http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0802/20/otokir/teknologi1.htm
Mengenal Geographical Information System Sistem Pemetaan Berbasis Komputer SELAMA ini peta konvensional yang kita tahu adalah peta bermedia kertas, yang hanya memberikan apa yang kita lihat saja. Tidak memberikan informasi lebih sehingga informasi yang disuguhkan sangat terbatas. Hal itu akan berbeda dengan Geographical Information System yang saat ini dikembangkan. Geographical information system (GIS) adalah sebuah sistem informasi pemetaan berbasis komputer yang mampu mengolah, memelihara, menyimpan dan menganalisis berbagai informasi geografis suatu daerah atau suatu bentang alam. Peta GIS terdiri beberapa tumpuk lapisan (layer) yang bisa memberikan berbagai macam informasi. GIS secara singkat dapat dikatakan sebagai peta virtual (virtual map) dengan penyajian informasi yang fleksibel. Mirip dengan peta konvensional, GIS menggunakan berbagai macam simbol untuk menerangkan suatu tempat atau keadaaan. Seluruh informasi diambil dari basis data yang telah dibangun sebelumnya. Basis data ini menyimpan berbagai macam informasi yang berhubungan dengan peta secara keseluruhan. seperti koordinat suatu tempat, panjang suatu jalan, volume air dan luas sebuah danau, jumlah penduduk, kontur tanah, potensi alam pada suatu desa, jalan-jalan alternatif, bahkan jika basis datanya lengkap, GIS mampu menunjukan nomor rumah pada jalan yang anda cari. Hal paling menarik dari perangkat lunak ini adalah potensinya yang sangat besar untuk dikembangkan secara individual. Pemilik sistem GIS dapat menambahkan atau mengembangkan informasi apapun ke dalam database dan menyajikan layer-layer sesuai kebutuhannya. Sehingga pada awalnya semua orang memulai dengan peta yang sama, tapi perkembangan informasi berikutnya sangat tergantung masing-masing kepentingan dan profesi. Layering. Mengapa pelapisan (layering) ini menjadi penting? Layering adalah fitur utama GIS, kemampuan untuk memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memilih informasi yang ditampilkan atau diterapkan pada peta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya. Misalnya seorang pemasar barang elektronik mungkin hanya ingin memperoleh informasi mengenai karakteristik sosial-ekonomi penduduk kota Bandung per kelurahan sebagai calon konsumennya, berbeda dengan seorang kontraktor yang membutuhkan tampilan saluran air di seluruh bagian kota Bandung. Setiap bagian informasi dari basis data ini dapat diterapkan pada layer dan simbol yang berbeda, pengguna bisa juga menampilkan beberapa layer sekaligus secara simultan. Layering ini juga yang membuat GIS dengan mudah mengadaptasi sistem logika database sebagai sumber data (resource). Basis Data. Data GIS terdiri dari data Spatial dan Non-Spatial. Data spatial adalah data yang berupa informasi visual, seperti kontur tanah suatu bentang alam, peta buta Jawa Barat dsb. Data ini bisa didapatkan dengan beberapa cara seperti citra satelit, foto udara, CPS/Doppler atau Bathymetrik (untuk dasar laut). Sedangkan data non-spatial adalah informasi yang diberikan dalam bentuk teks dan angka seperti jumlah penduduk, panjang jalan, luas wilayah dsb. yang bisa didapat dari biro statistik atau sensus. GIS dapat menggunakan data dari berbagai macam format seperti peta standar, graphics file formats, images, CAD/CAM (Computer Aided Design/Computer Aided Manufacture) files, spreadsheets, relational databases dan masih banyak lagi. Data-data tersebut dapat didapat secara gratis misalnya dari internet, pelaku bisnis, kampus atau pengguna GIS lainnya. Ada pula data-data yang harus anda beli untuk mendapatkannya, seperti misalnya informasi mengenai potensi kandungan mineral pada daerah tertentu yang bisa didapat di departemen pertambangan, jumlah penduduk berpendidikan S1 pada suatu kabupaten yang didapat dari pemerintah daerah setempat. Bagaimana dengan GIS di Indonesia. Beberapa perangkat lunak GIS seperti MapInfo dan ArcView, sudah cukup dikenal di Indonesia terutama di kalangan para insinyur geologi. Untuk membuat peta virtual suatu kawasan mereka memadukan GIS dengan teknologi GPS (Global Positioning System). Dengan perpaduan kedua sistem ini pemetaan suatu titik target dapat ditingkatkan keakuratannya sampai tingkat kesalahan posisi (koordinat) kurang lebih 1 meter untuk setiap koordinat yang diberikan GPS. Di Jawa Barat sendiri sedang dikembangkan peta virtual Indramayu terpadu kerja sama pihak swasta dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu. Menurut salah satu ahli GIS di Bandung, Ir. Deni Rahayu, di tahun mendatang penggunaan perangkat lunak GIS ini akan sangat menunjang masuknya investor ke daerah-daerah, karena potensi daerah menjadi terekspos dan investor dapat disuguhkan data sangat lengkap. (yudhap)*** Regards, Fauziah Ahmad ____________________________________________________________________________________ Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com. Try it now.