Satu Sama, Buat Pak Djody..He..He..He..
by MTA - Made Teddy Artiana

Kami tiba didepan rumah yang lebih mirip sebuah museum. Gila nih rumah
pikirku. Seorang crew yang ku bawa segera turun dari mobil, dan memencet
bel. Akupun segera mengikutinya dari belakang. Pagar tinggi dan berat itu
pun bergeser perlahan. Dua orang berseragam perlahan tampak. Seorang dari
mereka, yang berambut cepak, segera menghampiri kami. Wah bener nih nyasar,
pikirku. Walaupun begitu, aku masih mencoba menanyakan alamat yang kami tuju
dan menerangkan maksud kedatangan kami padanya.

"Iya benar..disini alamat tersebut", jawabnya ramah.
"Tapi Pak, rumahnya kok aneh ya ?Rumah atau museum ?", tanyaku asal jeplak.
Si Bapak Cuma tersenyum, "Silakan masuk Pak Djody sudah menunggu", jawabnya

Kami mengangguk, kemudian segera naik ke mobil. Sementara pintu gerbang
sudah terbuka lebar. Rupanya ada sekitar 5-6 orang berseragam dibalik
gerbang itu. Weleh-weleh… ada gerbang lagi…didepan sana, dan dua patung
macam besar sedang jongkok didepannya.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu, Eh tunggu..kok Pak Djody..jangan-jangan
salah nih. Segera aku turun kembali..dan menghampiri Bapak tadi.

"Lho kok nggak jadi masuk ?", tanyanya sambil mengerutkan kening
"Pak..kok bisa Pak Djody..saya itu nyari Dewi(bukan nama sebenarnya)",
jawabku," Nah Dewi itu akan bertungan hari ini Pak, kebetulan Dewi meng-hire
saya sebagai photographer-nya"
"Iya…iya..masuk aja Mas…Bapak Djody sudah nunggu..", jawabnya sambil
memegang bahuku.
"Tapi Pak..ayah client saya yang namanya Dewi itu sudah meninggal..Nah Pak
Djody itu siapa yah..? Apa ini rumah cowoknya ? Masak iya tunangan di rumah
cowoknya..?", kejarku lagi.

Si Bapak tertawa..sementara aku makin kusut nggak mengerti.

"Mas ini photographernya khan ? Anda nggak salah alamat. Rumah yang Mas
bilang "aneh" ini rumahnya Pak Djody, Setiawan Djody. Nah Non Dewi itu
keponakan beliau. Acara tunangan akan dimulai pukul 18.00 WIB di ruang
pertemuan. Bagaimana ? Ada yang belum jelas ??", jawabnya sambil tersenyum.

"APPAAAAAAA???!!!!", mata kami bertiga pun melotot selebar-lebarnya.
"Ahh yang bener Pak", timpalku masih tidak percaya.
"Iya bener..buat apa saya bohong"
"Ini rumah Setiawan Djody ???", tanyaku ulang.
Si Bapak menggangguk.
"Setiawan Djody yang konglomerat ????"
"Iyaaaa..ada berapa sih Setiawan Djody di Indonesia"
"Becanda kali Pak..??"
"Begini aja..kalian maumau masuk atau tidak ?"
Terlihat jelas Si Bapak mulai tampak kesal.
"Eh..ya..iya..aduh maaf ya Pak..kita masuk kok..oke Bosss..kita masuk..",
jawabku sambil nyengir, masih antara sadar dan tidak.
GILAA !!! Ini rumah Setiawan Djody !! S-e-t-i-a-w-a-n D-j-o-d-y lhoooo!!!
Dewi kok nggak pernah cerita yah..dia ponakannya konglomerat…geblek….!!!
Ngerjain nih…pikirku. Benar-benar kejutan buat kami. Tidak pernah terbayang
bahwa sore ini kami sudah ditunggu oleh Pak Djody karena ponakannya akan
bertunangan. Mimpi apa nih ???!!!

Sejenak kami bertiga saling berpandangan...masih nggak percaya. Tanpa
ba..bi..bu..mobil langsung kami masukkan dan segera sesudah itu…Suzuki APV
milikku tampak 'culun' di deretan mobil-mobil mewah milik Pak Djody. Yah
Setiawan Djody gitu lohhhhh..bathinku dalam hati.

Berdebar-debar juga hati kami masuk kerumah beliau..
wah.. luas bangettt... ck..ck.ck..Kira-kira seperti Kabayan yang datang ke
ibukota, nah seperti itu tuh noraknya kami memasuki rumahnya Setiawan Djody.
Pendek kata.. acarapun dimulai. Rombonganpun mulai berdatangan, mula-mula
Dewi dan keluarga, kemudian keluarga pria. Lucunya, diantara keluarga pria,
rupanya hadir Pak Harto versi Republik Mimpi..yang mirip banget sama aslinya
(alm) Presiden Soeharto. Rupanya beliau adalah salah satu Pak De dari calon
pria. Unik juga pikirku.

Sementara kami semua telah bersiap di ruang pertemuan itu. Ruangan yang
kental aroma seninya. Lukisan-lukisan besar terpampang didindingnya yang
kasar. Ruangan inipun mirip museum purbakala. Seekor singa yang diawetkan
menghiasi salah satu sudut ruangan menambah kesan unik ruangan ini. Pak
Harto Republik mimpi yang jadi pusat perhatian tampak tersenyum-senyum
sedari tadi. Asli mirip banget…ha..ha.ha..

Dan yang ditunggu-tunggu pun datanglah, yang punya rumah….Mereka semua
berdiri menyambut Pak Djody. Wah…ini dia nih..baru kali ini bisa mendekat
sedekat ini pikirku. Sambil mengabadikan setiap momen dengan kamera
ditanganku. Mataku tidak pernah lepas dari sosok Pak Djody..aku
memperhatikan gerak-gerik beliau. Ohh ini toh konglomerat plus seniman itu.
Simpatik juga.

Pak Djody tampak senyum-senyum..menyalami beberapa orang, kemudian mengambil
tempat duduk persis di depan patung singa itu. Konglomerat dengan latar
belakang Singa Afrika. Sejenak beliau duduk diam sambil mempertahankan
senyuman dibibirnya. Perlahan-lahan beliau mulai mengamati para tamu yang
hadir, sambil sesekali memberi anggukan plus senyuman selamat datang.
Satu..persatu..tetapi persis ketika tatapan beliau tiba di sosok Pak Harto,
Pak Djody tampak terkejut. Beliau menoleh lagi -maklum tokoh Pak Harto
memang terkenal dekat dengan beliau, apalagi saat itu Pak Harto tengah
berada di Rumah Sakit karena komplikasi yang diderita bertambah parah-
ekspresi beliau begitu jelas menunjukkan keterjutan itu. Sampai-sampai
matanya terbelalak, serta badannya agak berguncang sedikit. Beberapa saat
beliau terperangah, matanya berkedip beberapa saat, seolah memastikan ini
khayalan atau apa.
Aku yang kebetulan memperhatikan hal itu sempat geli sendiri, hampir saja
aku tidak dapat menahan tawaku. Kayaknya Si Boss kaget nih, pikirku.
Untunglah kejadian itu tidak berlarut-larut, seseorang kerabat dekat, yang
kebetulan duduk di sebelah Pak Djody -yang tampaknya juga memperhatian hal
itu- segera berkomentar.

"Pak Harto abal-abal itu Mas…"
"Walaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh..kaget aku", jawab Pak Djody dengan wajah
memerah, sambil menepuk pahanya.
Reaksi ini mengundang tawa hadirin, termasuk Pak Harto abal-abal. Entah
karena malu atau geli sendiri, Pak Djody mengambil mikrophone, lalu segera
berucap.
"Pak maaf saya belum sempat nengok Bapak..saya mohon maaf ya Pak…"

Dan seluruh ruanganpun pecah oleh gemuruh tawa.
Ternyata bukan cuman aku yang menerima kejutan hari itu…Pak Djody ternyata
kaget juga yah ketemu Pak Harto :-)
***


Contact Us :
THE CAMPUHAN
(021)86613722 - (021)70820318
0813 178 227 20 - 0815 740 900 80

Visit Our Photography Galery

# Commercial Photography #
http://companyprofile.multiply.com
http://withbobsadino.multiply.com

# Jurnalism Photography #
http://fotojalanan.multiply.com

# Wedding Photography #
http://prewedding3.multiply.com
http://prewedding2.multiply.com
http://prewedding.multiply.com
http://candidwedding.multiply.com
http://weddingcandid.multiply.com
http://weddingceremony.multiply.com

Kirim email ke