--- On Tue, 8/26/08, Nurham <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Nurham <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Fw: Apakah itu "Bodoh"



--- On Tue, 8/26/08, Nurham <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Nurham <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Apakah itu "Bodoh"
To: "Alumni Perkapalan" <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: "mullis" <[EMAIL PROTECTED]>, "Irham K'99" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, August 26, 2008, 11:58 PM







Surat dari tetangga.......
 
“Bodoh” adalah kata yang sering kali kita dengar atau ucapkan. Apakah yang 
dimaksud dengan bodoh? Apakah memang ada orang yang bodoh? Apakah anda pernah 
dikatakan “Bodoh” oleh orang lain atau malah justru ada yang melekatkan label 
“Bodoh” kepada orang lain. Kapan kata-kata “Bodoh” itu terucapkan? Apakah benar 
bahwa kata-kata “Bodoh” terucapkan ketika ada seseorang tidak bisa melakukan 
sesuatu sesuai dengan yang diharapkan? 
  
Pertanyaan saya, ketika seseorang tidak bisa melakukan sesuatu seperti harapan, 
apakah kita pernah mencari tahu kenapa ia tidak bisa melakukan hal tersebut? 
Jangan-jangan ia tidak bisa melakukan hal tersebut dikarenakan ia belum tahu 
bagaimana caranya. Jangan-jangan ia tidak bisa melakukan hal tersebut 
dikarenakan ia tidak memiliki keyakinan untuk mengerjakan hal tersebut. Jika ia 
diberikan pengetahuan, ketrampilan dan motivasi untuk mengerjakan hal tersebut, 
kemungkinan besar ia akan dapat melakukan sesuai dengan yang diharapkan. 
  
Jika setelah diberikan pengetahuan, ketrampilan dan motivasi, ternyata ia masih 
juga tidak bisa melakukan sesuatu sesuai dengan harapan, apakah sekarang kita 
boleh memberikan label “Bodoh” kepada orang tersebut? Untuk menjawab ini, saya 
ingin bertanya lagi, apakah kita sudah mencoba berbagai cara untuk memasukkan 
pengetahuan, ketrampilan dan motivasi kepada diri orang tersebut? Apakah anda 
pernah membaca kisah Helen Keller? Seorang gadis tunanetra tetapi mempunyai 
kemampuan yang sangat luar biasa. Padahal ketika Helen masih kecil, hampir 
semua orang pesimis terhadap masa depan Helen. Tetapi karena usaha gurunya 
yaitu Mrs. Sullivan yang tidak mengenal lelah mencoba berbagai macam cara untuk 
mengajarkan Helen agar dapat membaca, maka jadilah Helen seperti yang dikenang 
saat ini. Seandainya Mrs. Sullivan berhenti mencoba berbagai cara untuk 
mengajarkan Helen untuk
 membaca, maka Helen hanya akan menjadi gadis buta yang “Bodoh”. 
  
Dari pemikiran tersebut, dapat dikatakan bahwa “Bodoh” adalah hadiah buruk yang 
kita berikan kepada seseorang karena kita sudah tidak mau lagi mencoba untuk 
membantunya. Apakah kita pernah menyadari bahwa pemberian label “Bodoh” akan 
melukai citra diri seseorang yang akan membuat hidupnya menjadi lebih sulit 
lagi. Apakah kita pernah menyadari bahwa pemberian label “Bodoh” akan membunuh 
mental seseorang secara perlahan. 
  
Sekarang kita beralih ke bisnis. Bagaimana anda melihat karyawan atau bawahan 
anda? Apakah anda pernah marah dan melontarkan kata-kata “Bodoh” kepada diri 
seseorang? Apakah dengan pemberian kata “Bodoh” anda membantu dia untuk lebih 
baik untuk bekerja? Yang sebenarnya anda inginkan adalah agar ia bekerja dengan 
baik, lalu kenapa kita harus melukai citra dirinya yang notabene malah akan 
membuat dia menjadi lebih buruk lagi dalam bekerja. 
  
Pembahasan ini baru seputar kata “Bodoh”, padahal dalam hidup ini berapa banyak 
kata-kata yang kita gunakan untuk menembak citra diri seseorang, membuat dia 
menjadi lumpuh secara mental. Kata-kata negatif seperti “Kamu orang yang lemah, 
kamu tidak becus bekerja, kamu orang malas, kamu orang yang selalu melawan, 
dsb.”, yang masuk sedemikian banyak dalam diri seseorang bisa membuat seseorang 
tidak bekerja sesuai harapan. Jika kita ingin mereka berubah, kita harus 
membenahi kembali citra diri mereka. Melepaskan semua belenggu mental mereka, 
sehingga mereka merasakan kebebasan dan dapat bekerja dengan optimal. 
  
cheers....



      


      

Kirim email ke