---------- Forwarded message ---------- From: Sofyan Uli <[EMAIL PROTECTED]> Date: 2008/7/31 Subject: [GM2020] Efektifkah kampanye politik di Internet ? To: [EMAIL PROTECTED]
Rekan-rekan, Menjelang Pemilu 2009, politikus kita tak mau kalah ikut kampanye melalui Internet. Mulai dari Facebook, Friendster, Blog, Web dan banyak lagi. Jadi webmaster siap-siap kebanjiran order. Tapi ... Efektifkah Kampanye Politik di Internet ? Fenomena Kampanye Obama di internet sangat menarik untuk kita cermati. Obama sukses mendapatkan banyak dukungan baik suara maupun dana dari pengguna internet di Amerika. Apakah fenomena ini akan bisa dilakukan di Indonesia? Saya berpendapat bahwa pola ini bisa dilakukan di Indonesia tetapi karena pengguna Internet di Indonesia masih sangat sedikit maka pengaruhnya terhadap pemilih secara umum tidak akan besar. Kampanye di Internet hanya akan berpengaruh kepada orang yang cukup sering menggunakan internet yang tidak lebih dari 2% dari total pemilih yang ada di Indonesia. Namun demikian 2% ini merupakan orang yang punya potensi untuk mempengaruhi pemilih yang lain, karena yang 2% ini merupakan kelompok terdidik dan kelas menengah ke atas. Milis masih merupakan sarana yang paling mudah untuk menyebar informasi. Kampanye dikomunitas milis akan cukup efektif untuk menjangkau pemilih yang menggunakan internet. Khusus untuk anak muda Friendster dan Youtube merupakan aplikasi Internet yang cukup populer. Selain itu tentu saja beriklan di situs yang populer di Indonesia seperti Detik. Sedangkan aplikasi blog, saya tidak punya data seberapa banyak orang Indonesia yang punya blog dan seberapa sering mengakses blog. Ketika saya coba search kata "blog" pada google halaman Indonesia ternyata urutan teratas salah satunya adalah blog Dian Sastro, selebihnya blog komunitas. Hampir tidak ada blog tokoh politik yang muncul di atas. Jadi saya ragu jika tokoh politik membuat blog akan banyak yang mengaksesnya. Kampanye di internet hanya menjangkau 2% dari pemilih, jadi berkampanye di Internet saja tidak cukup. Masih ada 98% pemilih yang jarang sama sekali tidak pernah menggunakan Internet yang merupakan pemilih mayoritas. Dalam pemilihan langsung suara semua orang yang punyak hak pilih nilainya sama yaitu satu. Suara seorang profesor yang tiap detik mengakses internet tetap bernilai satu, sama dengan suara petani yang ada dipelosok yang tidak tersentuh internet. Jadi kemenangan dalam pemilihan presiden di Indonesia tidak ditentukan oleh Internet tapi lebih ditentukan siapa yang mampu menjangkau mayoritas pemilih. Maka nya banyak tokoh politik beramai-ramai beriklan ditelevisi karena bagaimanapun televisi mampu menjangkau 90% lebih pemilih yang ada di Indonesia. Kelebihan Internet dibandingkan dengan media yang lain adalah Internet bisa interaktif. Kandidat bisa saling berhubungan langsung dengan pemilihnya, relatif murah dibandingkan biaya beriklan di televisi atau koran. Apa pendapat anda ? Pendapat anda bisa juga di sampaikan lewat http://www.qbheadlines.com/debateroom2.php __________________________________________________________ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ -- www.daengbattala.com www.daenggammara.com