Para Wali-Wali Allah adalah pendengar, pengamat, pembelajar yang baik, selalu dan dapat belajar dari apa dan siapa saja dari alam, dari angka-angka, dari warna-warna, dari nama-nama, dari benda-benda mati, dari hari-hari, dari waktu, dari anak-anak kecil, bahkan dari para perusuh, pendosa, dari para perusuh- pendosa, para Wali mendengarkan, mengamati, belajar kekurangan ilmu, kelemahan berpikir yang menyebabkan orang-orang yang merugi jatuh dalam perangkap-perangkap halus yang menggoda melalui pikiran-pikiran, angan-angan salah hingga berbuat dosa, dengan mendengarkan mereka (para pendosa) dulu, para WaliyuLLAH menarik baru kemudian menyadarkan para pendosa.
Telinga bagus, mata jelas, hidung sempurna, mulut indah, lidah fasih, kulit sehat, raga kuat, Semua itu bukan milik kita, tapi titipan yang kan dimintai pertanggungjawabannya di padang mahsyar. Lalu mengapa masih tertipu dan merasa "aman-aman" menyalahgunakannya? Saat saudara-saudaranya Yuusuf merasaa aman menipu Bapaknya Ya'quub siapakah yang "sesungguhnya tertipu"? *Dikutip dari Catatan Harian Membuka Hati Mas Yos Wiyoso Hadi, Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan RI, domisili di Jakarta [ Diteruskan dari Bapak Rohmad S. ] PH PRO Indonesia Sikap Peduli Lingkungan? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. http://id.answers.yahoo.com