matemija...

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/08/25/1106539/Bahasa.Bugis.dan.Makassar.Bakal.Punah
*
*

**

*MAKASSAR, KOMPAS.com- *Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memprihatinkan
penggunaan bahasa Bugis dan Makassar di kalangan anak muda yang mulai minim.
Jika itu terus berlangsung, dikhawatirkan kedua bahasa lokal Sulsel itu bisa
terancam punah.
"Kepunahan bahasa daerah di Indonesia disebabkan kurangnya kurikulum bahasa
daerah pada pendidikan usia dini," kata Sekertaris Provinsi Sulsel, H Andi
Muallim, di Makassar, Selasa (25/8).
Menurut dia, hasil kajian kongres bahasa daerah Internasional yang digelar
dua tahun lalu telah menyimpulkan bahwa kepunahan bahasa daerah akibat
pendidikan taman kanak-kanak (TK) dan playgroup tidak lagi mengenalkan
bahasa daerah secara optimal.
Kehadiran bahasa asing di sekolah-sekolah itu, lanjutnya, dianggap sebagai
faktor utama kurangnya kurikulum penggunaan bahasa daerah maupun bahasa
Indonesia yang baik.
Padahal, ungkap Muallim, bagi kita yang sudah tua yang tidak pernah sekolah
di TK masih bisa berbahasa daerah, tapi mereka yang masih muda dan sudah
melalui pendidikan TK, bahasa daerah sudah terlupakan.
Adanya perubahan budaya anak-anak yang dulunya nenek yang bisa mempengaruhi
cucu-cucunya berbahasa daerah. Sekarang sudah terbalik, justru cucu yang
mendominasi sang nenek, sehingga nenek juga ikut-ikutan berbahasa Indonesia.
Selain itu, kurangnya minat untuk menjadi guru bahasa daerah juga dianggap
sebagai salah satu penyebab utama ancaman punahnya bahasa daerah di Sulsel.
"Jadi kalau calon pengajarnya saja tidak ada, yang diajar juga sudah loyo,
bagaimana mau masuk substansi," ujarnya.
Mahasiswa tidak berminat lagi dan objeknya siswa yang memang lebih banyak
berbahasa Indonesia dan berbahasa asing.

Kirim email ke