*Kuwait Larang Sinetron yang Ajarkan Pacaran, Narkoba dan Minuman Keras*




Otoritas Pengawasan di Departemen Komunikasi Kuwait memutuskan pencekalan
atas sejumlah telenovela dan sinetron produksi Suriah dan Mesir. Otoritas
setempat menilai telenovela dan sinetron itu sebagai karya drama yang memuat
tayangan-tayangan yang merusak masyarakat dan agama, karena mengekspos
hubungan laki-laki dan perempuan yang diharamkan (pacaran), budaya minuman
keras dan konsumsi narkoba.



Di antara sinetron dan telenovela yang dicekal itu adalah, 'Al-Amin wa
Al-Mamun' (Yang Jujur dan Yang Aman) yang dibintangi Rasyid Asyaf dan Norman
Asad dan 'Ghazlan fi Ghabah Adz-Dziab' (Rusa di Hutan Srigala) yang
dibintangi Khalid Taja dan Amal Arafah. Kedua sinetron itu merupakan
produksi Suriah. Sementara produksi Mesir yang dicekal adalah, sinetron
'Qarib wa Gharib' (Yang dekat dan Yang Asing) dan 'As-Safirah Azizah' (Ibu
Dubes Yang Terhormat).



Terkait Sinetron 'Ghazlan fi Ghabah Adz-Dziab', sejumlah kalangan menyebut
sinteron itu mendapat sukes besar. Pasalnya, sinetron yang dibintangi aktor
terkenal Suriah itu memberikan gambar utuh kerusakan-kerusakan yang terjadi
di masyarakat Suriah. Digambarkan dalam sinetron itu kisah wanita penjual
sayur yang dililit kemiskinan, yang kerapkali diperkosa.



Sementara Supervisor Acara Arab di Chanel 1 Kuwait Nahsir Sa'dan mengatakan,
"Ada sebuah komisi khusus di Departemen yang menilai semua tayangan sebelum
adanya pencekalan. Komisi itu berada di bawah manajemen pengawasan. Namun
keputusan (pencekalan) ini hanya berlaku untuk media-media resmi saja. "



Saat ditanya apakah pencekalan itu akibat adanya tekanan dari para aktifis
Islam, As-Saidan menafikannya. "Tak ada tekanan dari aktifis Islam yang ada
di Parlemen Kuwait, " ujarnya sambil menjelaskan bahwa Kuwait punya
standar-standar yang di antaranya mencekal semua hal yang merusak
tradisi-tradisi, kebiasaan-kebiasaan dan agama.



As-Saidan mencontohkan bagaimana sinetron 'Ghazlan fi Ghabah Adz-Dziab'
merusak tradisi dan agama Islam di Kuwait, di mana sinetron itu bercerita
tentang narkoba, sinetron 'Al-Amin wa Al-Mamun' yang melulu berkisar tentang
wanita simpanan, kehidupan malam dan minuman keras serta sinetron 'Jawaz ala
Waraqah Thalaq' yang bercerita tentang hubungan pria dengan wanita sebelum
pernikahan.



"Ini tak berlebihan. Kami punya standar-standar di mana kami harus sejalan
dengan itu. Kami mencari produksi-produksi cerdas yang memberikan solusi
bagi masalah-masalah keluarga, " tukasnya.

Kirim email ke