

adalah kecepatan tangensial. Anda atau siapapun juga dapat melihat dalam

perhitungan menurut approach mengambil titik tak terhingga jauhnya dijadikan

pusat sisitem koordinat T yang selalu berubah arahnya tergantung posisi bulan

pada bumi, maka yang diambil adalah proyeksi vektor T terhadap garis yang tegak

lurus pada jari-jari yang sejajar yang bertemu pada titik tak tehingga yang

menjadi pusat sistem koordinat. Jadi pendekatan yang saya ambil memakai rumus

sederhana: gerak lingkaran beraturan secara aproksimasi (bumi sebagai pusat

sistem koordinat) disusul dengan mengoreksi arah vektor T supaya tetap tegak

lurus pada setiap jari-jari yang sejajar yang bertemu pada titik terjauh sebagai

pusat sistem koordinat, maka menjadilah pula T itu kecepatan tangensial terhadap

gerak dimana titik tak terhingga jauhnya yang menjadi titik pusat sistem

koordinat.



6. The definition of one year according to the verse (9:36) is related to the

movement of the moon revolving 12 times around the earth. Therefore it is not an

arbitrary movement of another heavenly bodies (sun, stars, center of the Milky

Way etc.), it is restricted special only to the movement of the moon.



Kahtimah: Secara deduktif pendekatan secara aproksimasi yang saya tempuh dalam

kalkulasi benar adanya, oleh karena harga U yang didapatkan selisihnya tidak

signifikan dengan hasil pengukuiran c dalam fisika eksperimental. Aquwlu qawly

ha-dza- wastaghfirhu innahu huwal ghafuwru rrahiym, waLlahu a'lamu bishshawab.





    
     

    
    


 



  






      &quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com&quot;

Kirim email ke