... Ringkasan Buku ...
http://buku-islam.blogspot.com



Judul              : Temui Aku... Di Telaga!
Penulis           : Armen Halim Naro
Penerbit         : Pustaka Darul Ilmi
Cetakan         : Pertama, Februari 2008 M
Halaman         : vi+78



Buku ini berisi panduan dan motivasi berpegang teguh pada zaman 
keterasingan. Suatu zaman dimana sedikit orang orang yang berpegang pada al 
Haq.
Dalam ringkasan ini saya kutipkan sebagian isi dari buku tersebut. Dua pasal 
saja, yaitu tentang hadits ghurbah dan sifat sifat ghuraba' (orang orang 
yang asing). Hadits yang ada pada buku ini tidak saya sertakan semuanya 
semata mata untuk ringkasnya tulisan ini.




[HADITS GHURBAH (KETERASINGAN)]
---------------------------
Hadits keterasingan Islam dan kaum muslimin diriwayatkan dari berbagai 
jalan, baik yang mausul (sampai sanadnya kepada Nabi) maupun munqathi' (yang 
terputus) dengan beragam lafadz dan bermacam ungkapan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu ia berkata: "Rasulullah 
shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Islam datang dalam keadaan asing, 
dan akan kembali asing, maka Thuba-lah (beruntunglah) bagi orang orang yang 
asing." [HR. Muslim 2/152 no. 232-145].

"Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu'anhuma berkata: Rasulullah 
shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Islam datang keadaan 
asing, dan akan kembali asing seperti semula, maka Thuba-lah (beruntunglah) 
bagi orang orang yang asing." Dia berkata: telah dikatakan siapa ghuraba' 
(orang orang asing?) Beliau menjawab: "Yang dirampas dari kabilahnya." [HR. 
Ibnu Majah 2/1320 no. 3988, Darimi (2/211-312), Ahmad (1/398), Berkata Al 
Albani: Shahih, tanpa ucapan 'berkata' dan 'dikatakan'].

"Dalam riwayat Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhuma, Dikatakan: "Siapa 
mereka, ya Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam?", beliau menjawab: 
"Orang orang yang baik, ketika manusia telah rusak." [HR. Abu Amr Ad-Dani di 
Sunan Waridah fil Fitan 1/25, al Ajurri di Ghuraba' hal. 21 dan yang 
lainnya, silahkan lihat; Silsilah Shahihah 3/267]



[SIFAT SIFAT GHURABA' (ORANG ORANG YANG ASING)]
-----------------------------------------------
Sangat penting kita mengetahui sifat sifat yang dimiliki oleh orang orang 
yang dipuji dan disanjung oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dalam 
banyak sabda beliau. Orang yang diceritakan oleh beliau beragama bagai 
memegang bara, tapi mereka adalah orang yang berbahagia... apa pula gerangan 
sifat mereka tersebut, orang yang bahagia di saat dia adalah orang yang 
sengsara... orang yang hidupnya penuh dengan tekanan tapi mereka adalah yang 
paling lapang hidupnya, paling cerah mukanya.

Orang orang ghuraba' pada masa akhir zaman dialah muslim sejati dengan sifat 
sifat idealnya, sebagaimana mereka dalah muslim yang sebenarnya pada masa 
awal Islam. Jadi kalau seseorang hendak mencari kebenaran pada diri manusia, 
carilah pada mereka. Jika seseorang hendak mencari teman senasib dan 
sepenanggungan, bertemanlah dengan mereka. Jika seorang mencari panutan agar 
tidak tergelincir pada roda kehidupan, maka jadikanlah mereka sebagai 
panutan.

Dari semua kumpulan hadits tentang mereka maka sifat yang menonjol pada 
mereka adalah sebagai berikut;

Mereka adalah orang yang shalih dan taat pada perintah agama. Engkau lihat 
dia bergerak dan berjalan ataupun diam, dia selalu meletakkan kakinya di 
atas hudud Allah Subhanahu wa Ta'ala, perhatiannya tidak lepas mana tempat 
suruhan agar ia laksanakan dan dimana tempat larangan agar ia tinggalkan.

Memang perhatiannya yang besar terhadap amar (tempat suruhan) dan nahi 
(tempat larangan) mengharuskannya untuk menuntut ilmu syariat, karena tidak 
akan mungkin mengetahui hal itu tanpa memiliki bashirah yang tajam dan ilmu 
yang mendalam tentang Al Qur'an dan Sunnah.

Perbedaannya dengan yang lain adalah dalam hal ini, memang banyak orang yang 
punya semangat seperti semangatnya, mempunyai niat baik seperti niatnya, 
akan tetapi sebanyak itu pula mereka tidak dituntun mendapatkan taufiq ilmu, 
sehingga mereka tergelincir.

Keshalihannya menuntunnya untuk mengenal Allah atau menurut sebagian orang, 
ma'rifah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dia tahu benar tempat tempat 
kemurkaan-Nya sebagaimana ia sangat tahu tempat tempat keridhaan-Nya. Ia 
tahu apa yang harus ia perbuat ketika ia tergelincir dalam melakukan 
kesalahan dan maksiat, bagaimana ia kembali dapat merebut kecintaan Allah 
kepadanya, bahkan ia dapat dengan kesalahan tersebut mendekatkan diri 
kepadaNya lebih dekat lagi daripada sebelum melakukan kesalahan dan maksiat. 
Sebagaimana orang tuanya Adam lebih dekat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala 
setelah memakan buah khuldi daripada sebelumnya.



[PERSONAL VIEW]
---------------
Saya masih ingat ketika di daerah saya para wanita yang memakai jilbab masih 
segelintir. Yang segelintir ini pun diterpa berbagai macam ujian dan 
cemoohan. Sama halnya dengan perihal memanjangkan jenggot di kalangan laki 
laki. Satu fenomena menarik yang lainnya adalah semakin banyaknya orang 
orang yang shalat dan meramaikan masjid. Demikian pula fenomena dari orang 
orang yang mulai rajin menuntut ilmu agama. Terutama dari kalangan para 
pemuda. Suatu fenomena yang membanggakan bagi orang orang yang berhati lurus 
mencintai Islam.

Kian hari jumlah mereka pun tidak bisa dibilang berkurang, meski masih 
sangat jauh dari hitungan mayoritas. Tetapi mereka yang minoritas ini 
termasuk orang orang yang beruntung karena berada di atas al Haq.



Demikian ringkasan ini semoga bermanfaat.






Ringkasan buku ini dibuat di Depok 16 Februari 2009
oleh Abu Isa Hasan Cilandak
Semoga Allah menolongnya, menolong para pembela Islam dan kaum muslimin


Kirim email ke