Kumpulan Hadits Dhaif Dan Palsu Seputar Ramadhan

 
مَنْ أَفْطَرَ يَوْمًا مَنْ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ وَلاَ مَرَضٍ لَمْ 
يَقْضِهِ صِيَامُ الدَّهْرِ وَإِنْ صَامَهُ
“Barangsiapa yang berbuka puasa satu hari pada bulan Ramadhan tanpa ada sebab 
dan tidak pula karena sakit, maka puasa satu tahun pun tidak akan dapat 
mencukupinya walaupun ia berpuasa pada satu tahun penuh.”
Hadits ini diriwayatkan Bukhari dengan mu’allaq dalam Shahih-nya (4/160 Fathul 
Bari) tanpa sanad.
Ibnu Khuzaimah telah me-maushul-kan hadits tersebut di dalam Shahih-nya: 1987, 
demikian juga at-Tirmidzi: 723, Abu Dawud: 2397, Ibnu Majah: 1672 dari jalan 
Abil Muthawwas dari bapaknya dari Abu Hurairah.
Ibnu Hajar berkata dalamFathul Bari: 4/161, “Dalam hadits ini ada perselisihan 
tentang Hubaib bin Abi Tsabit dengan perselisihan yang banyak, hingga 
kesimpulannya ada tiga illah (penyakit): idhthirab (goncang), tidak diketahui 
keadaan Abil Muthawwas dan diragukan pendengaran bapaknya dari Abu Hurairah.”
Ibnu Khuzaimah berkata setelah meriwayatkannya, “Jika kabar ini shahih, karena 
aku tidak mengenal Abil Muthawwas dan tidak pula bapaknya.”
Hadits ini dilemahkan oleh Syaikh al-Albani di dalam Tamamul Minnah hal. 396 
dan 
Silsilah Dha’ifah, 2/380.Sumber: Panduan dan Koreksi Ibadah-ibadah di Bulan 
Ramadhan, Arif Fathul Ulum, Majelis Ilmu

Kirim email ke